SKRINING PERASAN BEBERAPA TANAMAN PENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI METHICILLIN RESISTANTStaphylococcus aureus (MRSA)

  • Besse Hardianti Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar
    (ID)
  • Pamita Pamita Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar
    (ID)
  • Herlina Rante Universitas Hasanuddin Makassar
    (ID)

Abstract

Infeksi menyebabkan kerusakan di dalam jaringan karena adanya bakteri, jamur, dan virus.Salah satu bakteri penyebab infeksi dan sudah resisten dengan antibiotik adalah methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari beberapa daun tanaman obat dalam menghambat pertumbuhan bakteri MRSA. Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun miyana (Coleus seutellariodes L.), daun papaya (Carica papaya L.), daun jarak pagar (Jatropha curcas L.), daun pare (Momordica charantia L.), daun sirih (Piper batle L.), daun pegagan (Centella asiatica), daun srikaya (Annona squamosa L.), daun asam jawa (Tamarindus indica L.), kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) dengan menggunakan metode perasan yang selanjutnya di freeze drying. Hasil freezer drying dari Sembilan tanaman di lakukan uji aktivitas antibakteri. Dari sembilan tanaman yang digunakan diperoleh daun tanaman yang menghambat bakteri MRSA adalah daun asam jawa (Tamarindus indica L.) dengan konsentrasi 10% dengan diameter hambatan 17,33 mm. Selanjutnya dilakukan uji lanjutan untuk menentukan konsentrasi terkecil yang dapat menghambat bakteri MRSA dengan metode difusi agar. Hasil yang diperoleh bahwa perasan dari daun asam jawa (Tamarindus indica L.) mampu menghambat bakteri MRSA hingga konsentrasi 1% dengan diameter hambatan 6,10 mm.

References

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat, pegagan,(Centella asiatica (L.) Urban). Direktorat Obat Asli Indonesia: Jakarta. 2013.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat, Asam Jawa. Direktorat Obat Asli Indonesia. Jakarta. 2013.

Blair, J.M.A., dkk. Molecular mechanisms of antibiotic resistance.Nature Reviews Microbiology. 13: 42–51. 2015.

Buchbauer, G. Handbook Essensial Oils Science, Technology and Applications. CRS Press Taylor Francis Group. P. 355. 2010.

Departemen kesehatan Republik Indonesia (DEPKES). Tanaman Berkhasiat Keluarga (TOGA), Edisi ke-3. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. 1993.

Djide,N.M. dan Sartini. Dasar- Dasar Mikrobiologi Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar. UNHAS. 2008.

Goodman dan Gilman. Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10, Vol.2. 48: 1247-1253. Diterjemahkan oleh Tim Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB. Penerbit Buku Kedokteran. 2007.

Harborne, J. B. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern MenganalisisTumbuhan. Pener-jemah Padmawinata, K. Penerbit Institut Teknologi Bandung. Bandung. 1987.

Haryadi, P. Freeze Drying Technology: for Better Quality & Flavor of Dried Products. Food review Indonesia /Vol. VIII/No.2. 2013.

Jawetz E, Melnick JL., Adelberg EA. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. 1996.

Johnson, A.,G., dkk. Mikrobiologi dan Imunologi. Edisi kelima. Jakarta. Binarupa Aksara. P.234-237. 2011.

Juuti,K. Surface protein Pls of methicillin-resistant Staphylococcusaureus role in adhesion, invasion and pathogenesis, and evolutionary aspects, Department of Biological and Environmental Sciences Faculty of Biosciences: Helsinki. p. 61-63. 2004.

Lay,B.W. Analisis Mikrobiologi di Laboratorium. Penerbit PT. Raja Grafindo: Jakarta. 1994

Lowy, F. Antimicrobial resistance: the example of Staphylococcus aureus. J Clinic Invest. 2003.

Mahmudah, R., Soleha, T.,U., Ekowati, C. Identifikasi Methicillin-Resistant Staphyloccus aureus (MRSA) Pada Tenaga Medis dan Paramedis Di Ruang Intensivecare Unit (ICU) dan Ruang Perawatan Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek. Medical Journal of Lampung University. Vol (II) No.4. 2013.

Nurkusuma, D.,D. Faktor yang Berpengaruh Terhadap kejadian Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) pada Kasus Infeksi Luka Pasca Operasi di ruang Perawatan Bedah Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang, Universitas Di Ponegoro. Semarang. 2009.

Nwodo, U.U., Obiiyeke, G.E., Chigor, V.N., Okoh, A.I. Assessment of Tamarindus indica Extracts for Antibacterial Activity. Int. J. Mol. Sci. volume:6385-6396. 2011.

Pierce, A., Grace, Borley, N.,G. At A Glance Ilmu Bedah, Edisi Ketiga. Jakarta. Penerbit Erlangga. p. 78. 2006.

Pratiwi, T.S. Mikrobiologi Farmasi. Penerbit Erlangga. Jakarta. 2008.

Putri, D.,H. Daya Hambat Sari Tanaman Obat Terhadap Pertumbuhan Bakteri Strain MRSA. Jurnal Sainstek. Vol (II) No.2. 125-129. 2010.

Rajab, W. Buku Ajar Epidemimologi handbook. Jakarta. EGC. 2009.

Robinson, T .Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Terjemahan:Kosasih Padmawinata. ITB. Bandung. 1995.

Sari, Y.,D., Djannah, S.,N., Nurani, L.,H. Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Sirsak (Annona muricata L.) Secara In Vitro Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 35218 Serta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya. KES MAS. Vol(4) No.3 : 144-239. 2010.

Salmenlina, S. Molecular epidemiology of methicillin-resistant Staphylococcus aureus. The National Public Health Institute: in Finland. Helsinki. p. 88-92. 2002

Simon, S.Karakterisasi Fungsional Tepung Putih Telur yang Dikeringkan dengan Freeze Dryer pada Suhu dan Ketebalan Berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan UNHAS. Makassar. 2014.

Tjay, T., H., dan Kirana R. Obat-Obat Penting Khasiat Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi keenam. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2007.

Trease, G. E and Evans. W. C. Pharmacognocy. Bailler Tindal. London. 402-404. 1978.

Warsa, U.C. Staphylococcus dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit Binarupa Aksara. hal. 103-110. 1994.

Yuniarti, T. Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional. Media Pressindo. Yogyakrta. 2008.

Yuwono, B., M. Pandemi Resisten Antimikroba. Belajar dari MRSA. JKK. Th. 42.No.1 : 2837-2850. 2010

Published
2017-02-21
Abstract viewed = 2553 times