Analisis Determinan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Dan Deteksi Ilusi Fiskal (Studi Kasus Provinsi Di Indonesia Tahun 2005-2008)
Abstrak
Abstract Regional financial capacity and performance is one of the measurements that can be used to see how the capacity of the region to run the regional autonomy. There are two regional financial dimensions which are revenue side and expenditure side. The revenue side is reflected by PAD meanwhile the expenditure side is depicted by regional expenditure. This study aims to analyze the regional financial determinant of the government in regional autonomy and to detect fiscal illusion in provincial government in Indonesia. Regional financial determinant analysis is used by utilizing simultaneous equation where the simultaneous relationship is shown by interplay relationship between PAD and provincial expenditure. Fiscal illusion detection method provides revenue enhancement. The sample of this research covers all province in Indonesia from 2005 to 2008. The result of this study shows that there is significant relationship between PAD and regional expenditure. PAD is able to increase the regional expenditure 0,67 million rupiah every 1 million PAD increase, whereas the regional expenditure can improve PAD 0,07 million rupiah every 1 million regional expenditure increase. In addition, this study also found that there was no fiscal illusion in provincial financial performance.
Abstrak, Kemampuan keuangan daerah dan kinerja adalah salah satu pengukuran yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana kapasitas daerah untuk menjalankan otonomi daerah. Ada dua dimensi keuangan daerah yang sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Sisi pendapatan tercermin PAD sementara sisi pengeluaran digambarkan oleh belanja daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan keuangan daerah dari pemerintah dalam otonomi daerah dan untuk mendeteksi ilusi fiskal di pemerintah provinsi di Indonesia. Analisis determinan keuangan daerah digunakan dengan memanfaatkan persamaan simultan di mana hubungan simultan ditunjukkan oleh hubungan interaksi antara PAD dan pengeluaran provinsi. Metode deteksi ilusi fiskal memberikan peningkatan pendapatan. Sampel penelitian ini mencakup semua provinsi di Indonesia dari tahun 2005 hingga 2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara PAD dan belanja daerah. PAD mampu meningkatkan belanja daerah 0,67 juta rupiah setiap kenaikan 1 juta PAD, sedangkan belanja daerah dapat meningkatkan PAD 0,07 juta rupiah setiap 1 juta kenaikan belanja daerah. Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa tidak ada ilusi fiskal dalam kinerja keuangan provinsi.
Kata Kunci: Kinerja Fiskal, Ilusi Fiskal, Otonomi, Desentralisasi
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Abdul Halim. 2001. Bunga Rampai: Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Pertama. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
Ahmad Yani. 2002. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia. Rajawali Pers. Jakarta.
Atiah Handayani. 2009. “Analisis Pengaruh Transfer Pemerintah Pusat Terhadap Pengeluaran Daerah dan Upaya Pajak (Tax Effort) Daerah (Studi Kasus: Kabupaten/Kota di Jawa Tengah).” Skripsi Tidak Dipublikasikan, Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Universitas Diponegoro Semarang.
Badan Pusat Statistik (BPS). Statistik Indonesia. Berbagai edisi penerbitan, BPS Jawa Tengah.
________________ Ringkasan APBD Provinsi. Berbagai edisi penerbitan, BPS Jawa Tengah.
Bagir Manan,. 1994. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia. Rajawali Pers. Jakarta
Bernando Gatot Tri Bawono. 2008. “Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Pemerintah Daerah.” Skripsi Tidak Dipublikasikan. Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Dwirandra. 2008. “Efektivitas dan Kemandirian Keuangan Daerah Otonom Kabupaten/Kota di Propinsi Bali Tahun 2002 – 2006.” Jurnal Ilmiah. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Udayana, Denpasar.
Emelia, 2006. “Mengukur Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dalam Mendorong Pelaksanaan Otonomi Daerah Periode 2000-2004 di Kabupaten Lampung Timur”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Firmansyah. 2006. Modul Panel Data Regression Aplikasi dengan Eviews 4.0. Semarang: LSKE
Firmansyah. 2008. Modul Praktek Ekonomika Dasar: Estimasi, Asumsi Klasik dan Variabel Dummy Aplikasi Eviews 4.0. Semarang: LSKE
Gideon Tri Budi Susilo dan Priyo Hari Adi. 2007. “Analisis Kinerja Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sebelum dan Sesudah Otonomi Daerah (Studi Empiris di Propinsi Jawa Tengah)” Paper disajikan pada Konferensi Penelitian Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik Pertama. Surabaya.
Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometric. The McGrow Hill Companies Inc. New York.
Guritno Mangkoesoebroto,. 1994. Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE.
http://www.djpk.depkeu.go.id/datadjpk/47/
Laras Wulan Ndadari dan Priyo Hari Adi. 2008. “Perilaku Asimetris Pemerintah Daerah Terhadap Transfer Pemrintah Pusat.” The 2nd National Conference UKWMS. Surabaya.
Kesit Bambang Prakosa. 2004. “Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Prediksi Belanja Daerah: Studi Empirik di Wilayah Provinsi Jawa Tengah dan DIY.” JAAI, Vol 08 No.2
Miyasto, 2009. Bahan Kuliah Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal. Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.
Mudrajad Kuncoro. 2004. Otonomi & Pembangunan Daerah, Erlangga, Jakarta
Muhammad Iqbal Lubekran. 2007. “Analisa Dampak Transfer Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Perkembangan Daerah di Indonesia Periode 2001-2004.” Skripsi Tidak Dipublikasikan. Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Mutiara Maimunah. 2006. “Flypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera.” Paper disajikan pada Simposium Nasional Akuntansi IX Padang.
Nagathan, dan KJ Sivagnanan. 1999. “Federal Transfer and Tax Effort of States in India.” Indian Economic Journal.
Priyo Hari Adi. 2006. “Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Belanja Pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah (Studi Pada Kabupaten dan Kota Se Jawa- Bali).” Paper disajikan pada Simposium Nasional Akuntansi IX Padang.
Priyo Hari Adi. 2007. “Kemampuan Keuangan Daerah dan Relevansinya dengan Pertumbuhan Ekonomi.” The 1st National Accounting Conference. Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
_____________2009. Fenomena Ilusi Fiskal Dalam Kinerja Anggaran Pemerintah. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.6, No.1.
Purbayu Budi Santosa. 2005. “Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya dalam Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Kediri.” Jurnal Dinamika Pembangunan, Vol.2, No.1, Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.
Sri Anggita Nur Prasetya. 2009. “Analisis Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia Tahun 2000-2003: Pendekatan Model Persamaan Simultan.” Skripsi Tidak Dipublikasikan. Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semarang
Syukriy Abdullah & Abdul Halim. 2003. “Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Pemerintah Daerah: Studi Kasus Kabupaten/Kota di Jawa dan Bali.” Paper disajikan pada Simposium Nasional Akuntansi VI Yogyakarta
Wirawan Setiaji dan Priyo Hari Adi, 2007, “Peta Kemampuan Keuangan Daerah Sesudah Otonomi Daerah : Apakah Mengalami Pergeseran? (Studi Pada Kabupaten dan Kota se Jawa-Bali).” Paper disajikan pada Simposium Nasional Akuntansi X, Universitas Hasanuddin, Makassar.