Analisis Penggunaan Metode Tabarak dalam Menghafal Al-Qur’an Juz 30 di Markaz Tahfidz Balita Raudhatu Tilawatil Qur’an Dumai

  • Sheila Mudina Pascasarjana UIN Sunan Syarif Kasim Riau
    (ID)
  • Miftahirrizqa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim RIAU
    (ID)
  • Risnawati Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim RIAU
    (ID)

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui implementasi Metode Tabarak dalam menghafaz Al-Qur’an di Mataba Raudhatu Tilawtil Qur’an Dumai, serta untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam implementasi Metode Tabarak di Mataba Raudhatu Tilawatil Qur’an Dumai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data berasal dari guru yang sebanyak 2 orang membimbing metode Tabarak di lembaga tersebut. Analisis data menggunakan model Miles dan  Huberman melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpuan. Temuan penelitian memberikan penjelasan sebagai berikut: 1) Di Mataba Raudhatu Tilawatil Qur’an Dumai, kegiatan pembelajaran dengan metode Tabarak untuk menghafaz Alquran dipimpin oleh kepala sekolah dan guru yang telah mengikuti beberapa pelatihan khusus yang berkaitan dengan pembelajaran dengan metode Tabarak. Rutinitas muraja'ah hafalan dilanjutkan dengan audio murattal berupa MP3 yang telah dibagikan kepada masing-masing santri. Media ini juga dapat digunakan untuk kegiatan muraja'ah di rumah bersama orang tua siswa, dan kegiatan di sekolah ini juga menggunakan media pembelajaran lainnya seperti; Speaker, Televisi, dan lain-lain; 2) faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran ini yaitu dengan adanya peran guru sebagai pendidik yang menyenangkan bagi anak juga memiliki tahsin dan penguasaan hafalan yang baik, fasilitas yang memadai, dan kerjasama yang baik dari wali murid dan guru dalam menghafaz Al Quran; 3) Faktor penghambat kegiatan ini adalah kurang fokusnya anak akibat anak bermain di kelas, anak terlambat atau tidak masuk sekolah, kurangnya pengawasan wali murid disebabkan kesibukan diluar rumah, dan masih terdapat guru yang belum berlisensi. Temuan tersebut memiliki dampak, yang menunjukkan bahwa sistem pembelajaran siswa harus diperkuat oleh administrator sekolah dan tim pelaksana. Guru juga dituntut untuk meningkatkan keterampilan mengasuh anak dan menggunakan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2022-12-31
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 195 times