Fermentasi Limbah Cair Produksi Tempe Terhadap Pertumbuhan Seledri (Apium graveolens L.)

  • Jusmiati Jafar Universitas Muhammadiyah Parepare
    (ID)
  • Asrullah Syam Universitas Muhammadiyah Parepare
    (ID)
  • Dwi Utamingsih Universitas Muhammadiyah Parepare
    (ID)

Abstrak

Usaha produksi tempe menghasilkan bahan buangan disebut limbah yang terdiri dari dua jenis yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan masih banyak mengandung unsur-unsur organik yang mudah membusuk serta mengeluarkan bau yang tidak sedap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah cair tempe sebagai pupuk cair organik terhadap pertumbuhan seledri (Apium graveolens L.). Metode yang diterapkan  adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan lama waktu fermentasi limbah cair tempe yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu X0 (kontrol), X1 (fermentasi 2 hari) X2 (fermentasi 4 hari) dan terdiri dari 3 ulangan. Pengambilan data diperoleh dengan pengukuran langsung pada saat penelitian, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah segar dan hasil pengukuran terhadap lingkungan seperti parameter suhu, kelembaban dan pH limbah cair tempe. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis of varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan X2 (fermentasi 4 hari) menghasilkan pertumbuhan tanaman seledri (tinggi batang, jumlah daun dan berat segar) yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan X0 (kontrol) dan X1 (fermentasi 2 hari). Implikasi praktis untuk keilmuan dari hasil penelitian ini seperti pengurangan limbah cair, peningkatan produktivitas pertanian, pengembangan produk pangan yang bernilai tambah, peningkatan efisiensi sumber daya dan yang paling penting bisa menjadi inovasi untuk melakukan penelitian lanjutan khususnya terkait fermentasi limbah cair dan pertumbuhan tanaman.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Arlingga, B., Abd, S., & Hidayat, M. (2014). Pengaruh Persentase Naungan dan Dosis Pupuk Organaik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Seledri (Apium graveolens L). Agrotekbis, 2(6).
Astutik, Hulopi, F., & Zubaidi, A. (2011). Penggunaan Beberapa Media dan Pemupukan Nitrogen pada Pembibitan Kelapa Sawit. Buana Sains, 11(2), 109–118.
Fitriah, A., & Amir, N. (2015). Pengaruh Jenis Pupuk Organik Padat dan Cair Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) di Polybag. KLOROFIL, 10(1), 43–48.
Fratama, B., Susanti, P., Hastuti, & Santoso, S. (2013). Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe sebagai Pupuk Cair Produktif (PCP) Ditinjau dari Penambahan Pupuk NPK. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 4(1).
Hapiza, M., Sabrina, T., & Marbun, P. (2014). Pengaruh Pemberian Limbah Cair Industri Tempe dan Mikoriza Terhadap Ketersediaan Hara N dan P Serta Produksi Jagung (Zea mays L) pada Tanah Inceptisol. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara.
Iis, M. (2014). Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Majemuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Seledri (Apium Graveolens L). Jurnal Sainmatika, 11(2).
Krinadianto, A. (2019). Limbah Industri Tempe Rumah Tangga Sebagai Pupuk dan Pakan Ternak Kelurahan Pakal Kecamatan Pakal Surabaya. Prosiding PKM-CSR, 2(6).
Makiyah, M., Sunarto, W., & Prasetya, A. T. (2015). Analisis Kadar NPK Pupuk Cair Limbah Tahu dengan Penambahan Tanaman Tihtonia diversifolia. Indonesian Journal of Chemical Science, 4(1).
Munir S, M. (2016). Klasifikasi Kekurangan Unsur Hara N, P, K tanaman Kedelai Berdasarkan Fitur Daun Mneggunakan Jaringan Syaraf Tiruan. Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Noember Surabaya. 5(9).
Mulyaningsih R., Wisnu S., & Agung T.P. (2013). Peningkatan NPK Pupuk Organik Cair Limbah Tahu dengan Penambahan Tepung Tulang Ayam. Journal Unnes, 11(1).
Novenda I, L., Pujiastuti., & Nugroho, SA. (2017). Pemanfaatan limbah cair singkong dan industri tempe kedelai sebagai alternatif pupuk organik cair. Jurnal Pancaran Pendidikan, 6(1), 107–118.
Nurkemalasari, R. (2013). Fitoremediasi Limbah Cair Tapioka dengan menggunakan Tumbuhan Kangkung Air (Ipomoea aquatica). Reka Lingkungan, 1(2).
Nurhayati. (2018). Pemanfaatan Limbah Cair Tempe Menggunakan Bakteri Pseudomonas sp Dalam Pembuatan Pupuk Cair. Jurnal TechLINK, 2(2).
Siboro, B. A. H., Afma, V. M., & Sulaiman, M. (2018). Penerapan Proses Integrasi Kegiatan Pemindahan Hasil Rebusan Sari Kedelai ke Bak Penyaringan Pabrik Tahu di Batam (Studi Kasus Pabrik Tahu Pak Joko dan Pak Udin). Jurnal Sistem Teknik Industri.
Soelaeman, A., Widjajanti, R., & Dasmita, E. (2014). Pengolahan Limbah Cair Industri Tempe Secara Anaerobik Tipe Fixed-Bed. Jurnal Kimia dan Kemasan.
Tendy, P. N. (2016). Pengaruh Konsentrasi Penyiraman Air Limbah Tempe Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Sebagai Bahan Penyusunan Petunjuk Praktikum Mata Pelajaran Biologi untuk SMA Kelas XII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan.
Wiratmaja, I. W. MP. (2017). Defisiensi San Toksisitas Hara Mineral serta Responnya Terhadap Hasil. Program Studi Agroeteknologi Fakultas Pertanian UNUD, 10-17.
Diterbitkan
2024-06-30
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 91 times

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##