Fermentasi Limbah Cair Produksi Tempe Terhadap Pertumbuhan Seledri (Apium graveolens L.)

  • Jusmiati Jafar Universitas Muhammadiyah Parepare
    (ID)
  • Asrullah Syam Universitas Muhammadiyah Parepare
    (ID)
  • Dwi Utamingsih Universitas Muhammadiyah Parepare
    (ID)
Keywords: Limbah Cair Tempe; Seledri; Fermentasi

Abstract

 

   Copyright©2024

The process of producing tempe produces waste material called waste, which consists of two types: solid and liquid waste. The liquid waste that remains contains numerous organic elements that decompose easily and emit an unpleasant smell. This study was to determine the effect of tempeh liquid waste as an organic liquid fertilizer on the growth of celery (Apium graveolens L). The method used was an experimental method using a completely randomized design (CRD) with a long treatment of tempeh liquid waste fermentation of 3 treatments, namely X0 (control), X1 (2 days of fermentation), and X2 (4 days of fermentation), and 3 replications. The data collection included direct measurements of plant height, number of leaves, and fresh weight, as well as environmental measurements like temperature, humidity, and the pH parameters of tempeh liquid waste. The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA). The results showed that X2 treatment (4 days of fermentation) resulted in higher growth of celery plants (stem height, number of leaves, and fresh weight) compared to X0 (dick) and X1 (2 days of fermentation). Practical implications for science from this research include reducing liquid waste, increasing agricultural productivity, developing value-added food products, increasing resource efficiency, and most importantly, it can be an innovation for conducting further research, especially related to liquid waste fermentation and plant growth.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arlingga, B., Abd, S., & Hidayat, M. (2014). Pengaruh Persentase Naungan dan Dosis Pupuk Organaik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Seledri (Apium graveolens L). Agrotekbis, 2(6).
Astutik, Hulopi, F., & Zubaidi, A. (2011). Penggunaan Beberapa Media dan Pemupukan Nitrogen pada Pembibitan Kelapa Sawit. Buana Sains, 11(2), 109–118.
Fitriah, A., & Amir, N. (2015). Pengaruh Jenis Pupuk Organik Padat dan Cair Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) di Polybag. KLOROFIL, 10(1), 43–48.
Fratama, B., Susanti, P., Hastuti, & Santoso, S. (2013). Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe sebagai Pupuk Cair Produktif (PCP) Ditinjau dari Penambahan Pupuk NPK. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 4(1).
Hapiza, M., Sabrina, T., & Marbun, P. (2014). Pengaruh Pemberian Limbah Cair Industri Tempe dan Mikoriza Terhadap Ketersediaan Hara N dan P Serta Produksi Jagung (Zea mays L) pada Tanah Inceptisol. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara.
Iis, M. (2014). Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Majemuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Seledri (Apium Graveolens L). Jurnal Sainmatika, 11(2).
Krinadianto, A. (2019). Limbah Industri Tempe Rumah Tangga Sebagai Pupuk dan Pakan Ternak Kelurahan Pakal Kecamatan Pakal Surabaya. Prosiding PKM-CSR, 2(6).
Makiyah, M., Sunarto, W., & Prasetya, A. T. (2015). Analisis Kadar NPK Pupuk Cair Limbah Tahu dengan Penambahan Tanaman Tihtonia diversifolia. Indonesian Journal of Chemical Science, 4(1).
Munir S, M. (2016). Klasifikasi Kekurangan Unsur Hara N, P, K tanaman Kedelai Berdasarkan Fitur Daun Mneggunakan Jaringan Syaraf Tiruan. Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Noember Surabaya. 5(9).
Mulyaningsih R., Wisnu S., & Agung T.P. (2013). Peningkatan NPK Pupuk Organik Cair Limbah Tahu dengan Penambahan Tepung Tulang Ayam. Journal Unnes, 11(1).
Novenda I, L., Pujiastuti., & Nugroho, SA. (2017). Pemanfaatan limbah cair singkong dan industri tempe kedelai sebagai alternatif pupuk organik cair. Jurnal Pancaran Pendidikan, 6(1), 107–118.
Nurkemalasari, R. (2013). Fitoremediasi Limbah Cair Tapioka dengan menggunakan Tumbuhan Kangkung Air (Ipomoea aquatica). Reka Lingkungan, 1(2).
Nurhayati. (2018). Pemanfaatan Limbah Cair Tempe Menggunakan Bakteri Pseudomonas sp Dalam Pembuatan Pupuk Cair. Jurnal TechLINK, 2(2).
Siboro, B. A. H., Afma, V. M., & Sulaiman, M. (2018). Penerapan Proses Integrasi Kegiatan Pemindahan Hasil Rebusan Sari Kedelai ke Bak Penyaringan Pabrik Tahu di Batam (Studi Kasus Pabrik Tahu Pak Joko dan Pak Udin). Jurnal Sistem Teknik Industri.
Soelaeman, A., Widjajanti, R., & Dasmita, E. (2014). Pengolahan Limbah Cair Industri Tempe Secara Anaerobik Tipe Fixed-Bed. Jurnal Kimia dan Kemasan.
Tendy, P. N. (2016). Pengaruh Konsentrasi Penyiraman Air Limbah Tempe Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Sebagai Bahan Penyusunan Petunjuk Praktikum Mata Pelajaran Biologi untuk SMA Kelas XII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan.
Wiratmaja, I. W. MP. (2017). Defisiensi San Toksisitas Hara Mineral serta Responnya Terhadap Hasil. Program Studi Agroeteknologi Fakultas Pertanian UNUD, 10-17.
Published
2024-06-30
How to Cite
Jafar, J., Syam, A., & Utamingsih, D. (2024). Fermentasi Limbah Cair Produksi Tempe Terhadap Pertumbuhan Seledri (Apium graveolens L.). Jurnal Biotek, 12(1), 18-28. https://doi.org/10.24252/jb.v12i1.37098
Section
Articles
Abstract viewed = 235 times

Most read articles by the same author(s)