Pusat Pengolahan Bawang Merah dengan Pendekatan Arsitektur Modern di Kabupaten Enrekang
Abstract
Abstrak_ Kabupaten Enrekang masuk dalam kategori kawasan utama dalam memproduksi bawang merah yang mampu mencukupi kebutuhan masyarakat setempat bahkan antar-provinsi dan pulau. Sifat bawang merah yang mudah rusak dan tingginya persaingan kualitas di Indonesia membuat harga bawang kadang tidak stabil yang memberikan inisiatif untuk membuat produk olahan bawang merah agar bisa disimpan lebih lama. Dari permasalahan di atas maka perlu di bangunan sebuah industri makanan Pusat Pengolahan Bawang Merah untuk memberikan peluang bagi petani bawang merah di Kabupaten Enrekang agar hasil panen yang ada bisa diolah dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif melalui studi literatur,studi lapangan, studi banding atau studi preseden untuk membandingkan bangunan yang memiliki fungsi yang sama. Konsep Arsitektur Modern dipilih dalam perancangan Pusat Pengolahan Bawang Merah, hal ini ditunjang oleh alasan bahwa modernisasi akan memberikan dampak yang baik pada desain, bentuk, material dan fungsinya. Arsitektur modern juga tidak hanya memberikan keindahan suatu bangunan tetapi dapat memudahkan proses produksi. Filosofi bangunan diambil dari bentuk bawang merah serta arsitektur modern kubisme yang kemudian disesuaikan dengan tapak yang berkontur memberikan elevasi yang berbeda berdasarkan area dan fungsinya.
Kata kunci : Pusat Pengolahan; Arsitektur Modern; Enrekang.
Abstract_ Enrekang Regency is included in the category of the main area in producing shallots that are able to meet the needs of the local community and even between provinces and islands. The nature of shallots that are easily damaged and the high-quality competition in Indonesia makes onion prices sometimes unstable which gives the initiative to make processed shallot products so that they can be stored longer. From the problems above, it is necessary to build a food industry, the Shallot Processing Center, to provide opportunities for shallot farmers in Enrekang Regency so that the existing harvest can be processed and utilized properly. The method used is a descriptive method through literature studies, field studies, comparative studies, or precedent studies to compare buildings that have the same function. The concept of Modern Architecture was chosen in the design of the Shallot Processing Center, this is supported by the reason that modernity will have a good impact on the design, form, material, and function. Modern architecture also not only gives the beauty of a building but can facilitate the production process. The shape of the building that bends from the onion philosophy and modern cubism architecture which is then adapted to the contoured site gives different elevations based on the area and function.
Keywords: Processing Center; Modern Architecture; Enrekang.
References
Aisyah, Siti. “Ketahanan Pangan Dalam Perspektif Al-Qur’an”.Skripsi. Yogyakarta:Fakultas Ushuluddin Dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga.
Andini, Nur (2019). “ 5 ide kreasi olahan bawang merah, lezat dan menggugah selerah”, idntimes.com, 26 November 2019. https://www.idntimes.com/food/recipe/ tresna-nur-andini/ide-kreasi olahan-bawang-merah-c1c2/full (26 November 2019).
Badan Pusat Statistic Kabupaten Enrekang. 2018.
Bambang, Risma (2020) “Enrekang Optimis Jadi Pemasok Bawang Terbesar Di Indonesia”,Enrekang Kab.go.id, 12 Februari 2020. https://enrekangkab .go.id/?news=enrekang optimis-jadi-pemasok-bawang-merah-terbesar-di-indonesia.
Group, Green Park (2019).“Sirkulasi Udara (Penghawaan) Dan Pencahayaan”, greenpark group.co.id,13 May 2019 https://www.greenparkgroup.co.id/sirkulasi-udara-penghawaan pencahayaan/, 13 May 2019 (Diakses 17 November 2020).
Ilmu Geografi, Redaksi (2020). “7 Sistem Pengolahan Limbah Cair Industry” ilmugeografi.com 2020 https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/sistem-pengolahan-limbah-cair (Diakses 17 November 2020).
Jealani, S.Si. (2007). Khasiat Bawang Merah. Kansius https://books.google.co.id/books?id=2FVkQ4_q1kgC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_ summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false (2007)
Komoditi Pertanian Sub Sektor Hortikultura (2016).“Outlook Bawang Merah”. Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian. 2016.
Kementerian Agama RI. (2012), Al-qur’an dan Terjemahannya, Jakarta Timur, Darus Sunnah.
Medistiki, Cristina E. (2009), material akustik pengendali kualitas bunyi dan bangunan, cet: I. Yogyakarta: Andi Offset, 2009
Neufert, Ernst. (2002) Bauentwurfslehre. Terj. Sunarto Tjahjadi dan Ferryanto Caidir, Data Arsitek. Jakarta: Erlangga, 2002.
Rahmat. (2016)“Pusat Olahraga Menembak Di Makassar Dengan Dengan Pendekatan Arsitektur Modern” Skripsi. Makassar: Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Alauddin Makassar, 2016
Rasheva (2020)”Kementan Dorong Produksi Bawang Merah Berkualitas Di Kabupaten Enrekang”. Monitor Online. 13 february 2020. https://monitor.co.id/2020/ 02/13/kementan-dorong produksi-bawang-merah-berkualitas-di-enrekang/ (Diakses: 5 Mei 2020)
Ratna Setiawati, Annisa (2020). “Sains Dalam Alquran Sebagai Obat”muslim. Okezone .com,17 Januari 2020. https://muslim.okezone.com/read/2020/01/16/614 /2153747/ sains-dalam alquran-bawang-merah-sebagai-obat? (17 Januari 2020).
Riyadi, Gian Wahyu, dkk (2019). “Penerapan Arsitektur Modern Pada Bangunan Singapore Polytechnic Di Tangerang”, vol. 3 no. 2 (Mei 2019).
https://www.researchgate.net/publication/335600646 (Diakses 3 Agustus 2020).
Rukmana, Ir H. Rahmat. 1995. Bawang Merah, Budi daya & pengolahan pasca panen. Kansius, https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=XzkMlKNxwqYC&oi=fnd&pg=PA3&dq (24 November 1995)
Saaman, Ramid, dkk. “Pemanfaatan Limbah Bawang Merah Sebagai Sumber Bioenergi Pertanian”. Pse.litbang.pertanian.go.id.
Shihab, M. Quraish (2002). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-Qur’an. Cet. I; Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Sorbara, Enceng (2018). Teknologi pengolahan pangan: prinsip dan praktik. Cet. I; Yogyakarta: Andi, 2018.
Suhartini, Sitti Hajrah (2019). “Pusat Pengolahan Sagu Dengan Pendekatan Arsitektur Vernakuler Di Luwu Utara”. Skripsi. Makassar: Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Alauddin Makassar, 2019.
Sumarni, N. and Hidayat, A., (2005). Budidaya bawang merah. Panduan Teknis PT Bawang Merah, (3).
Taufikullah (2019). “Tata Letak Ruang Produksi” tneutron.net, 4 November 2019.
Widowati, Sri (2018). Teknologi Pasca Panen: Komoditas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan. Cet. I; Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2018.
Zuhroh, Binti (2016). “Pusat Pengembangan Dan Pengolahan Pisang Sebagai Perancangan Oleh-Oleh Kabupaten Lumajang”. Skripsi. Malang: Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim, 2016.
By submitting your manuscript to our journal, you are following Copyright and License