Pengembangan Modul Biologi Berbasis Potensi Lokal Kabupaten Enrekang pada Materi Plantae untuk Siswa Kelas X SMA

  • Hasmiati Hasmiati Universitas Negeri Manado
    (ID)
  • Musma Rukmana Universitas Negeri Manado
    (ID)
  • Fernando Andre Watung Universitas Negeri Manado
    (ID)
  • Tika Putri Agustina Universitas Negeri Manado
    (ID)
Kata Kunci: modul plantae, potensi lokal

Abstrak

Alam menyimpan potensi yang sangat besar yang dapat menunjang pembelajaran biologi. Potensi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal jika dikemas dalam bentuk bahan ajar seperti modul. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk berupa modul pembelajaran berbasis potensi lokal yang terdapat di Kabupaten Enrekang yang valid dan dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran biologi yang kontekstual dan bermakna. Metode penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (R&D) mengadaptasi model pengembangan ADDIE. Data dikumpulkan menggunakan lembar validasi ahli untuk menilai kevalidan modul dari segi isi, bahasa, penyajian, dan tampilan, Modul plantae berbasis potensi lokal sebagai produk hasil pengembangan memiliki karakteristik self instructional, self contained, stand alone, adaptive, user friendly, serta memiliki ciri khas yaitu memuat gambar tumbuhan-tumbuhan lokal Kabupaten Enrekang. Berdasarkan analisis data, Modul yang dikembangkan memenuhi kriteria kevalidan di setiap aspek penilaian dengan rata-rata nilai kevalidan 4,1. Dengan demikian, kesimpulan dari peneliatian ini adalah modul yang dikembangkan telah valid dan dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran biologi.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Ahmad, N. Q. (2015). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Belief Tentang IPA terhadap Kemampuan Penalaran IPA. Jurnal Pencerahan, 9(1), 37–44.
Akbar, S. (2016). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ardan, A. S., Ardi, M., Hala, Y., Supu, A., & Dirawan, G. D. (2015). Needs Assessment to Development of Biology Textbook for High School Class X-Based the Local Wisdom of Timor. International Education Studies, 8(4), 52–59.
Chamany, K., Allen, D., & Tanner, K. (2008). Making Biology Learning Relevant to Students: Integrating People, History, and Context into College Biology Teaching. CBE—Life Sciences Education, 7(3), 267–278. doi: 10.1187/cbe.08-06-0029
Çimer, A. (2011). What makes biology learning difficult and effective: Students’ views. Educational Research and Reviews, 7(3), 61–71.
Direktorat Jendral Pengembangan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. (2008). Penulisan Modul. Jakarta: Depdiknas.
Fatikhah, I., & Izzati, N. (2015). Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Bermuatan Emotion Quotient Pada Pokok Bahasan Himpunan. Eduma: Mathematics Education Learning and Teaching, 4(2), 46–61. doi:10.24235/eduma.v4i2.29
Hala, Y., Saenab, S., & Kasim, S. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Saintifik pada Konsep Ekosistem bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama. Journal of Educational Science and Technology (EST), 1(3), 85–96. doi: 10.26858/est.v1i3.1825
Hamalik, O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasmiati, Adnan, A., & Hiola, F. (2018). Potensi Keragaman Bryophyta di Kabupaten Enrekang sebagai Sumber Belajar di SMA. Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya, 0, 257–262. Makassar: Pendidikan Biologi Program Pascasarjana UNM. http://ojs.unm.ac.id/semnasbio/article/view/7058
Hasmiati, H., Jamilah, J., & Mustami, M. K. (2017). Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pertumbuhan dan Perkembangan dengan Metode Praktikum. Jurnal Biotek, 5(1), 21–35. https://doi.org/10.24252/jb.v5i1.3444
Hobri. (2009). Model-model Pembelajaran Inofatif. Jember: Center of Society Studies.
Ibrohim, Afiat, D., Nurdiana, F. R., Estiningsih, Y., & Martiana, C. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Diskoveri-Inkuiri dengan Sumber Belajar Potensi Lingkungan Lokal Kabupaten Pasuruan. Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning, 11, 1050–1059. Surakarta: Pendidikan Biologi FKIP UNS.
Jang, H., Reeve, J., & Deci, E. L. (2010). Engaging students in learning activities: It is not autonomy support or structure but autonomy support and structure. Journal of Educational Psychology, 102(3), 588–600. doi: 10.1037/a0019682
Lasmiyati, & Harta, I. (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Minat SMP. Pythagoras: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(2), 161–174.
Mulyasa, E. (2013). Konsep, Karakteristik, Implementasi, dan Inovasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mumpuni, K. E., Susilo, H., & Rochman, F. (2014). Potensi Tumbuhan Lokal Sebagai Sumber Belajar Biologi. Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning, 11, 825–829. Surakarta: Pendidikan Biologi FKIP UNS.
Riduwan. (2010). Metode & Teknis Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Sarah, S., & Maryono. (2014). Keefektifan Pembelajaran Berbasis Potensi Lokal dalam Pembelajaran Fisika SMA dalam Meningkatkan Living Values Siswa. Jurnal Pendidikan Sains, 2(1), 36–42. http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPKIMIA/article/view/1382
Sawitri, D. W., Wisanti, & Ambarwati, R. (2014). Pengembangan Modul Keanekaragaman Hayati Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Siswa Kelas X SMA. Jurnal Bioedu, 3(3), 410–415.
Silaturahmi. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Sistem Pencernaan Makanan bagi Siswa SMA (Tesis). Universitas Negeri Makassar.
Sitepu. (2014). Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Rajawali Press.
Widowati, A. (2012). Optimalisasi Potensi Lokal Sekolah dalam Pembelajaran Biologi Berbasis Kontruktivisme. Majalah Ilmiah Pembelajaran, 8(2).
Zulfadli. (2017). Pengembangan Modul Biologi pada Materi Ekosistem Berbasis Problem Based Learning untuk siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Kota Tarakan. Jurnal Bionature, 17(1), 63–67.
Diterbitkan
2023-06-29
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 399 times