Metode Penalaran Hukum Islam Dalam Hukum Merokok; Studi Komparasi Terhadap Metode Ijtihad Bahtsul Masail Nahdatul Ulama Dan Majelis Tarjih Muhammadiyah

  • Perkasah Pandji Palantei Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Fatmawati Hilal Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Lajnah Bahtsul Masail Diniyyah NU dan Majlis Tarjih Muhammadiyah, merupakan lembaga-lembaga yang dianggap mempunyai otoritas berfatwa (al-Ijazat li al-Ifta). Ketentuan-ketentuan hukum yang ditetapkan oleh dua lembaga tersebut berbentuk fatwa yang bersifat diwani atau ahkam taklifiyyat. Meskipun Muhammadiyah maupun NU telah membuat lembaga fatwa untuk kemudian melakukan sebuah ijtihad dalam menjawab sesuatu hal yang belum terdapat dalam nash. Namun hal penting yang perlu dicatat bahwa beberapa solusi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga fatwa ternyata justru membuat masyarakat muslim bingung harus menentukan sikap, hal ini tidak terlepas daripada adanya fatwa yang berbeda dalam melihat persoalan terkhusus tentang hukum dalam merokok itu sendiri. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (Library Research). Pendekatan yang digunakan adalah sosiologis dan historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bahtsul Masail dalam menghukum merokok makruh mengunakan metode: Pertama menggunakan kaidah fiqh, kedua, menggunakan pendekatan mahzab atau qauli para ulama, ketiga, menggunakan pendekatan mazhab dan kaidah ushuliyah serta kaidah fiqhiyyah, keempat, pertimbangan kemaslahatan. Sedangkan Majelis Tarjih dalam menghukumi haramnya merokok menggunakan beberapa metode penetapan: Pertama, menggunakan metode Makosid As-Syariah, kedua, Majelis Tarjih menggunakan dalilah amm, yaitu surah Al-Araf 157, bahwa rokok termasuk dalam kategori al-khabaits yakni sesuatu yang buruk dan keji, ketiga, menggunakan dilalah amm, yaitu larangan memubazirkan harta sebagaimana tercantum dalam surah Al-Isra ayat 26-27, keempat, menggunakan prinsip at-tadriij (berangsur), at-taisir (kemudahan), dan adam al-kharaj (tidak mempersulit), kelima, menetapkan hukum merokok dengan melihat akibat dan dampak yang ditimbulkan oleh kebiasaan tersebut. Sebagai lembaga dengan identitas dan popularitas keagaaman terbesar tentunya Muhammadiyah dan NU diharapkan sebagai garda terdepan dan menjadi basis akar rumput dalam menjawab persoalan yang terjadi dalam masyarakat terkhusus persoalan yang belum mempunyai nash. Fatwa dari kedua lembaga tersebut sangatlah berpengaruh bagi umat Islam dan juga para pengikut di antara kedua ormas tersebut.

Author Biography

Perkasah Pandji Palantei, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
-

References

Abdurrahman, Asjmuni. Manhaj Tarjih Muhammadiyah,Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.

Abdullah, Aba Doni. “Studi komparatif Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah dan Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Tentang Istinbath Hukum Merokok”, Jurnal Tajdida, vol. XI, no. 2, (Desember 2013).

Atifhidayat, www.nu.or.id, (Diakses 11 Juni 2020)

Aibak, Kutbuddin. “Penalaran Istislahi Sebagai Metode Pembaruan Hukum Islam”, Jurnal Kajian Hukum Islam, vol. 6, no. 2 (2013).

Anderson, J.N.D. Islamic Law in The Modern World. terj. Machnun Husein. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogyakarta, 1994.

Anggaran Dasar NU Bab II pasal 3 hasil Muktamar XXX di Kediri, 21-27 November 1999.

Ansori, Isa. “Perbedaan Metode Ijtihad Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam Corak Fikih di Indonesia”, Jurnal Nizam, vol. IV, no. 01, (2014).

Azizy, Ahmad Qodri A. Islam dan Permasalahan Sosial. Yogyakarta: LkiS, 2000.

Azhar, Muhammad. Posmedernisme Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2005.

