Sudut Pandang Feminis Muslim tentang Menutup Aurat

  • M. Nasir Universitas Islam Makassar
    (ID)

Abstract

Fikih aurat dalam ranah beragam pendapat ulama dan cendekiawan kontemporer. Fikih aurat akan menghasilkan fikih hijab. Dimana hijab terdiri dari jilbab, khimar, burqah, dir sabigh, milhafat, dan sebagainya.  Melalui istidlal, para ulama fikih (baca: al-fuqaha) telah merumuskan batasan aurat bagi wanita dan pria, baik di luar atau di dalam rumah atau di dalam ibadah semisal shalat, ihram, dan sebagainya. Istidlal  ulama-ulama ini tidak dianggap mewakili ajaran islam. Maka hadirlah para cendekiawan kontemporer dengan metode istiqra< mengorek kembali dalil-dalil yang digunakan oleh para ulama dan menghadirkan pandangan bahwa jilbab itu tidak wajib. Dan dianggap inilah ajaran Islam yang membebaskan. Dalam penelitian ini, penulis akan mengurai 4 tokoh feminis muslim yang dirasa dapat mewakili latarbelakang para penggugat jilbab.

 

Fikih aurat diverse opinions of scholars and contemporary scholars. Jurisprudence Fikih aurat willproduce hijab. Where hijab consists of jilbab, khimar, burqah, dir sabigh, milhafat, and so on. Through istidla<l, the jurists (read: al-fuqaha) has defined the limits within women and men, either outside or inside the home or in worship such as prayer, ihram, and so on. Istidla<l these clerics are not considered to represent the teachings of Islam. When the idea of contemporary scholars with methods istiqra pry back the arguments used by the scholars and presents the view that the veil was not obligatory. And this is the doctrine of Islam is considered liberating.  In this study, the authors will parse 4 Muslim feminist figures were deemed to represent the background of the plaintiffs jilbab.

 

References

Abu Zaid, Bakar bin Abdullah. Menjaga Kehormatan,alih bahasa: Gunaim Ihsan dan Uzeir Hamdan, Jakarta: Yayasan as-Shofwa, 2003.

Al Qardhawi, Yusuf . Membumikan Syariat Islam, Bandung: Arasyi Mizan, 2003.

al-‘Asymawi, Muhammad Sa’id. Kritik Atas Jilbab, alih bahasa Novriantoni Kahar dan Opie Tj, Jakarta: Jaringan Islam Liberal dan The Asia Foundation, 2003.

Abu al-A’la al-Maududi, Al-H{ijab, Beirut: Dar al-Fikr, tt.

Abu ‘Abdullah Al-Qazwayani, Muhammad bin Yazid, Sunan Ibnu Majah, juz 2. Beirut : Dar al-Fikr, t. Th.

Abu Al-H}usain Muslim bin Al-Hajjaj, Sahih Muslim, juz 8 (Beirut: Dar al-Jail & Dar al-Afaq al-Jadidah, t. th).

Al-’Asymawi, Haqiqat al-Hijab wa Hujjiyyat al-Hadis|, Kairo: Madbuli, 1995.

Al-‘Asymawi, Muhammad Sa’id. Haqiqat al-Hijab wa Hujjiyat al-Hadis| . Kairo: Madbuli al-Sagir, 1995. Kritik Atas Jilbab, alih bahasa Novriantoni Kahar dan Opie Tj, Jakarta: Jaringan Islam Liberal dan The Asia Foundation, 2003.

Al-Munajjad,Mahir. Munaqasyat al-Isykaliyyah al-Manhajiyyah fi al-Kitab wa al-Qur'an.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

Al Shabuni, M. Ali. Tafsir Rawai’ al-Bayan: Tafsir ayat al-Ahkam, Beirut: Dar Al-Fikr, t. Th.

Al-Thanthawi, M. Sayyid.“Bal al-Hijab Faridah Syar’iyyah” dalam Al-’Asyamawi, Haqiqat al-Hijab wa hujjiyyat al-Hadis|.

Departemen Agama RI, Al-Qur’anul Karim Terjemah dan Tajwid Berwarna disertai Tafsir Ringkas Ibnu Katsir, QS. Al-Nur/ 24: 31.

HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dari Abu Hurairah. Lih. ‘Ilauddin ‘Ali bin Hisam, Kanzu al-‘Alam min Sunani al-Aqwal wa al-‘Amal, juz 16, ttk: Mu’assasah Al-Risalah, 1981.

Krippendorf, Klaus. Content Analysis, Introduction to it’sTheory and Methodology. Terj. Farid Wadji dengan judul Analisis Isi, Pengantar Teori dan Methodology; Jakarta: Rajawali Press, 1991.

M.‘Imarah, Suqut al-Ghuluw al-‘Ilmani, (Kairo: Dar al-Syuruq, 1995), 194.

Syahrur, Muhammad. Al-Kitab wa Al-Qur'an: Qira'ah Mu'asirah, Damaskus: Dar al-Ahali, 1990.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah, vol. XI, Jakarta: Lentera Hati, 2008.

Umar, Nasaruddin Fikih Wanita untuk Semua, Lihat juga Muhammad Jawad al-Mughniyyah, Al-Fiqh ‘ala al-Mazahib al-Khamsah, terj. Masykur. Jakarta: Lentera Hati, 1999.

Published
2019-03-30
How to Cite
Nasir, M. (2019). Sudut Pandang Feminis Muslim tentang Menutup Aurat. Jurnal Al-Qadau: Peradilan Dan Hukum Keluarga Islam, 6(1), 1-14. https://doi.org/10.24252/al-qadau.v6i1.7529
Section
Artikel
Abstract viewed = 1282 times