Pencahayaan Alami pada Masjid Amirul Mukminin Makassar
Abstract
Abstrak_ Masjid merupakan pusat peradaban umat islam sebagai sarana ibadah umat muslim yang dapat menampung jumlah jamaah dalam jumlah lumayan banyak, namun seiring berjalannya waktu bangunan ini memiliki fungsi lain yang tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah. Masjid Amirul Mukminin sebagai sentra kegiatan islam maupun kajian ilmu yang berlangsung hampir setiap hari mulai dari waktu subuh hingga pukul 22:00. Bangunan masjid amirul mukminin berpotensi menggunakan pencahayaan alami pada siang hari karena lokasinya yang mendapatkan pencahayaan matahari setiap harinya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sebagai metode umum. Pembahasan memiliki alur deduktif yaitu menjelaskan bahasan umum terlebih dahulu lalu menjelaskan bahasan khusus. Dan menggunakan Metode observasi ,dokumentasi,wawancara,dan pengukuran alat berupa luxmeter. Penelitian difokuskan untuk mengetahui kinerja pencahayaan alamipada masjid amirul mukminin, mengetahui kualitas cahaya dibeberapa titik yang dipetakan dengan pembagian area berdasarkan tingkat cahaya pada ruangan. Dan Hasil menunjukkan kondisi pencahayaan alami pada lantai 1, lantai 2 dan lantai 3 terjadi pada pukul 08:00- 10:00 WITA melebihi standar pecahayaan alami pada SNI. Hal ini dikarenakan pada titik tersebut tidak ada penghalang sinar matahri.
Kata Kunci : Amirul mukminin, ibadah, Makassar, Masjid, pencahayaan alami,
Abstrak_ Mosque is the center of Islamic civilization as a place of worship for Muslims which can accommodate a large number of worshipers, but over time this building has other functions that are not only used as places of worship. The Amirul Mukminin Mosque as a center of Islamic activities and the study of science which takes place almost every day from dawn until 22:00. The amirul mukminin mosque building has the potential to use natural lighting during the day because of its location which gets sunlight every day. This study uses quantitative methods as a general method. Discussion has a deductive plot, namely explaining general discussion first and then explaining specific topics. And using the method of observation, documentation, interviews, and measurement tools in the form of luxmeter. The study focused on knowing the natural lighting performance of the mosque of the Believers, knowing the quality of light in some points mapped by dividing the area based on the level of light in the room. And the results show the condition of natural lighting on the 1st floor of the 2nd and 3rd floor occurs at 08: 00-10: 00 WITA This is because at that point there is no sun beam barrier.
Keywords: Amir al-mu'minin, worship, Makassar, mosque, natural lighting,
References
Bennett, Kristin Mc William (2008) :Light in Archtecture: Natural and Artifcial Lighting Techniques that Brighten Our Sacred Spaces; Thesis, Department of Architecture; The University of Utah.
BSN (2010). Revisi SNI 03-6197: Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan
BSN (2001). SNI 03-2396-2001 :Tata Cara Perancangan Pencahayaan Alami Siang Hari untuk Rumah dan Gedung
Fanani, Achmad. (2009). Arsitektur Masjid. Jakarta: PT Mizan Publika
Manurung,Parmonangan(2012). Pencahayaan Alami dalam arsitektur,Yogyakarta:CV. Andi Offset
Lechner (2007). strategi umum untuk memaksimalkan penggunaan skylight.
Tregenza (2011), pencahayaan alami yang baik
Copyright (c) 2020 Rahmayanti Ulfirah, Riska Saha, Irma Rahayu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
By submitting your manuscript to our journal, you are following Copyright and License