PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INQUIRY BERBASIS FENOMENA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Abstract
Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis pada peserta didik yang diajar dengan metode Inquiry berbasis fenomena, mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta didik yang tidak diajar metode Inquiry berbasis fenomena, dan mengetahui pengaruh metode pembelajaran Inquiry terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Desain penelitian yang digunakan adalah the matching only posttes only control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA MAN 1 Polewali Mandar yang berjumlah 101 orang yang tersebar dalam 3 kelas. Sampel penelitian berjumlah 32 pasang sampel yang dipilih dari dua kelas dengan menggunakan tekhnik simpel random kelas (Konvaince Sampling) dengan pertimbangan pemahaman konsep yang baik. Hasil penelitian deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar dengan metode Inquiry berbasis fenomena sebesar 76 dan yang tidak diajar dengan metode Inquiry berbasis fenomena sebesar 60, dimana frekuensi tertinggi yang diperoleh peserta didik pada kelas eksperimen berada pada kategori tinggi dan frekuensi tertinggi yang diperoleh pada kelas kontrol berada pada kategori tinggi. Selanjutnya, berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan program SPSS diperoleh signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis yang signifikan antara peserta didik yang diajar dengan metode Inquiry berbasis fenomena pada kelas XI IPA MAN 1 Polewali Mandar. Implikasi penelitian ini yaitu bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan rujukan untuk mencari metode pembelajaran lain yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Inquiry Berbasis Fenomena; dan Kemampuan Berpikir Kritis.Downloads
References
Alberta Learning Center. Fokus on Inquiry: A Teacher's Guide to Implementing Inquiry Based-Learning. Canada: Alberta Learning, 2004. Angelo, T. A. Classroom assessment for critical thinking. Teaching of Psychology, 1995 Berliani, Santi. Penerapan Model Pembelajaran Fisika Berbasis fenomena Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siwa. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Unversitas Pendidikan Indonesia, 2010. Caspari, dkk. Guided Inquiry Learning in the 21 st cenry school. America: L Braries Unlimited, 2007. Fraenkel, Jack R and Wallen, Norman E. How to Design and Evaluate Research in Education. New York: Mc Graw-Hill, 2009. Johnson, Elaine B. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning Center, 2007. Nur Azizah, Hani, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Energi Bunyi. Jurnal Pena Ilmiah: Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang. 2016. Savinainen, A. and Scott, P. The Force Concept Inventory: a tool for monitoring student learning: Physics Education. 37 (1):45-52. Using the Force Consept Inventory to monitor student, 2002. Sunaryo Kuswana, Wowo. Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.