CROSS CULTURAL DIDACTICISM: MORAL LESSON IN KOREAN KONG JWI PAT JWI AND INDONESIAN BAWANG MERAH PUTIH

  • Zahra Adinda Nismara Universitas Pendidikan Indonesia
    (ID)
  • Yulianeta Universitas Pendidikan Indonesia
    (ID)
  • Didin Samsudin Universitas Pendidikan Indonesia
    (ID)
Kata Kunci: cerita rakyat, nilai didaktis, sastra bandingan

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan membandingkan nilai-nilai didaktis yang terkandung dalam cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih dari Indonesia dan Kong Ji Pat Ji dari Korea melalui pendekatan sastra bandingan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber cerita rakyat Indonesia didapatkan melalui buku 100 Cerita Rakyat Nusantara dan sumber cerita rakyat Korea didapatkan melalui buku Kumpulan Cerita Klasik Korea. Dua cerita rakyat ini memiliki kemiripan yaitu, tokoh utama hidup di dalam keluarga yang salah satu orang tuanya meninggal dunia dan memiliki saudara tiri. Kemiripan lainnya yaitu terdapat pada peran anak Perempuan dalam keluarga. Akan tetapi, secara keseluruhan teks dua cerita rakyat ini berbeda. Perbedaan itu terdapat pada struktur teks seperti tokoh, latar dan alur. Selain itu, konflik yang terdapat dalam dua cerita rakyat berbeda. Dalam cerita Bawang Merah dan Bawang Putih konfliknya mencari kain milik ibu tirinya, sedangkan dalam cerita Kong Ji Pat Ji mengisi gentong yang berlubang sampai penuh. Kedua cerita rakyat ini dapat digunakan sebagai sarana Pendidikan nilai-nilai moral dan etika bagi pembaca dari berbagai latar belakang budaya.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Abrams, M. H., & Harpham, G. (2015). Abrams & Harpham 2015 - A Glossary of Literary Terms. Cengage Leaning, Stamford, USA. Cengage Learning.
Amandangi, D. P., & Mulyati, Y. (2020). Cerita Rakyat Sebagai Bahan Pengayaan Literasi Budaya Bagi Pemelajar BIPA Tingkat Menengah Folklore as a teaching material for cultural literacy enrichment for Intermediate Level BIPA Students [Folklore as a teaching material for cultural literacy enrichment for Intermediate Level BIPA Students]. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 20(2), 157–166.
Bassnett, S. (1993). Comparative Literature: A Critical Introduction. Blacwell.
Bognar, L., & Matijević, M. (2014). Twenty Years of the Course Book Didactics How we created the course book Didactics. Život I Škola: Časopis Za Teoriju I Praksu Odgoja I Obrazovanja, LX(31), 15–28.
Bronner, S. J. (2007). The Meaning of Folklore: The Analytical Essays of Alan Dundes. Utah State University Press Logan, Utah (Vol. 47). https://doi.org/10.1093/em/caz028
Creswell, J. W. (2007). Qualitative inquiry and research design: Choosing among ve approaches (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage., 2nd editio(1).
Damono, S. D. (2005). Pegangan Penelitian Sastra Bandingan [Comparative Literature Research Handbook]. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Danandjaja, J. (1997). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain Lain. Cetakan V [Indonesian Folklore: Gossip, Fairy Tales, and Others. Fifth Edition]. PT Pustaka Utama Grafiti.
Danandjaja, J. (2002). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain [Indonesian Folklore: Gossip, Fairy Tales and Others]. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, (112).
Elly, M., Setiadi, & Kama A, R. E. (2013). Ilmu Sosial Budaya Dasar [Basic Social and Cultural Sciences]. (Kencana, Ed.), Kencana.
Elmubarok, Z. (2019). Membumikan Pendidikan Nilai cetakan keempat [Grounding Values Education fourth edition]. Alfabeta.