Bakri, Asafri Jaya. Konsep Maqasid al-Syari’ahMenurutal-Syatibi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996.

Abdul Syatar. “TRANSFORMATION OF FIQH IN THE FORMS OF HAJJ AND ZAKAT LEGISLATION.” Mazahibuna; Jurnal Perbandingan Mazhab 1, no. 2 Desember (2019): 120–133. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/mjpm/article/view/11646.

Bakry, Muammar Muhammad. “Asas Prioritas Dalam Al-Maqashid Al-Syar’iah.” AL-Azhar Islamic Law Review 1, no. 33 (2019): 1–8.

Mustafa, Zulhasari. “PROBLEMATIKA PEMAKNAAN TEKS SYARIAT DAN DINAMIKA MASLAHAT KEMANUSIAAN.” Mazahibuna; Jurnal Perbandingan Mazhab 2, no. 1 (2020).

Naro, Wahyuddin, Abdul Syatar, Muhammad Majdy Amiruddin, Islamul Haq, Achmad Abubakar, and Chaerul Risal. “Shariah Assessment Toward the Prosecution of Cybercrime in Indonesia.” International Journal of Criminology and Sociology 9 (2020): 572–586.

Wijaya, Abdi. “DAYA SERAP LEMBAGA-LEMBAGA FATWA TERHADAP MASALAH-MASALAH HUKUM KONTEMPORER (Studi Komparatif Lembaga Fatwa MUI, Majelis Tarjih Muhammadiyah Dan Bahtsul Masail NU).” Mazahibuna; Jurnal Perbandingan Mazhab 1, no. 2 (2019).

Basyir, Ahmad Azhar. Pokok-pokok Persoalan Filasafat Hukum Islam. Yogyakarta: UUI Pres, 1984.

Bayanuni, M. A. Memahami Hakekat Hukum Islam, terj, Ali Mustafa Yaqub. Jakarta: Pustaka Azet, 1986.

Bruinessen, Martin van. NU, Tradisi, Relasi-Relasi Kuasa, Pencarian Wacana Baru. Yogyakarta: LKiS, 1994.

Damopoli, Muljono. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Cet. I; Makassar: Uin Alauddin Pers, 2013.

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren, Studi tentang Pandangan Hidup Kiai. Jakarta: LP3ES, 1984.

Djamil, Fathurrahman. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Djamil, Faturrahman. Metode Ijtihad Majlis Tarjih Muhammadiyah. Jakarta: Logos Publishing House, 1995.

Djindar Tamimi, “Tajdid: Ideologi dan Chittah Perdjuangan Muhammadijah”, Buletin Suara Muhammadiyah, No. 91, 16 September 1969, h. 3, dalam Faturrahman Djamil, Metode Ijtihad Majlis Tarjih Muhammadiyah.

Effendi, Satria dan M. Zein, Ushul Fiqh. Cet II; Jakarta: Kencana, 2008.

Muhammad Azhar dan Hamim Ilyas, Pengembangan Pemikiran Keislaman Muhammadiyah: Puripikasi dan Dominasi, cet. I, (Yogyakarta: Majlis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah dan LPPI UMY, 2000).

Faisal, Arwani. Hukum Merokok, http://www.nu.or.id, (Diakses 11 Juni 2020).

Fatwa ini dikeluarkan oleh Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) yang dimotori oleh KH. Atian Ali Dai, pada tahun 2003 menyusul tulisan Ulil Absar di harian kompas yang berjudul “Menyegarkan Kembali Pemikiran Islam”.

Fuad, Mahsun. Hukum Islam Indonesia dari Nalar Partisipatoris Hingga Emansipatoris. Yogyakarta: LKiS, 2005.

Hasan, Muhammad Tholehah. Prospek Islam Dalam Menghadapi Tantangan Zaman. Jakarta:

Ihsan, Muhammad. “Merokok Dalam Perspektif Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama”, Jurnal Al-Qadha, vol. IV, no. 1, (2017)

Kamal, Mustafa. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam.Yogyakarta: Persatuan, 1988.

Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya. Cet. I; Solo: Pt. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2013.

KH. Arwani Faishal Wakil, www.nu.or.id, (Diakses 11 Juni 2020).

