Uji Diagnostik Jamur Dermatofita Pada Luka Kaki Penderita Diabetes Melitus dengan Metode PCR (Polymerase Chain Reaction)

  • Miladiarsi Miladiarsi Universitas Megarezky
    (ID)
  • Indas Wari Rahman Universitas Megarezky
    (ID)
  • Santi Santi Universitas Megarezky
    (ID)
  • Nurfardila Nurfardila Universitas Megarezky
    (ID)
Kata Kunci: dermatofita, diabetes melitus, PCR

Abstrak

Luka diabetik sering terjadi pada penderita diabetes melitus sebagai akibat dari adanya gangguan perfusi pada jaringan serta infeksi jamur, salah satunya dermatofita yang berlebihan sehingga menyebabkan kematian jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi jamur dermatofita pada luka kaki penderita diabetes melitus dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian observasional laboratorik dengan desain cross sectional study, dan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling dengan cara swab luka kaki pada pasien diabetes melitus. Metode penelitian menggunakan metode PCR untuk mendeteksi ada tidaknya jamur dermatofita yang ditandai dengan terbentuknya fragmen DNA pada visualisasi elektroforesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 sampel yang dideteksi ditemukan 5 sampel atau 62,5% positif terinfeksi jamur dermatofita berdasarkan hasil amplifikasi ditandai terbentunya pita target DNA amplikon berukuran sekitar 700-1000 bp dengan menggunakan primer ITS1 (forward: 5’ GGT TGG TTT CTT TTC CT 3’) dan ITS2 (reverse: 5’ AAG TAA AAG TCG TAA CAA GG 3’), sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam mengidentifikasi sampel menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) memiliki sensitivitas yang tinggi dalam mendeteksi jamur sehingga memungkinkan hasil yang lebih spesifik dan lebih akurat.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Adri, K., Arsin, A., & Thaha, R. M. (2020). Faktor Risiko Kasus Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Ulkus Diabetik di RSUD Kabupaten Sidrap. Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim, 3(1)101-108.https://doi.org/10.30597/jkmm.v3i1.10298

Anita, A. , A. N. N. , F. A. , M. N. (2020). Studi Literatur Identifikasi Jamur Pada Kuku dan Sela Kaki Penderita Diabetes Melitus. Journal Of Health Science & Technology, 1(2), 87–99. https://doi.org/10.53861/lontarariset.v1i2.75

Awaluddin, A. , Syarif, Rizalinda. , & Ilyas, Farida (2021). Penggunaan Metode Pcr – Rflp (Polymerase Chain Reaction – Restriction Fragment Length Polymorfism) Dalam Mendeteksi Jamur Dermatofit. Jurnal Media Kesehatan, 14, 96–102. https://doi.org/10.33088/jmk.v14i1.615

Dewanti, A. A. (2018). Hubungan Kontrol Gula Darah Dengan Kejadian Dermatofitosis Pada Pasien Dengan Riwayat Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi Surakarta.Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/60075

Eka Fitria, E. F., Abidah Nur, A. N., Nelly Marissa, N. M., & Nur Ramadhan, N. R. (2017). Karakteristik Ulkus Diabetikum pada Penderita Diabetes Mellitus di RSUD dr. Zainal Abidin dan RSUD Meuraxa Banda Aceh (Characteristics Of Ulcer Among Diabetes Mellitus Patient In Rsud Dr. Zainal Abidin and Rsud Meuraxa Banda Aceh). Buletin Penelitian Kesehatan, 45(3), 153–160. http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v45i3.6818.153-160

Endrawati, D., Pribadi, E. S., Indrawati, A., & Kusumaningtyas, E. (2021). Penggunaan Teknik Molekuler untuk Mengenali Dermatofita yang Diisolasi dari Hewan Kesayangan di Jakarta dan Bogor. Jurnal Veteriner Maret, 22(1), 56–67. https://doi.org/10.19087/jveteriner.2021.22.1.56

Fridalni, N., Minropa, A., & Sapardi, V. S. (2019). Pengenalan Dini Penyakit Degeneratif. Jurnal Abdimas Saintika, 1(1), 129–135. http://dx.doi.org/10.30633/jas.v1i1.483

Gayatri, R. W. A. N. K. V. S. V. , A. P. S. (2019). Diabetes Melitus Dalam Era 4.0. Wineka Media.

Ghannoum, M., Mukherjee, P., Isham, N., Markinson, B., Rosso, J. del, & Leal, L. (2018). Examining the importance of laboratory and diagnostic testing when treating and diagnosing onychomycosis. International Journal of Dermatology, 57(2), 131–138. https://doi.org/10.1111/ijd.13690

Graceciela, Y. E. (2021). Hubungan Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Kejadian Dermatofitosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(02 Desember), 22–26.

