METODOLOGI PENAFSIRAN SUFISTIK : Perspektif al-Gazali

  • Muh. Said Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majene Sulawesi Barat
    (ID)

Abstract

Salah satu di antara corak tafsir yang dikenal dalam penafsiran Alquran adalah tafsir bercorak sufistik, kemudian melahirkan ajaran tasawuf atau kerohanian yang menekankan kepada kesucian dan kesempurnaan jiwa, hati (qalb) dan moralitas. Metode penelitian yang digunakan adalah library research (penelitian pustaka). Al-Gazali dalam bidang penafsiran sufistik, dianggap memiliki bangunan epistemologi dan penafsiran yang lebih sistematis dan lebih konkrit dibanding mufasir sufi lainnya. AlGazali dalam melakukan penafsiran, memberi porsi lebih banyak kepada makna batin ayat-ayat Alquran tanpa meninggalkan makna zahirnya. Penafsiran sufistik al-Gazali sangat penting dan dibutuhkan mengingat masyarakat modern memiliki kecenderungan materialistik, sehingga terkesan mengalami kegersangan spiritualitas. Berangkat dari realitas ini, maka penafsiran sufistik al-Gazali hadir untuk melakukan pencerahan, bukan saja secara spiritual (batiniyah), tetapi juga secara intelektual, yakni mengedepankan kejujuran, moralitas dan ibadah dalam setiap amal perbuatan.

ABSTRACT

One of interpretation styles that is known in al-Quran interpretation is Sufi pattern, then generating Sufism teachings or spirituality emphasizing to sanctity and perfect soul, heart (qalb) and morality. This research employs a method of library research. Al-Ghazali in the field of Sufi interpretation patterns is regarded to have epistemology construction and interpretation more systematic and clearer than other Sufi commentators. In doing interpretation, he gives more portions to the inner meaning of al-Quran verses without leaving surface meaning. Al-Ghazali's Sufi interpretation is really needed since modern society tend to be materialistic so that it seems they experience crisis spirituality. Based on this fact, the presence of Sufi interpretation of al-Ghazali is more likely to be recognized as enlightening, not only spiritual but also intellectual by implementing honesty, morality, and worship in every charitable acts.

References

Al-Qur‟an al-Karim

Abdullah, M. Amin, Al-Gazali di Muka Cermin Immanuel Kant: Kajian Kritis Konsep Etika dalam Agama, dalam Ulumul Alquran. Jakarta: LSAF & ICMI, No. 1, Vol. V, 1994.

Anis, Ibrahim dkk., Al-Mu‟jam al-Wasith, Jilid II. Cet. II; Istambul: Maktabah alIslamiyah, 1972.

Baidan, Nashruddin, Tasawuf dan Krisis. Semarang: Pustaka Pelajar, 2001.

Chittick, Willian C., The Sufi Path of Knowledge; Ibn „Arab³‟s Metaphisycs of Imagination, terj. Ahmad Nidjam, M. Sadat Ismail dan Ruslani, Pengetahuan Spiritual Ibn „Arabi. Cet. I; Yogyakarta: Penerbit QALAM, 2001.

Gazali, Al-Imam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad al-, “Ihya „Ulum alDin”, Jilid I. Semarang: Thoha Putra, t.th..

Ghazali, al-, Jawahir al-Qur‟an wa Duraruhu. Beirut: Dar al-Fikr, 1417 H/1997 M.

Goldziher, Ignaz, Mazahib al-Tafsir al-Islami, terj. M. Alaika Salamullah, Mazhab Tafsir: Dari Klasik Hingga Modern. Cet. III; Yokyakarta: eLSAQ Press, 2006.

Hakim, Atang Abdul, Metodologi Studi Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000.

Ibn Manzur Abu al-Fadl Jamal al-Din Muhammad bin Makram al-Ifriqi al-Misri, Lisan al-Arab, Jilid V. Misr: Dar al-Kitab al-‟Arabi, 1967.

Ibn Taimiyyah, Muqaddimah fi Ushul at-Tafsir, ditahqiq Adnan Zurzur Cet. I; Kuwait: Dar al-Qur‟an al-Karim, 1391 H/1971 M.

Kailani, Abd al-Razak al-, Min Mawakil „Ussma‟ al-Muslimin. Cet. I; T.pt: Dar al-Nafa‟is, 1994.

Kartanegara, Mulyadhi, Menyelami Lubuk Tasawuf. Jakarta: Erlangga, 2006.

Mubarak, Achmad, “Relevansi Tasawuf dengan Problem Kejiwaan Manusia Modern”, dalam Ahmad Najib Burhani (ed.), Manusia Modern Mendamba Allah: Renungan Tasawuf Positif. Cet. I; Jakarta: Kerjasama IIMaN dan Hikmah, 2002.

Munawar, Said Agil Husin al-, Alquran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki Jakarta: Ciputat Press, 2003.

