PERANAN SENAM OTAK DALAM MENINGKATKAN FUNGSI MEMORI JANGKA PENDEK PADA ANAK
Abstract
Abstrak
Tujuan studi ini untuk mengetahui secara teoritik peranan senam otak dalam meningkatkan fungsi memori jangka pendek (short term memory) pada anak. Penelitian kualitatif jenis studi kepustakaan ini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai sumber dari jurnal dan buku terkait dengan fokus kajian. Analisis data yang digunakan berupa analisis naratif deskriptif. Hasil penelusuran menunjukkan gerakan yang dilakukan dalam senam otak dapat meningkatkan fungsi memori jangka pendek yang terbukti dengan kemajuan kemampuan anak dalam membaca. Gerakan senam otak melatih daerah sensorik otak sehingga daya tahan informasi yang didapat bertahan lebih lama membuat memori lebih kuat sehingga membuat proses belajar lebih mudah dan menghilangkan hambatan belajar. Senam otak sangat dianjurkan untuk anak-anak yang kemampuan matematikanya belum optimal. Hasil penelitian ini mengimplikasikan pada guru, orang tua atau pengasuh anak untuk senantiasa memberikan stimulus berupa senam otak pada anak agar dapat meningkatkan fungsi otak dan membuat tubuh rileks sehingga semangat dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
Abstract
The purpose of this study is to know how the brain gym improves short term memory function to children. This qualitative research with a literature study was conducted by collecting various sources from journals and books related to the focus of the study. The data analysis used was descriptive narrative analysis. The results showed that the movements in the brain gym can improve short-term memory function that is the progress of children's ability to read. Brain gym movements train the sensory areas of the brain so that the resistance of the information lasts longer, makes memory stronger, making the learning process easier and eliminating learning obstacles. Based on the study, a brain gym is highly recommended for children whose mathematical abilities are not yet optimal. It implies that teachers, parents, or caregivers should provide a stimulus in the form of brain gym to children. With that stimulus, it can improve brain function and relax the body. The children become more enthusiastic and improve their learning achievement.
Downloads
References
Akbarjono, A. I. W., & Saputra, A. (2019). Senam otak (brain gym) meningkatkan memori jangka pendek (short memory) pada anak tuna grahita ringan usia 8-9 tahun. Institut Agama Islam Negeri Bengkulu.
Astuti, R. C. (2015). Pengaruh senam otak terhadap memori jangka pendek siswa sekolah dasar di SD Negeri 34 Pontianak kota tahun 2014. Universitas Tanjung Pura.
Dennison, P. E. (2003). Brain gym (senam otak). PT Grasindo.
Desiningrum, D. R. (2016). Terapi senam otak untuk menstimulasi kemampuan memori jangka pendek pada anak autis. Jurnal Psikologi, 43(1), 30–41.
Desiningrum, D. R., & Febriana, I. (2010). Menstimulasi kemampuan kognitif (atensi, fokus pemahaman, konsentrasi, dan memori jangka pendek) anak autis melalui terapi senam otak. Universitas Diponegoro.
Donczik, J. (2001). Konnen edukinestetishe ubungen (brain gym). Brain Gym Hournal, XV, 297–305.
Drabben-Thiemann, G., Hedwig, D., Kenklies, M., Blogberg, V., Marahrens, A., Marahrens, G., & Hager, K. (2002). The effect of brain gym on the cognitive performance of alzheimer’s patients. Brain Gym Journal, 16(1).
Gea, S. R. (2016). Pengaruh brain gym (senam otak) terhadap memori jangka pendek penyandang tunagrahita ringan di SDLB-C Dharma Asih Pontianak. Jurnal ProNers, 3(1).
Handayani, S., Rusminingsih, E., & Sari, D. K. (2012). Pengaruh senam otak terhadap memori jangka pendek anak retardasi ental di SLB Shanty Yoga Klaten.
Henny, A. S. (2018). Pengaruh senam otak terhadap fungsi kognitif dan kualitas tidur pada lansia di puskesmas rantang medan. Jurnal Mutiara, 1(1), 44–56.