Husni, H., Asri, E., & Gustia, R. (2018). Identifikasi Dermatofita Pada Sisir Tukang Pangkas Di Kelurahan Jati Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(3), 331–335. https://doi.org/10.25077/jka.v7i3.882

Kusnadi, J. , E. L. A. (2020). Polymerase Chain Reaction (PCR) Teknik dan Fungsi. UB Press.

Laowo, D. F., & Batubara, K. (2021). Pendidikan Kesehatan tentang Perawatan Luka Kaki pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Keperawatan Profesional (KEPO), 2(2), 68–73. https://doi.org/10.36590/kepo.v2i2.183

De Macedo Geisa Maria Campos, Samanta Nunes & Tania Barreto. 2016. Skin disorders in diabetes mellitus: an epidemiology and physiopathology review. Diabetology & Metabolic Syndrome. 8:63. https://doi.org/10.1186/s13098-016-0176-y

Masruroh, E. (2018). Hubungan umur dan status gizi dengan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe II. Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(2). https://doi.org/10.32831/jik.v6i2.172

Nurfadillah, H. (2021). Identifikasi Jamur Dermatofita Penyebab Tinea unguium Pada Kuku kaki Petani di Dusun Ballakale Desa Aska Kecamatan Sinjai selatan Kabupaten Sinjai. Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2), 84–92. https://doi.org/10.55340/kjkm.v3i2.498

Nurwahidah, S. Y. , T. T. (2018). Identifikasi Jenis Bakteri pada Luka Kaki Diabetik berdasarkan Penyebab Luka di Rumah Perawatan Luka dan Poliklinik Luka di Kota Makassar. Jurnal Kesehatan Manarang, 4(2), 97–103. https://doi.org/10.33490/jkm.v4i2.70

Pandapotan, A. (2018). Hubungan Antara Diabetes Mellitus dengan Terjadinya Dermatosis di Puskesmas Kejuruan Muda Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7028

Pratiwi, P., Amatiria, G., & Yamin, M. (2016). Pengaruh stress terhadap kadar gula darah sewaktu pada pasien diabetes melitus yang menjalani hemodialisa. Jurnal Kesehatan, 5(1). http://dx.doi.org/10.26630/jk.v5i1.59

Primadani, A. F., & Nurrahmantika, D. (2021). Proses Penyembuhan Luka Kaki Diabetik Dengan Perawatan Luka Metode Moist Wound Healing. Ners Muda, 2(1), 9–16. https://doi.org/10.26714/nm.v2i1.6255

Saskia, T. I., & Mutiara, H. (2015). Infeksi jamur pada penderita diabetes mellitus. Jurnal Majority, 4(8), 69–74. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1476

Suryanti, S. (2021). Hubungan Gaya Hidup dan Pola Makan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar. Jurnal Promotif Preventif, 4(1), 1–9. https://doi.org/10.47650/jpp.v4i1.246

Susanti, D., & Pramana, Y. (2020). Hubungan antara efikasi diri dengan perawatan mandiri kaki pada pasien diabetes melitus di poli penyakit dalam rsud sultan syarif mohamad alkadrie pontianak. Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, 2(1). http://dx.doi.org/10.26418/tjnpe.v2i1.41827

Tartor, Y. H., el Damaty, H. M., & Mahmmod, Y. S. (2016). Diagnostic performance of molecular and conventional methods for identification of dermatophyte species from clinically infected Arabian horses in Egypt. Veterinary Dermatology, 27(5), 401-e102. https://doi.org/10.1111/vde.12372

Velasquez-Agudelo, V., & Cardona-Arias, J. A. (2017). Meta-analysis of the utility of culture, biopsy, and direct KOH examination for the diagnosis of onychomycosis. BMC Infectious Diseases, 17(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s12879-017-2258-3

Welkriana, P. W., Saputra, A., & Susiwati, S. (2021). Identification of Dermatophite Fungi (Tinea Unguium) on Nail Screening of Chicken Traders in Panorama Market, Bengkulu City in 2021. Avicenna: Jurnal Ilmiah, 16(3), 120–128. https://doi.org/10.36085/avicenna.v16i3.2019

Widyasari, N. (2017). Hubungan karakteristik responden dengan resiko diabetes melitus dan dislipidemia kelurahan tanah kalikedinding. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(1), 130–141. https://pdfs.semanticscholar.org/7e1a/9e7164fe513249486d9bed1b69a3cab0b584.pdf

Yaner, N. R. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Mellitus Dalam Pencegahan Luka Kaki Diabetik Di Puskesmas Jagir Kecamatan Wonokromo. NERSMID: Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan, 2(2), 144–153. http://nersmid.unmerbaya.ac.id/index.php/nersmid/article/view/57

Diterbitkan
2023-06-30
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 641 times