METODE THERAPEUTIC COMMUNITY BAGI RESIDEN DI BALAI REHABILITASI BNN BADDOKA MAKASSAR PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

  • Nur Rakhmi Said Program Studi Dirasah Islamiyah Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Muhammad Thahir Maloko Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Nur Taufiq Sanusi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Abstrak

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana metode therapeutic community dalam pelaksanaan rehabilitasi bagi residen di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar perpektif hukum Islam. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan maqāid al-syarī’ah terhadap pelaksanaan rehabilitasi dengan metode therapeutic community di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar dan bersifat deskriptif  kualitatif, yaitu penelitian yang menganalisis serta menggambarkan penelitian secara objektif dan mendetail untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa pelaksanaan metode therapeutic community memberikan terapi dengan menekankan pada peraturan, privilege (hak-hak istimewa), job function (pembagian kerja), teguran, dan terapi kelompok. Sedangkan pandangan maqāid al-syarī’ah mengenai pelaksanaan rehabilitasi dengan metode therapeutic community memandang aspek kemaslahatan primer memberikan pengaruh signifikan bagi perubahan diri residen menjadi lebih baik .

Implikasi dari penelitian ini adalah pelaksanaan rehabilitasi dengan mengkombinasikan therapeutic community dengan modalitas terapi lain dengan memperhatikan unsur agama dan budaya dalam penanaman nilai-nilai kehidupan. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan efek yang lebih menyentuh jiwa dan mental residen. Selain itu sosialisasi tentang privilege dalam therapeutic community (terutama conjugal) perlu dilakukan agar dapat memberikan semangat bagi residen (yang masih terikat hubungan suami-istri secara hukum) untuk menjalani rehabilitasi karena kebutuhan biologisnya tetap dapat terpenuhi.

 

Kata Kunci: Therapeutic Community, Rehabilitasi, Maqasid al-Syariah

 

 

 


 

Abstract

The objective of this research is how the therapeutic community method implemented in Rehabilitation Center of National Narcotics Board (BNN) of Baddoka Makassar in the perspective of Islamic law. The aims of this research is to reveal the view of maqasid al-syariah towards implementation of rehabilitation using therapeutic community method.

This research is a field research using qualitative-descriptive method. This research reveals that the implementation of therapeutic community emphasizes on the rules, privilege, job function, reprimands/advices and group therapy. Maqasid al-syariah considers the implementation of therapeutic community method has significant influence to the residents in changing themselves to be better according to Islamic teachings.

The implication of this research is the implementation of rehabilitation by combining therapeutic community with other types of therapy by paying attention to religious and cultural elements in the inculcation of live values. It is expected to have more touching effect on residents’ heart and mentality. In addition, the socialization of privilege (especially conjugal) in the therapeutic community needs to be carried out in order to encourage residents (who are still married) for rehabilitation, because their biological needs can still be met.

Key Words: Therapeutic Community, Rehabilitation, Maqasid al-Syariah

References

DAFTAR PUSTAKA

Badan Narkotika Nasional. (2011). Cetak Biru Rehabilitasi Berkelanjutan. Jakarta: BNN.

Direktorat Hukum Deputi Bidang Hukum dan Kerjasama Badan Narkotika Nasional. (2016). Himpunan Peraturan tentang Narkotika dan Peraturan Lainnya. Jakarta: BNN.

Deputi Bidang Rehabilitasi BNN RI. (2015). Materi Rehabilitasi: Pahami Bahaya Narkotika, Kenali Penyalurannya dan Segera Rehabilitasi. Jakarta: BNN.

(2013). Himpunan Peraturan Perundang-undangan: Undang-Undang Narkotika dan Psikotropika Edisi Terbaru. Bandung: Fokusmedia.

BNN Baddoka Makassar. (2015). Walking Paper Balai Rehabiltasi BNN Baddoka Makassar. Makassar: BNN Baddoka.

FR., Juliana Lisa dan Nengah Sutrisna W. (2013). Narkoba, Psikotropika, dan Gangguan Jiwa Tinjauan Kesehatan dan Hukum. Yogyakarta: Nuha Medika.

Fuadi, Muhammad Masrur. (2015). Konsep Rehabilitasi terhadapa Pengguna Narkotika dalam Persfektif Hukum Positif dan Hukum Islam. Jakarta: Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah.

