PENGGUNAAN PUPUK ZA SEBAGAI PESTISIDA ANORGANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN KUALITAS TANAMAN TOMAT DAN CABAI BESAR

  • Adiba Arief Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin Makassar
  • Septaria Yolan K.L
  • Khalil Mubarak
  • Imelda Pong
  • Baso Agung

Abstract

Paper ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai definisi pestisida, jenis-jenis pestisida anorganik yang dapat mengatasi OPT (organisme pengganggu tanaman), cara penggunaan pupuk ZA dalam meningkatkan hasil dan kualitas tanaman tomat berdasarkan penelitian, serta beberapa referensi mengenai penggunaan dari produk pestisida anorganik. Pupuk ZA adalah pupuk yang mengandung amonium sulfat dan memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Amonium sulfat atau (NH4)2SO4 adalah garam anorganik yang memiliki beberapa kegunaan, seperti sebagai pupuk penghasil unsur hara tanah atau sebagai bahan tambahan makanan. Pupuk ZA merupakan salah satu contoh dari pestisida anorganik yang digunakan di Indonesia dan memiliki keuntungan dibandingkan pupuk nitrogen lainnya. Pupuk ZA atau ammonium sulfat digunakan sebagai adjuvant semprot pertanian untuk inseksitisida, herbisida, dan fungisida yang larut dalam air. Salah satu pemanfaatan pupuk ZA yang akan dibahas di paper ini adalah pengaruh pupuk ZA sebagai sumber hara nitrogen dan sulfur yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman serta dapat menekan intensitas serangan hama penyakit pada tanaman tomat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kiswondo (2011) menunjukkan bahwa penggunaan pupuk ZA dan 15-20 gram dan abu sekam 50 gram merupakan takaran yang sangat nyata meningkatkan hasil tanaman obat. Selanjutnya, Taufik, dkk (2013) menyatakan bahwa interaksi antara pemberian dosis pupuk ZA dan waktu pewiwilan tunas lateral berpengaruh paling baik terhadap hasil dan kualitas cabai besar. Selain itu, beberapa produk dari jenis pestisida anorganik telah dihasilkan, yaitu Trinep 80 WP, Kuproxat, Arsen Trioksida (As2O3) yang dapat melindungi tanaman dari serangan penyakit dan OPT.

References

Jenny, J., 2007, Produksi Padi Sawah yang di Pupuk Urea dan ZA di Tanggilingo, Jurnal Soil Environment, 6 (2): 77 – 81.

Kiswondo, S., 2011, Penggunaan Abu Sekam Padi dan Pupuk ZA terhadap Pertumbuhan dan hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.), ISSN 0216-0188, 8 (1) : 9-17.

Natawigena, 1985, Pestisida dan Penggunaannya, Armico, Bandung.

Petrokimia Gresik, 2004, Pupuk ZA, http://www.petrokimia-gresik.com/ ma in_product.asp, diakses pada tanggal 19 Mei 2016.

Risnojatiningsih, S., 2009, Pemanfaatan Limbah Padat Pupuk ZA sebagai Bahan Baku Pembuatan Kalsium Karbonat (CaCO3), Jurnal Penelitian Ilmu Teknik, 9 (1) : 38-47.

Sudarmo, S., 1991, Pestisida, Kanisius, Yogyakarta.

Sudarmo, S., 1992, Pestisida untuk Tanaman, Kanisius, Yogyakarta.

Taufik, I., Soeparjono, S., Mudjiharjati, A., 2013, Kemampuan Dosis Pupuk Za dan Waktu Perwiwilan Tunas Lateral terhadap Hasil dan Kualitas Cabai Besar, Berkala Ilmiah Pertanian, 1 (1) : 1-3.

Wikipedia, 2016, Amonium Sulfat, https://id.wikipedia.org/wiki/Amonium_ sulfat, diakses pada tanggal 19 Mei 2016.

Published
2017-02-25
Abstract viewed = 24216 times