HIDDEN ADULT IN OKKY MADASARI’S CHILDREN’S BOOK, MATA DI TANAH MELUS

  • Ahmad Ahmad Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID) https://orcid.org/0000-0002-7721-8927
  • Ashabul Kahfi Susanto University of Aberdeen
    (GB)
  • Farooq Shah Abdul Wali Khan University Mardan
    (PK)

Abstrak

ABSTRAK

Okky Madasari adalah novelis Indonesia yang dikenal sebagai kritikus yang biasa menyuarakan kritik sosial melalui tulisannya. Namun, kritik sosial tersebut tidak hanya muncul dalam novel dewasanya, tetapi juga dalam novel anaknya. Pada tahun 2018, ia pertama kali menerbitkan buku anak berjudul Mata di Tanah Melus, sebuah novel yang bercerita tentang petualangan Matara, seorang gadis berusia 12 tahun di tanah Melus, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Novel ini mendapat apresiasi baik dari pembaca maupun akademisi. Beberapa peneliti telah mengkaji bagaimana kritik sosial tercermin dalam novel tersebut. Namun, belum ada yang menganalisis alasan mengapa Madasari menekankan kritik sosial dalam buku anak ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membahas kompleksitas buku anak ini dan mengungkap mengapa kritik sosial ditegaskan dalam Mata di Tanah Melus. Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif dimana perhatian peneliti difokuskan pada struktur novel melalui pembacaan cermat. Membaca cermat disini berarti peneliti membaca novel tersebut beberapa kali sebagaimana cara Perry Nodelman menyarankan pembaca dalam membaca buku anak yaitu “membaca sebagai orang dewasa dan membaca sebagai seorang anak”. Hasilnya menunjukkan bahwa Mata di Tanah Melus terlalu kompleks untuk pembaca anak-anak. Kompleksitas yang terlihat dari bahasa tingkat tinggi serta ide cerita yang rumit. Rumitnya persoalan terlihat jelas dari cara pengarangnya menegaskan kritik sosial sebagai ideologinya, seperti yang selalu dilakukannya dalam novel-novel dewasanya. Dengan demikian, penelitian ini sejalan dengan teori Nodelman bahwa selalu ada orang dewasa yang tersembunyi dalam novel anak.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

##submission.authorBiography##

##submission.authorWithAffiliation##

(SINTA ID: 6748984)
Interest: Children's Literature, Scottish Literature, Literary Criticism
Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora

Referensi

Andalusia, A., Thahar, H. E., & Manaf, N. A. (2019). Social Criticism on Formal Education Systems in Indonesia in Children ’ S Novel Series Mata, Okky Madasari. 1–7. https://doi.org/10.4108/eai.19-7-2019.2289484

Bahasa, B. P. dan pembinaan. (2020). Diskusi daring bedah buku novel Mata Di Tanah Melus. https://www.youtube.com/watch?v=qrNSEdVaIVE&t=21s

Bierman, V. (1991). Authorgraph No. 69: Anne Fine. Books for Keeps, 69, 16–17.

Budiyanto, A., & Latifah. (2020). Social Justice in the Fiction Series of ’ Mata ’ Okky Madasari for Girl ’ s Education. 2020, 1–9. https://doi.org/10.18502/kss.v4i10.7377

Destin, S. J. (2018). Beyond Show Don’t Tell: Creating Complex Child Narrators in Adult Fiction. University of Washington.

Eagleton, T. (2003). Marxism and literary criticism. Routledge.

Fowler, R. (2013). Linguistics and novel. Routledge.

Hadiyanti, N. (2018). Author of The Month: Okky Madasari, antara Mata Diraya dan Matara. https://www.gramedia.com/blog/author-of-the-month-desember-2018-okky-madasari-antara-mata-diraya-dan-matara/

Hunt, P. (1991). Criticism, theory, and children’s literature. Blackwell Oxford.

Hunt, P. (2005). Understanding Children ’ s Literature.

Madasari, O. (2013). Korupsi adalah Problem Kemanusiaan. https://okkymadasari.net/read/korupsi-adalah-problem-kemanusiaan

Madasari, O. (2018). Mata di Tanah Melus. Gramedia Pustaka Utama.

Nganga, L. (2020). Analyzing children’s literature for hidden bias helps preservice teachers gain pedagogical practices in critical multicultural education. Journal of Research in Childhood Education, 34(1), 93–107.

Nodelman, P. (2008). The hidden adult: Defining children’s literature. JHU Press.

Reynolds, K. (2011). Children’s Literature: A Very Short Introduction. Oxford University Press.

Roberts, L. C., & Hill, H. T. (2003). Come and Listen to a Story about a Girl Named Rex: Using Children’s Literature To Debunk Gender Stereotypes. Young Children, 58(2), 39–42.

Satriati, W., & Hapsarani, D. (2019). Symbolic Violence in Mata Di Tanah Melus By Okky Madasari. 2019, 813–828. https://doi.org/10.18502/kss.v3i19.4907

Satriati, W., & Hapsarani, D. (2021). Social Criticism in Okky Madasari ’ s Children Novel. 593(Inusharts 2020), 326–332.

Setyorini, R. (2017). Diskriminasi gender dalam novel Entrok karya Okky Madasari: Kajian feminisme. Jurnal Desain, 4(03), 291–297.

Shavit, Z. (2009). Poetics of children’s literature. University of Georgia Press.

Sutherland, R. D. (1985). Hidden persuaders: Political ideologies in literature for children. Children s Literature in Education, 16(3), 143–157.

Wilkinson, R. (2016). Broaching ‘ themes too large for adult fiction ’: the child narrator in NoViolet Bulawayo ’ s We Need New Names Broaching ‘ Themes Too Large for Adult Fiction ’: The Child Narrator in NoViolet Bulawayo ’ s We Need New Names. 1752. https://doi.org/10.1080/10131752.2016.1153579

Yulianto, W. E. (2018). Mata di Tanah Melus: Gabungan antara yang realis and utopis untuk sastra anak yang progresif. The Conversation.

Zuckerman, P., & Shook, J. R. (2017). The Oxford handbook of secularism. Oxford University Press.

Diterbitkan
2022-12-15
Abstrak viewed = 217 times