La Jamaa, “Kontribusi Muhammadiyah terhadap Dinamika Pemikiran Hukum Islam Kontemporer di Indonesia”, Jurnal al-Ihkam, vol. 12, no. 1, (2017)

KH.Hasyim Muzadi menilai bahwa fatwa MUI mengharamkan paham pluralism, liberalisme dan sekularisme agama merupakan langkah mundur, terutama dalam membangun kehidupan

Mubarok, Jaih. Metodologi Ijtihad Hukum Islam. Yogyakarta: UUI Pers, 2002.

Muhammad Ali As-Sayis, Sejarah Pembentukan dan Perkembangan Hukum Islam (terj) oleh Dedi Junaedi dan Hamidah, dari judul asli Tarikh Al-Fiqh Al-Islami, (Jakarta: CV Akademia Presindo, 1996), Cet. I, h. 13.

Muthahhari, Murtadha. Inna al-Din inda Allah al-Islam, terj. Ahmad Sobandi. Bandung: Pustaka Hidayah, 1996Nasution, Harun. Ijtihad Sumber Ketiga Ajaran Islam” dalam Jalaluddin Rahmat, Ijtihad dalam Sorotan, Bandung: Mizan, 1996.

Noer, Deliar. Gerakan Islam Modern di Indonesia 1990-1942. Jakarta: LP3ES, 1982.

Pada tahun 1999 Forum Ulama Umat Indonesia mengeluarkan fatwa yang melarang wanita menjadi presiden, kemudian pada tahun 2009 MUI mengeluarkan fatwa keharaman golput Sabiq, Sayid. Anasir al-Quwwah fi al-Islam. terj. Haryono S. Yusuf. Jakarta: PT. Intermasa, 1981.

al-Qardhawi, Yusuf. Problematika Islam Masa Kini. Bandung: Trigenda Karya, 1995.

Rahman, Asjmuni A. Metode Penetapan Hukum Islam. Cet II; Jakarta: Pt. Bulan Bintang, 2004.

Rahmat, Jalaluddin. Kontekstualisasi Doktrin Islam Dalam Sejarah. Jakarta: Paramadina, 1995.

Soekanto, Soerjono. Pokok-pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.

Supriyadi, Dedy. Sejarah Hukum Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2010.

Syafe’i, Rachmat. Ilmu Ushul Fiqih. Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999.

Suyatno, Dasar-dasar Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh, (Yogyakarta: Ar-ruz Media, 2014), h. 50. Saiful Muzani, Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran Prof. Dr. Harun Nasution, (Bandung: Mizan, 1998.

Syarifuddin, Amir. Ushul Fiqh. Ciputat: Pt. Logos Wacana Ilmu.

PP. Muhammadiyah. Himpunan Putusan Majlis Tarjih Muhammadiyah. tt: PP. Majlis Tarjih Muhammadiyah.

Weruin, Urbanus Ura. “Logika, Penalaran dan Argumentasi Hukum. Jurnal Konstitusi”, vol. 14, no. 2, 2017.

Zahro, Ahmad. Tradisi Intelektual NU: Lajnah Bahtsul Masa’il 1926-1999. Yogyakarta; LKiS, 2004.

Zaidah, Yusna. “Model Hukum Islam: Suatu Konsep Metode Penemuan Hukum melalui Pendekatan Ushuliyyah”, Jurnal Imu Hukum dan Pemikiran, vol. 17, no. 2 (2017).

Zahra, Muhammad Abu. Ushul Fiqh. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994.

Zuhroni, “Studi Komparasi Metodologi Penetapan Hukum Islam Lembaga-Lembaga Fatwa Indonesia”, Jurnal Adil, vol. 3, no. 1 (2019).

Published
2021-01-31
How to Cite
Palantei, P. P., & Hilal, F. (2021). Metode Penalaran Hukum Islam Dalam Hukum Merokok; Studi Komparasi Terhadap Metode Ijtihad Bahtsul Masail Nahdatul Ulama Dan Majelis Tarjih Muhammadiyah. Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab, 2(1). https://doi.org/10.24252/shautuna.v2i1.14830
Section
Artikel
Abstract viewed = 1029 times