Mustaqim, Abd al-, Mazahib al-Tafsir; Peta Metodologi Penafsiran Alquran Periode Klasik Hingga Kontemporer. Yogyakarta: Nun Pustaka, 2003.

Nasr, Seyyed Hossein, The Garden of Trutsh: The Vision and Promise of Sufism, Islam‟s Mystical Traditional, terj. Yuliani Liputo, The Garden of Trutsh: Mereguk Sari Tasawuf. Cet. I; Bandung: Mizan Pustaka, 2010.

Nasution, Harun, Islam Rasional. Cet. III; Bandung: Mizan, 1995.

Qattan, Manna‟ al-, Mabahis fi „Ulum al-Qur‟an. Beirut: Dar al-Fikr, 1973.

Rachman, Budhy Munawar, Ensiklpedi Nurcholish Madjid. Cet. I; Bandung: Mizan, 2006.

Sabuni, Muhammad „Ali al-, al-Tibyan fi „Ulum al-Qur‟an, terj. Moch Shudlori Umar dan Moh. Matsna, Pengantar Studi Alquran. Bandung: PT. AlMa„arif, 1970.

Shiddieqy, M. Hasbi Al-, Sejarah dan Pengantar Ilmu Alquran/Tafsir. Jakarta: Bulan Bintang, 1954.

Shiddieqy, T. M. Hasbi ash-, Ilmu-Ilmu Alquran: Media Pokok dalam Menafsirkan Alquran. Jakarta: Bulan Bintang, 1972.

Siregar, A. Rivay, Tasawuf: Dari Sufisme Klasik ke Neo-Sufisme. Cet.I; Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1999.

Siregar, A. Rivay, Tasawuf: Dari Sufisme Klasik ke Neo-Sufisme. Cet. II; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000.

Solikhin, Muhammad, Tasawuf Aktual Menuju Insan Kamil. Cet. I; Semarang: Pustaka Nuun, 2004.

Syukur, M. Amin, Intelektualisme Tasawuf: Studi Intelektualisme Tasawuf al-Gazali Cet. I; Semarang: Pustaka Pelajar, 2002.

Syurbasi, Ahmad al-, Qissah al-Tafsir. Beirut: Dar al-Jayl, 1988.

Thabthaba‟I, Allamah M. H., Islam Syi‟ah; Asal Usul dan Perkembangannya. Jakarta, Pustaka Utama Graffiti, 1993.

Watt, W. Montgomery, Pengantar Studi Alquran, terj. Taufik Adnan Amal Jakarta: CV Rajawali, 1991.

Zahabi, Muhammad Husein al-, Al-Ittijahat al-Munharifah fi Tafsir al-Qur‟an al-Karim, terj. Hamim Ilyas, BA dan Machnun Husain, PenyimpanganPenyimpangan dalam Penafsiran Alquran. Cet. IV; Jakarta: Rajawali Press, 1996.

Zahabi, Muhammad Husein al-, Al-Tafsir wa al-Mufassirun. Kairo: Wahbah, 2003.

Zahri, Mustafa, Ilmu Tasawuf: Kunci Memahami Ilmu Tasawuf. Surabaya: Bina Ilmu, 1983.

Zaid, Nasr Hamid Abu, Mafhum al-Nas Dirasah fi „Ulum al-Qur‟an, terj. Khoiron Nahdliyyin, Tekstualitas Alquran: Kritik terhadap 'Ulumul Qur'an. Yogyakarta: LKiS, 2005.

Syukur, M. Amin, Zuhud di Abad Modern. Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.

Rachman, Budhy Munawar, “Spiritualitas: Abad Baru dalam Beragama”, dalam Hasan M. Noer (ed.), Agama di Tengah Kemelut. Cet. I; Jakarta: Mediacita, 2001.

http:// irwanmasduqi.blogspot. com/2006/11/ pergulatan-makna-esotericdalam-tafsir.html. [Irwan Masduqi, aktivis Lakpesdam, Center for Moderate Moslem, dan Study of Koran Exegesis ] di akses 5 Oktober 2011.

http://hansmart.blog.friendster.com/2008/mengenal-tafsir-sufi diakses Mei/2013

http://irwan masduqi. blogspot. com/2006/11/ pergulatan -makna- esoteric dalam-tafsir.html. Irwan Masduqi, di akses 5 Oktober 2011.

http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook. Diakses/30/01/2014.

http://uinsuka.info/ejurnal/index.php?option=com,/diakses tanggal 23 Oktober 2012.

http://www.scribd.com/doc/ Published by Dr. Munirul Abidin, /Fikih-vs-Tasawuf-Kehidupan-Kontemporer/diakses/23/8/2013.

Published
2014-04-22
How to Cite
Said, M. (2014). METODOLOGI PENAFSIRAN SUFISTIK : Perspektif al-Gazali. Jurnal Diskursus Islam, 2(1), 142-168. https://doi.org/10.24252/jdi.v2i1.6514
Section
Artikel
Abstract viewed = 2278 times