Adz-Dzaky, M. Hamdan Bakran. (2004). Konseling dan Psikoterapi Islam. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.

D., Soedjono. (1987). Hukum Narkoba Indonesia. Bandung: Penerbit Alumni.

Ma’ruf, M. Ridho. (1978). Narkotika: Masalah dan Bahayanya. Jakarta: CV Marga Jaya.

Sasangka, Hari. (2003). Narkotika dan Psikotropika dalam Hukum Pidana. Bandung: CV. Mandar Maju.

Rofiq, Ahmad. (1997). Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Bakri, Aspari Jaya. (1996). Konsep Maqᾱṣid Syari’ah Menurut Al-Syatibi. Jakarta: Raja Grafindo.

Ali, Zainuddin. (2006). Hukum Islam. Jakarta: Sinar Grafika.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ancok, Djamaluddin. (1995). Psikologi Islami: Solusi atas Berbagai Problem-problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Busthanul. (1996). Pelembagaan Hukum Islam di Indonesia: Akar, Sejarah, Hambatan, dan Prospeknya. Cet. I; Jakarta: Gema Insani Press.

Bakry, Muammar. (2009). Fiqih Prioritas: konstruksi Metodelogi Hukum Islam dan Kompilasi Kaidah Prioritas Hukum Islam. Jakarta: Pustaka Mapan

Bosu, B. (1982). Sendi-sendi Kriminologi. Surabaya: Usaha Nasional.

Daradjat, Zakiyah. (1988). Kesehatan Psikologi Islam. Jakarta: CV. Hajimas Agung.

Hasbullah, Ali. (1982). Usul al Tasyri’ al Islam. Beirut: Dar Fikr al Arabi.

Hosen, Ibrahim. (1997). Jenis-jenis Hukum dalam Hukum Pidana Islam. Cet. I; Jakarta: Mizan.

Hawari, Dadang. (1997). Al-Qur'an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: PT. Dana Bakti Prima Yasa.

Hallaq, Wael. (2000). Sejarah Teori Hukum Islam. Jakarta: Raja Grafindo.

Caplin, J. P. (1995). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

O’Riordan, Linda. (2002). The Art of Sufi Healing. Terj. Sulaiman al-Kumayyi, Seni Penyembuh Alami: Rahasia Penyembuhan Melalui Energi Ilahi. Cet. I; Bekasi: PT. Gugus Press.

Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 996/MENKES/SK/VIII/2002 tentang Pedoman Penyelenggaraaan Sarana Pelayanan Rehabilitasi Penyalahgunaan dan Ketergantungan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA).

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika

Bakhtiar, Muhammad Ilham dan Suehartono Syam. (2018). Terapi Holistik Terhadap Pecandu Narkotika. Terapeutik: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 1(3).

Anderson, L. (2018) “Understanding Opioid (Narcotic) Pain Medications”. Retrieved januari 10, 2019, from website https://www.drugs.com/article/opioid-narcotics.html.

Cakunani, Anastasia. (2015). “Mengenal Therapeutic Community untuk Rehabilitasi Pasien Narkoba”. Retrieved Januari 10, 2019, from website http://www.mirifica.net/2015/02/23/mengenal-therapeutic-community-untuk-rehabilitasi-pasien-narkoba/

Kommenda, Niko, dkk. (2018). “Why are More Americans than Ever Dying from Drug Overdoses?”. Retrieved Januari 10, 2019, from website https://www.theguardian.com/us-news/ng-interactive/2018/nov/29/usdrug-overdose-epidemic-opioids-crisis-getting-worse

UNODC. (2017). World Drug Report 2017. Retrieved Januari 10, 2019, from website https://www.unodc.org/wdr2017/field/WDR_2017_presentation_lauch_version.pdf.

Published
2019-12-27
How to Cite
Said, N. R., Maloko, M. T., & Sanusi, N. T. (2019). METODE THERAPEUTIC COMMUNITY BAGI RESIDEN DI BALAI REHABILITASI BNN BADDOKA MAKASSAR PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Jurnal Al-Qadau: Peradilan Dan Hukum Keluarga Islam, 6(2), 269-286. https://doi.org/10.24252/al-qadau.v6i2.10804
Section
Artikel
Abstract viewed = 615 times