Marpaung, D. R., & Alfonsus, Y. (2017). Pengaruh pemberian senam otak terhadap memori jangka pendek pada mahasiswa ikor FIK Unimed. Sains Olahraga: Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan, 1(1), 21–29.
Martini, A., Fitriangga, A., & Fahdi, F. K. (2016). Pengaruh senam otak terhadap perubahan daya ingat (fungsi kognitif) pada lansia di panti sosial tresna werdha mulia dharma kubu raya. Jurnal ProNers, 3(1), 1–15.
Moffat, K., Mcconnachie, A., Ross, S., & Morrison, J. M. (2004). First year medical student stress and coping in a problem-based learning medical curriculum. Medical Education, 38(5), 482–491.
Nafarin, M. F., & Widodo, A. (2016). Pengaruh senam otak terhadap keseimbangan dinamis pada anak usia 7-8 tahun di SD Negeri Pabelan 03 Mendungan Kartasura Sukoharjo. Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Prasetyo, W., & Saputra, S. A. (2017). Pengaruh senam otak terhadap daya ingat anak kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Keperawatan STIKES.
Pratiwi, S. E., Handoko, W., & Rahmatania, R. (2016). Pengaruh senam otak terhadap memori jangka pendek mahasiswa. Jurnal Vokasi Kesehatan, 1(16), 1–9.
Purnamasari, L., Wahyuni, T. D., & Putri, R. M. (2018). Pengaruh senam otak terhadap peningkatan motorik halus pada anak usia 3-4 tahun di paud mawar tlogomas Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 3(1).
Putranto, P. L. (2009). Pengaruh senam otak terhadap fungsi memori jangka pendek anak dari keluarga status ekonomi rendah. universitas Dipenogoro, Semarang.
Putri, D. M. P., Nurrachmah, E., & Gayatri, D. (2012). Pengaruh latihan senam otak dan art therapy terhadap fungsi kognitif lansia dengan dimensia di pstw yogyakarta unit budi luhur dan abiyoso. Universitas Indonesia.
Robot, J. I. (2019). Penambahan senam otak pada program Senam Sehat Anak Indonesia (SSAI) dapat meningkatkan memori jangka pendek dan indeks kesegaran jasmani siswa SD Inpres Padang. Sport and Fitness Journal, 7(1), 10–19.
Rohman, S. Nu. (2015). Pengaruh latihan senam otak (brain gym) terhadap peningkatan kemampuan memori jangka pendek pada anak tuna grahita ringan di SDLB ABC Swadaya Kenda.
Rossman, M. (2010). Stress influence to short-range memory and longterm.
Sari, O. F. (2010). Pengaruh senam otak terhadap tingkat stress pada anak usia sekolah kelas 4 dan 5 di SD Negeri Wajo Bangunharjo Sewon Bantul. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiah, Yogyakarta.
Suryatika, A. R., & Wijarnako, H. P. (2019). Penerapan senam otak terhadap fungsi kognitif pada lansia dengan demensia. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 3(1), 28–36.
Susanto, Y., Pinandjojo, Djojosoewarno, & Rosnaeni. (2009). Pengaruh olahraga ringan terhadap memori jangka pendek pada wanita dewasa. Juornal of Medicine and Health, 8(2), 144–150.
Sutrisno, R. T., Supatmo, Y., & Nugraheni, A. (2019). Pengaruh olahraga jalan cepat terhadap memori jangka pendek pada kelompok dewasa muda. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 8(1), 428–435.
Wade, C., & Tavris, C. (2007). Psikologi. Erlangga.
Wardani, N. N. S. (2014). Pengaruh terapi senam otak (brain gym) terhadap daya ingat jangka pendek pada lansia di banjar muncan kapal mengwi badung. Jurnal Dunia Kesehatan, 5(1), 38–41.
Wulandari, A. P., Saroinsong, H. E., & Wulandari, A. (2018). Pengaruh senam otak (brain gym) terhadap memori jangka pendek mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani. Fk Unjani Press.
Yenny. (2019). Analaisis praktik klinik keperawatan pada klien stroke non hemoragik dengan intervensi inovasi terapi musik klasik dan senam otak terhadap peningkatan memori jangka pendek di ruang stroke center RSUD Abdul Wahab Syahrani Samarinda Tahun 2018. Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).