ANALISIS PEMIKRAN MUHAMMAD MANSHUR AL-BATAWI TERHADAP HISAB RUKYAT DALAM KITAB SULLAM NAYYIRAIN

Abstrak

Artikel ini membahas tentang Analisis Manshur al Batawi tentang Hisab Rukyat Dalam Kitab Sullam Nayyirain. Penelitian mengenai hisab rukyat penulis merujuk kepada pemikiran hisab rukyat Muhammad Manshur al-Batawi dalam Kitab Sullamun Nayyirain, dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan astronomis, syar’i, dan pendekatan tokoh dalam hal ini, Muhammad Manshur al-Batawi dari hasil penelitian ini menemukan bahwa Pemikiran hisab Muhammad Masnhur al-Batawi pada dasarnya merupakan pemikiran dari jaringa ulama dengan ulama Arab diantaranya denga Syek Abdurrahman al-Misri, guru Manshur mendapat pendidikan pertama kalinya dari orang tuanya langsung yang seorang ulama. Pemikiran hisab ruyat Mas Manshur al-Batawi menggunakan teori Ptolomeus yang berprinsip geosentris, yang menurut sejarah keilmuan telah tumpang oleh prinsip heliosentris. Sehingga wajar manakala hasil perhitungannya termasuk hisab hakiki taqribi, untuk menghitung saat terjadinya ijtima’, gerhana matahari dan gerhana bulan. Untuk menghisab awal bulan kamariyah menurut kitab ini dimulai dengan menghisab kapan terjadinya ijtima’. Teknik menghitung tinggi hilal pada saat matahari terbenam dengan cara mencari selisih antara waktu terbenam matahri dengan waktu ijtima’ terjadi sebelum ghurub, maka malam harinya sudah masuk bulan baru. Implikasi dari penelitian ini yaitu kepada setiap penuntut ilmu hendaknya menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, sebagaimana yang dilakukan Muhammad Manshur al-Batawi yang tidak pandang usia dalam menuntut ilmu, terkhusus bagi peminat falak, sehingga ilmu yang didalami dapat menjadi jariyah bagi kita dan mereka juga yang berguru kepada kita. Seperti saat sekarang ini, karya Muhammad Manshur al-Batawi yang menjadi amal jariyah baginya karena karya-karyanya banyak di jadikan sebagai rujukan penulisan.