HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLYA
Abstract
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan Metode Polya berbantuan soal cerita dengan tanpa berbantuan soal cerita. Penelitian ini merupakan jenis penelitian experimen semu (Quasi Experimental Design) dengan desain penelitian Non Equivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII MTs Negeri Sinjai Utara yang berjumlah 152 peserta didik dengan sampel penelitian berjumlah 61 peserta didik yang berasal dari dua kelas yaitu VIIID dan VIIIC. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes terdiri dari Pretest dan Posttest. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh, nilai rata-rata pretest sebesar 50,77 dan posttest 67,20 dengan peningkatan sebesar 16,43 pada peserta didik yang diajar menggunakan Metode Polya tanpa berbantuan soal cerita. Nilai rata-rata pretest diperoleh 48,97 dan rata-rata posttest sebesar 69,29 dengan peningkatan sebesar 20,32 pada peserta didik yang diajar menggunakan Metode Polya berbantuan soal cerita. Hasil analisis inferensial diperoleh nilai signifikan = 0,318. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara peserta didik yang belajar menggunakan Metode Polya dalam menyelesaikan soal matematika berbantuan soal cerita dengan peserta didik yang belajar menggunakan Metode Polya tanpa berbantuan soal cerita. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya Metode Polya memiliki banyak kesamaan dengan metode pemecahan masalah yang lain, yakni mempunyai karakteristik dan sintaks yang menunjang agar pemecahan masalah dari peserta didik dapat meningkat.
Abstract
The purpose of this study was to see whether there were differences in the mathematics learning outcomes of students who used the Polya Method assisted with story problems or without assisted story problems. This research is a quasi-experimental research type (Quasi-Experimental Design) with a non-equivalent control group research design. The population in this study were all class VIII MTs Negeri Sinjai Utara students with 152 students with 61 students as research sample of who came from two classes, namely VIIID and VIIIC. The sampling used was simple random sampling technique. The instrument used was a test consisting of a pretest and posttest. It was then analyzed using descriptive statistics and inferential statistics. Based on the results of the descriptive analysis obtained, the pretest mean score was 50.77 and posttest 67.20, with an increase of 16.43 for students who were taught using the Polya Method without the help of story questions. The average pretest score was 48.97, and the posttest average was 69.29, with an increase of 20.32 for students who were taught using the story-assisted Polya Method. The results of inferential analysis obtained a significant value = 0.318. So it can be denied that there is no difference in the average student learning outcomes between students who learn to use the Polya method in solving math problems assisted by story problems and students who learn to use the pattern method without the help of story problems. Basically, this is because the Polya Method has many similarities with other problem-solving methods, which have characteristics and syntax that support students' problem-solving.
Downloads
References
Ariani, Y., & Kenedi, A. K. (2018). Model Polya dalam peningkatan hasil belajar matematika pada pembelajaran soal cerita volume di sekolah dasar. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 8(2), 25–36. https://doi.org/10.21067/jip.v8i2.2520
Ayustina, S., & Ahmad, S. (2020). Pengaruh model Polya terhadap hasil belajar soal cerita di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(3), 2768–2778. https://doi.org/10.31004/jptam.v4i3.772
Biggs, J., & Tang, C. (2011). Teaching for quality learning at university: What The Student Does (4th ed.). McGraw-Hill Education.
Ernawati, E., & Lestari, P. (2020). Efektivitas metode problem solving dengan model Polya terhadap hasil belajar peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Equals, 3(1), 50–62. https://doi.org/10.46918/eq.v3i1.582
Hasbullah. (2012). Dasar-dasar ilmu pendidikan (X). Rajawali Press.
Hidayati, N. (2017). Efektivitas pembelajaran menggunakan multimedia interaktif (adobe flash CS6) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Jurug Sewon. TRIHAYU: Jurnal Pendidikan, 3(3). https://doi.org/dx.doi.org/10.30738/trihayu.v3i3.1883
Husnidar. (2020). Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa melalui model pembelajaran glasser pada materi bangun ruang sisi datar di SMP N 1 Samalanga. ASIMETRIS: Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, 1(2), 57–63.
