ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA SAPONIN DAUN BUNGKUS (Smilax rotundifolia) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

  • FIRAWATI FIRAWATI Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia Timur
    (ID)
  • M. IQBAL PRATAMA
    (ID)

Abstract

Daun bungkus yang terkenal dengan kemampuannya dalam memperbesar bagian tubuh  yang berasal dari Papua ini ternyata belum banyak diteliti. Kemampuannya dalam pembesaran penis ini diduga memiliki senyawa kimia tertentu yang diantaranya saponin. Penelitian senyawa saponin dilakukan dengan identifikasi dan isolasi dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis dan spektrofotometri ultraviolet. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa daun bungkus mengandung senyawa saponin yang ditandai dengan positif mengandung busa dan warna hijau pada penambahan pereaksi Liebermann Bouchard. Hasil isolasi diperoleh fraksi B yang positif membentuk senyawa tunggal pada metode KLT 2 dimensi. Panjang gelombang maksimum 266,20 nm dengan nilai serapan 0,2742 merupakan hasil identifikasi dari metode spektrofotometri ultraviolet.

References

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Hariana, A. H. (2013). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Seri III. Jakarta: Penebar Swadaya.

Hanani, E. (2016). Analisis Fitokimia. Jakarta: EGC.

Harborne, J.B. (2006). Metode Fitokimia. Terbitan Kedua. Bandung : Penerbit ITB.

Jonatan. T. M. (2016). Identifikasi Senyawa Alkaloid Ekstrak Daun Bungkus (Similax Sp.) yang Berasal dari Biak Papua”. Makassar

Saifudin, A., Viesa, R, & Hilwan, Y.T. (2011). Standarisasi Bahan Obat Alam. Jilid Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suharto, M.A.P., Edy, H.J, & Dumanauw, J.M. (2015). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Saponin Dari Ekstrak Metanol Batang Pisang Ambon (Musa paradisiaca var.). Jurnal Kefarmasian Indonesia, 5(2).

Zambell, B., Christopher, Dein, B. (2015). Common Greenbrier (Smilax rotundifolia l.) As a Model for Understanding Fungal Community Organization in the Phyllosphere dalam Journal of Pharmaceuticals 4(1).

Abstract viewed = 5848 times