Eksistensi Aurat Wanita dalam Fiqih

  • masri masri masri Universitas Islam Makassar
    (ID)

Abstract

Penelitian ini membahas Eksistensi Aurat wanita dalam Fiqih. ini mengacu pada fikih aurat wanita yang dirumuskan berdasarkan petunjuk dalil-dalil dari al-Quran dan sunnah. Aurat adalah bagian badan yang tidak boleh kelihatan (menurut hukum Islam); kemaluan; organ untuk mengadakan perkembangbiakan.  Dalam Islam, menutup aurat yakni sebuah kewajiban bagi mereka yang telah dewasa (ba<ligh-mumayyiz). Dasar mengenal kewajiban menutup aurat adalah bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah. Kemudian diramu oleh para ulama hingga menghasilkan fikih aurat yang merupakan bagian dari pada fikih wanita

 

This study discusses the existence of female aurat in Fiqh. this refers to the female genitalia fiqh which is formulated based on the instructions of the postulates of the Koran and the Sunnah. Aurat is a part of the body that cannot be seen (according to Islamic law); pubic; organ for breeding. In Islam, closing aurat is an obligation for those who are adults (baligh-mumayyiz). Basic knowledge of the obligation to cover the genitals is sourced from the Qur'an and the Sunnah. Then mixed by the scholars to produce the Jurisprudence which is part of the female Jurisprudence.

References

Azhar Basyir, Ahmad. Refleksi atas Persoalan Keimanan (Seputar Masalah Filsafat, Hukum, Politik dan Ekonomi), Bandung: Mizan, 1996.

Al-Qurthubi, al-Jami’ li-Ahkam Al-Qur’an, juz XIV, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1993.

Al-Zamkhsyari, Al-Kasysyaf, Beirut: Dar al-Fikr, t.th, h. 46.

Abu Bakar Al-Jazairi, Aisar al-Tafa

Al-MukhtasarAl-Syamail Al-Muh}ammadiyyah, At-Tirmidzi. (Urdun: Al-Makatabah Al-Islamiyyah, t.th).

Abu Ali Al-Fadl bin Hasan bin Fadl Al-Tabrasi, Majma’ Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur’an, jilid 8 (Cet. I; Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1997.

Al-Qardhawi, Yusuf . Fatwa-Fatwa Kontemporer , Jakarta: GIP, 1995.Qadir, Zuly. Islam Liberal: Varian-Varian Liberalisme Islam di Indonesia 1991-2002. Yogyakarta: LkiS, 2002.

Al-Khatib Al-Syarbini, Muhammad. Mughni al-Muhtaj, Juz I, Mesir: Mathba’ah al-Istiqamah, 1374 H/1955 M.

Husin Al Munawar, Said Agil. Al-Quran: Membangun Tradisi Keshalehan Hakiki. Jakarta: Ciputat Press, 2003.

Ibnu Kas|ir, Al-Hafiz. Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim, jilid 3. Cet. I; Kairo: Darul H}adis|, 2003.

Makram Ibn Manzur, al-Din Muhammad Ibn, Abu al-Fadl Jamal. Lisan al-'Arab, jilid 4 , Beirut: Dar Sad, t.th.

Majma’ Al-Lughah Al-Arabiyyah, Al-Mu’jam Al-Wasit, Kairo: Dal al-Wafa, 1987.

Mandzur, Ibnu. Lisan al-‘Arab, jilid 1 Cet I; Beirut: Dar Shadir, 1976.

Mutawalli Sya’rawi, Muhammad. Fiqih Wanita, (terj.) Ghozi. M, dari judul Fiqh al-Mar’ah al-Muslimah, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006.

Muthahhari, urtadha. Wanita dan Hijab (Jakarta: Lentera Basritama, 2002) dikutip Dahttp://www.hidayatullah.com. (13 Oktober 2014).

Shihab,Umar. Kontektualitas Al-Quran: Kajian Tematik Atas Ayat-Ayat Hukum Dalam Al Qur’an. Jakarta: Penamadani, 2005.

Syihab al-Din Ahmad bin Ahmad bin Salamah Qalyubi dan Syihab al-Din Ahmad al-Barlasi Umairah, Hasyiyatani Qalyubi wa Amirah, jilid III Beirut: Dar al-Fikr, 1995.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jarir Al-Tabari, Muhammad bin. Jami’u al-Bayan fi Tafsiril Qur’an, Cet. I; Mekah: Muassasah Ar-Risalah, 2000.

Wahbah Al-Zuhaily, At-Tafsir Al-Munir fi al-Aqidah wa al-Syari’ah wa al-Manhaj, Jilid 11. Cet. I; Damaskus: Dar al-Fikr, 1991.

Published
2019-03-30
How to Cite
masri, masri masri. (2019). Eksistensi Aurat Wanita dalam Fiqih. Jurnal Al-Qadau: Peradilan Dan Hukum Keluarga Islam, 6(1), 15-24. https://doi.org/10.24252/al-qadau.v6i1.7527
Section
Artikel
Abstract viewed = 429 times