Ihsan, F. (2011). Dasar-dasar kependidikan (VII). Rineka Cipta.
Komariah, K. (2011). Penerapan metode pembelajaran problem solving model Polya untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah bagi siswa kelas IX J di SMPN 3 Cimahi. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 1.
Kumpas-Lenk, K., Eisenschmidt, E., & Veispak, A. (2018). Does the design of learning outcomes matter from students’ perspective? studies in educational evaluation, 59, 179–186. https://doi.org/10.1016/j.stueduc.2018.07.008
Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2015). Penelitian pendidikan matematika (I). PT Refika Aditama.
Maarif, S. (2015). Integrasi matematika dan Islam dalam pembelajaran matematika. Infinity, Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi, 4(2), 223–236. https://doi.org/10.22460/infinity.v4i2.p223-236
Malmia, W., Makatita, S. H., Lisaholit, S., Azwan, Magfirah, I., Tinggapi, H., Chairul, M., & Umanailo, B. (2019). Problem-based learning as an effort to improve student learning outcomes. International Journal of Scientific & Technology Research, 8(9), 1140–1143.
Mandailina, V., & Mahsup. (2018). Efektivitas pembelajaran matematika dengan metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap hasil belajar siswa pokok bahasan kubus dan balok kelas VIII SMP/MTs. JTAM (Jurnal Teori Dan Aplikasi Matematika), 2(2), 144–147. https://doi.org/10.31764/jtam.v2i2.717
Mansur, Helsa, Y., & Kenedi, A. K. (2017). Al-Quran based learning strategy in teaching mathematics at primary education. Proceedings of the International Conference of Early Childhood Education (ICECE 2017), 304–306. https://doi.org/10.2991/icece-17.2018.78
Minarti. (2013). Analisis tingkat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah bentuk soal cerita pada materi sistem persamaan liner dua variabel. Jurnal FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 2.
Musdalifah, R. A. (2016). Analisis kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal trigonometri dengan panduan kriteria Polya kelas XI SMA Negeri 1 Sigeri Kabupaten Pangkep. Universitas Islam Alauddin Makassar.
Mustamin, S. H. (2013). Psikologi pembelajaran matematika (I). Alauddin University Press.
Nafi’an, M. I. (2011). Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita ditinjau dari gender di sekolah dasar. In Matematika dan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran.
Nasution, H. A. (2018). Pengaruh strategi pemecahan masalah polya terhadap hasil belajar matematika siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan MIPA, 3(1), 197–201.
Nugraha, S., Sudiatmi, T., & Suswandari, M. (2020). Studi pengaruh daring learning terhadap hasil belajar matematika kelas IV. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(3), 265–276. https://doi.org/10.47492/jip.v1i3.74
Pardue, J. H., Doran, M. V., & Longenecker, H. E. (2020). Using Polya to teach system development methodologies: fostering a role perspective in IS students. Journal of Information Systems Education, 11(1), 67–72.
Retna, M. (2013). Proses Berfikir siswa dalam menyelesaikan soal cerita ditinjau berdasarkan kemampuan matematika. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, 2.
Rudtin, N. A. (2013). Penerapan langkah Polya dalam model problem based instruction untuk meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, 01(01), 17–31.
Rusuli, I. (2014). Refleksi teori belajar behavioristik dalam perspektif Islam. Jurnal Pencerahan, 8(1), 38–54. https://doi.org/10.13170/jp.8.1.2041
Siregar, N. R. (2017). Persepsi siswa pada pelajaran matematika: studi pendahuluan pada siswa yang menyenangi game. Prosiding Temu Ilmiah X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, 1, 22–24.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D) (XXI). Alfabeta.
Utami, R. W., Endaryono, B. T., & Djuhartono, T. (2018). Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematik. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, 5(3), 187–192. https://doi.org/dx.doi.org/10.30998/.v5i3.2719
Wilanda, K. N., & Ahmad, S. (2020). Pengaruh penggunaan model Polya terhadap hasil belajar soal cerita di sekolah dasar. E-Journal Pembelajaran Inovasi, Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(4), 182–195.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).