Hilangnya Hak Istri Untuk Meminta Cerai Ketika Suami Terinfeksi Covid-19 Pandangan Imam Hanafi

  • Diky Faqih Maulana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
    (ID)
  • Abdul Rozak UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
    (ID)
  • Musta'in Billah Universitas Diponegoro Semarang
    (ID)

Abstract

Tidak terpenuhinya hak nafkah istri menurut mayoritas ulama menyebabkan istri memiliki hak untuk menggugat cerai suaminya. Lalu apakah istri berhak menceraikan suami yang sedang kesulitan dengan alasan terpapar covid-19? Penelitian ini merupakan penelitian pustaka bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan perceraian ketika dalam kondisi sulit karena terinfeksi Covid-19 menurut Imam Hanafi tidaklah bermoral dan tidak manusiawi. Istri tidak dapat menggunakan hak fasakh-nya ketika suami tidak dapat menunaikan kewajibannya atau dalam kondisi terpuruk. Alasan Imam Hanafi, (1) suami menafkahi istri semampunya, (2) suami mempunyai hak untuk memperbaiki keadaan sehingga istri perlu bersabar. Hal ini sesuai dengan nilai yang terkandung dalam surat At-Thalaq ayat 7 dan menggunakan metode Istihsan adh-Dharuriyat.

References

Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ictiar Baru Van Hoeve, 1996.

Abu Abdillah Al-Bukhary, Sahih al-Bukhari, Juz II, Libanon: Dar al-Fikr, 1990.

Abu Abdullah bin Abd al-Rahman al-Dimasqiy al-Usman al-Syafi’i, Rahmah al-ummah, Beirut: Daru al-Kutub al-Ilmiyah.

Adam Barenheim dkk. Chest CT Findings in Coronavirus Disease-19 (COVID-19): Relationship to Duration of Infection. RSNA, Radiological Society.

Al Hamdani, Risalah Nikah, Jakarta:Pustaka Amani, 2002.

Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyah, Juz 41, h. 67. Lihat pula dalam: Nail al- Autar, Juz II.

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Jakarta : Kencana, 2006.

Anthony S. Fauc dkk. Covid-19 — Navigating the Uncharted. The New England Journal of Medicine. 2020.

Arif Ridlwan Akbar, Sejarah Tasyri’ Islam, Kediri: Forum Pengembangan Intelektual Islam Lirboyo, 2010.

David L Heymann & Nahoko Shindo. COVID-19: what is next for public health?. The Lancet. Vol. 395. Februari 2020.

Departemen Agama RI, Ensiklopedi Islam di Indonesia, Jakarta: Arda Utama, 1992/1993.

Djamaan Nur, Fikih Munakahat, Semarang: Toha Putra, 1993.

Fahmi Kurniawan, Tinjauan Fikih Terhadap Perkawinan Odha, Skripsi (2019). Artikel tidak diterbitkan.

Fakhruddin al-Zaila’iy al-Hanafy, Tabyin al-Haqaiq Syarah al-Kanzu al-Daqa’iq, Kairo: Daru al-Kutub al Islamy, 1313.

Fatimah Zuhrah, Perempuan Menggugat: Telaah Perceraian Wanita Muslimah Berkarir di Kota Medan, Jurnal Miqot, Vol. 42: 2, 2018.

Guangdi Li & Erik De Clercq, Therapeutic options for the 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), Nature Review, Vol. 19. 2020.

http://mickeydza90.blogspot.com/2011/09/fasakh.html.

Imam Syafie, Ringkasan Kitab Al Umm, Jakarta : Pustaka Azzam, 2007.

Kamal Muchtar, Asas – Asas Hukum Islam Tentang Perkahwinan, Jakarta : Bulan Bintang, 1993.

Mahmud Junus, Hukum Perkawinan Dalam Islam Menurut Mazhab Sjafi‟i, Hanafi, Maliki dan Hambali, Djakarta: Pustaka Mahmudiah, 1960.

Muhammad Amin al-Syahir Ibn Abidin, Rad al-Muhtar Ala al Daru al-Muhtar Syarah Tanwir al-Abshar, Libanan: Daru al-Kutub al-Ilmiyyah,t.t.

Muhammad Shahrur, Metodologi Fiqih Islam Kontemporer, terj. Sahiron Syamsuddin & Burhanudin. Yogyakarta: eLSAQ Press, 2004.

Nursapia Harahap, Penelitian Kepustakaan, Jurnal Iqra’, Vol. 8:1, 2014.

Paraskevis dkk, Full-Genome Evolutionary Analysis Of The Novel Corona Virus (2019-Ncov) Rejects The Hypothesis Of Emergence As A Result Of A Recent Recombination Event. Infection, Genetics and Evolution. Vol. 79. 2020.

Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN Pusat, Ilmu Fiqih, Jilid II, 1984/1985.

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Alih Bahasa, Nor Hasanuddin, Jakarta : Pena Pundi Aksara, 2007,

Slamet Abidin, Fikih Munakahat, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999.

Syaikh al-Allamah Muhammad bin Abdurraman ad-Dimasyqi, Fiqih Empat Madzhab, Bandung: Al-Haramain Li Ath-Thiba’ah, 2013.

Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, Fiqih Wanita, Jakarta : Pustaka Kauthar, 1998.

Tihami, Fiqih Munakahat, Jakarta : rajawali Press, 2009.

Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Wahbah Az-Zuhaili, Fikih Islam, Damaskus: Darul Fikr, 2007.

Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam, Jakarta: Gema Insani, 2011.

Zhe Xu dkk, Pathological findings of COVID-19 associated with acute respiratory distress syndrome. The lancet.

Published
2020-12-24
How to Cite
Maulana, D. F., Rozak, A., & Billah, M. (2020). Hilangnya Hak Istri Untuk Meminta Cerai Ketika Suami Terinfeksi Covid-19 Pandangan Imam Hanafi. Jurnal Al-Qadau: Peradilan Dan Hukum Keluarga Islam, 7(1), 119-128. https://doi.org/10.24252/al-qadau.v7i2.16169
Section
Artikel
Abstract viewed = 406 times