RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN SIDANG ISBAT KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DALAM MENETAPKAN RAMADHAN DAN IDULFITRI

Abstrak

Artikel ini membahas mengenai persepsi masyarakat Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa terhadap pelaksanaan sidang isbat oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, tulisan ini menelaah secara mendalam bagaimana hasil sidang isbat dalam pandangan masyarakat. Penelitian ini tergolong field research dengan pendekatan syar’i dan sosiologis, data yang digunakan bersumber dari wawancara dan observasi di lapangan. Hasil penelitian persepsi masyarakat Kecamatan Barombong terhadap pelaksanaan sidang isbat, masyarakat menilai bahwa sidang isbat sangat penting untuk memberikan kepastian kepada masyarakat selain itu masyarakat beranggapan bahwa keputusan sidang isbat adalah kebijakan pemerintah yang menjadi bagian dari tugas dan fungsi Kementerian Agama sebagai repsresentasi pemerintah. Respon Masyarakat Kecamatan Barombong terhadap keputusan sidang isbat dalam penentuan awal bulan Ramadan dan Idulfitri, secara mayoritas masyarakat menjadikan keputusan sidang isbat sebagai rujukan atau pedoman dalam melaksanakan puasa ramadan dan idulfitri, hal ini tentu memperkuat kedudukan dan peran Kementerian Agama sebagai repsesentasi pemerintah dalam memutuskan dan menetapkan pelaksanaan puasa ramadan dan idulfitri di Indonesia. Diharapkan kepada Kementerian Agama melakukan upaya pendekatan kepada ormas Islam di Indonesia untuk membuat formula baru dalam rangka penyatuan hari besar Islam di Indonesia, Diharapkan kepada Pakar, Ahli, Akademisi dan Praktisi Ilmu Falak untuk mengkaji dan mendalami metode penentuan awal bulan kamariah dengan mengupayakan hadirnya standarasasi metode secara nasional serta upaya dalam penyatuan kalender Islam Internasional.

Kata Kunci: Respon, Sidang Isbat, Penetapan Ramadan dan Idulfitri