UJI AKTIVITAS REPELAN TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti BETINA SEDIAAN EMULGEL MINYAK ATSIRI BIJI PALA (Myristica fragrans Houtt.)

  • Azis Ikhsanudin Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
    (ID)
  • Dewi Noor Azizah Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
    (ID)

Abstract

Minyak atsiri biji pala (Myristica fragrans Houtt.) mengandung zat yang berpotensi sebagai alternatif repelan alami untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti betina penyebab demam berdarah. Formulasinya dalam bentuk sediaan emulgel diharapkan akan meningkatkan pemanfaatannya di masyarakat. Untuk itu dilakukan penelitian mengenai uji aktivitas repelan minyak atsiri biji pala dalam bentuk sediaan emulgel. Minyak atsiri biji pala hasil destilasi uap air dibuat dalam bentuk sediaan emulgel dengan variasi konsentrasi: FI (6%), FII (8%), FIII (10%), FIV (12%), FV (14%), FVI (16%) dan FVII (18%). Sediaan emulgel diuji stabilitas, uji sifat fisik, iritasi kulit dan uji aktivitas repelan menggunakan nyamuk Aedes aegypti betina. Data diolah menggunakan SPSS dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi minyak atsiri biji pala akan meningkatkan daya lekat (detik), dan meningkatkan efek repelan (detik) dimana FI < FII < FIII < FIV < FV. Peningkatan konsentrasi tidak mempengaruhi nilai pH yaitu 5 dan luas penyebaran: FI (2,92 ± 0,02 cm²), FII ( 2,49 ± 0,03 cm²), FIII (2,38 ± 0,02 cm²), FIV (2,63 ± 0,04 cm²), FV (2,46 ± 0,04 cm²), FVI (2,60 ± 0,03 cm²), FVII (2,52 ± 0,02 cm²). Kesimpulan penelitian ini adalah formula VII emulgel dengan konsentrasi minyak atsiri biji pala 18% merupakan formula optimum.

References

Agustina, L., Formulasi emulgel minyak cengkeh (Oleum caryophylli) sebagai anti bau kaki: Pengaruh carbopol 940 dan sorbitol terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2013

Agoes, G, Seri Farmasi Industri 7 :Sediaan Farmasi Likuida-Semisolid, Penerbit ITB, Bandung, 2012

Ardiansyah S., R.T., Daya repelan minyak atsiri cengkeh, pala dan seledri dalam sediaan losion terhadap nyamuk Aedes aegypti, Tesis, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2012

Assagaf, M., Hatuti, P., Hidayat, C. dan Supriyadi, Perbandingan ekstraksi oleoresin biji pala (Myristica fragrans Houtt.) asal Maluku Utara menggunakan metode maserasi dan gabungan destilasi-maserasi, Agritech, 32 (3), 2012: 240-248

Atmadja, W. R., Pengaruh minyak jahe merah, pala dan selasih terhadap Helopeltis antonii Sign pada inang alternatif, Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 19 (2), 2008: 154-163

Badan Pengawas Obat dan Makanan,, Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo, 65-70, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta, 2014

Badan Standarisasi Nasional Indonesia, Standar Nasional : Minyak Pala, SNI 06-2388-2006, 2006

Fradin, M.S. dan Day, J.F, Comparative efficacy of insect repellents against mosquito bites, The New England Journal of Medicine, 347 (1), 2002: 13-18

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S. dan Singla, A.K., Spreading of semisolid formulation : An update, Pharmaceutical Technology, 2002, 88-90

Haneefa, K.P.M., Mohanta, G.P. dan Nayar, C., Emulgel: An advanced review, Journal Pharmaceutical Science and Research, 5 (12), 2013: 254-258

http://www.depkes.go.id/article/view/15011700003/demam-berdarah-biasanya-mulai meningkat-di-januari.html, diakses tanggal 6 April 2015

Mabey, M., DEET Insect repellant toxicity, Utah Poison Control Center Update, 7 (2),2005: 1-3

Tranggono, R.I. dan Latifah, F., Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, 21, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2007

Ulaen, S.P.J., Banne, Y. dan Suatan, R.A., Pembuatan salep anti jerawat dari ekstrak rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), Jurnal Ilmiah Farmasi, 3 (2). 2012: 45-49

Abstract viewed = 2015 times