Endeh, E. (2017). Nilai Didaktis Dalam Novel Hujan Karya Tere Liye [Didactic Values in the Novel Hujan by Tere Liye. Diksatrasia]. Diksatrasia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(2), 164. https://doi.org/10.25157/diksatrasia.v1i2.595
Endraswara, S. (2011). Metodologi Penelitian Sastra [Literature Research Methodology]. Book, (112).
Gusal, L. O. (2015). Nilai-Nilai Pendidikan dalam Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara Karya La Ode Sidu [Educational Values in Southeast Sulawesi Folk Tales by La Ode Sidu]. Jurnal Humanika, 3(15), 1–18. http://ojs.uho.ac.id/index.php/HUMANIKA/article/view/611
Hasanuddin, W. (2013). Ensiklopedi Bahasa Indonesia [Indonesian Language Encyclopedia]. Titian ilmu.
Hendrayana, D. (2017). Memelihara Riak Sastra Sunda [Preserving the Ripples of Sundanese Literature]. Paramasastra, 4(2). https://doi.org/10.26740/parama.v4i2.1527
Hutomo, S. . (1993). Merambah Matahari: Sastra dalam Perbandingan [Exploring the Sun: Literature in Comparison]. Gaya Masa.
Im, M. Y. (임명연). (2005). 한국 민담에 나타난 아동관 분석. Concept of Children analysis in Korean Folktales. Seoul: Sukmyeong University 서울: 숙명여자대학교.
Kim, S. (2014). The Modern Korean Nation, Tan’gun, and Historical Memory in Late Nineteenth to Early Twentieth Century Korea. International Journal of Korean History, 19(2), 213–240. https://doi.org/10.22372/ijkh.2014.19.2.213
Mustar, Deddy W. P, Made N. S., Yessy K., Eko S., Juliana, Syamsul B., Agung N. C. S., Marto S., & Andi F. T. (2020). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Penerbit Yayasan Kita Menulis [Basic Social and Cultural Sciences. Publisher Yayasan Kita Menulis]. Penerbit Yayasan Kita Menulis.
Nan, G. (2017). The Relational Attributes of the Meaning of Literary Works. Social Sciences in China. https://doi.org/10.1080/02529203.2017.1376980
Naufalia, A. (2020). Character Education in Malin Kundang and Shim Cheong, a Filial Child: A comparative literary study. Icollite, Atlantic Press, 424(Icollite 2019), 102–106. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200325.062
Novega, T. K. (2017). Perbandingan Cerita Rakyat Jepang Ama No Hagoromo Dan Cerita Rakyat Indonesia [Comparison of Japanese Folk Tale Ama No Hagoromo and Indonesian Folk Tales]. Undergraduate Thesis.
Semi, M. A. (1990). Metode Penelitian Sastra [Literary Research Methods]. Angkasa. Angkasa.
Soerjono, S. (1983). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum [Factors Influencing Law Enforcement]. Rajawali.
Sukmadinata, S. N. (2016). Metode Penelitian Pendidikan [Educational Research Methods]. PT Remaja Rosdakarya.
Suwondo, T. (2015). Pragmatisme PascaKolonial [Postcolonial Pragmatism]. Pustaka Pelajar.
Tchoshanov, M. (2016). Engineering of Learning: Conceptualizing e.Didactics. UNESCO Institute, 3(6), 15. https://doi.org/10.29057/ess.v3i6.356
Wuryani, W. (2013). Pesona Karya Sastra dalam Pembelajaran Bahasa dan Budaya Indonesia [The Charm of Literary Works in Learning Indonesian Language and Culture]. Semantik, 2, 87–101.
Yulianeta, Yostiani, & Samsudin, D. (2023). Cerita Rakyat Indonesia dan Korea: Motif, Struktur, dan Perbandingan [Indonesian and Korean Folktales: Motifs, Structures, and Comparisons]. Universitas Pendidikan Indonesia.
Zaidan, Abdul, R., & Sugono, D. (2003). Adakah Bangsa dalam Sastra [Is There a Nation in Literature?]. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, (112).
Diterbitkan
2024-12-14
Abstrak viewed = 40 times