FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SIRUP SARI BUAH SAWO MANILA (Manilkara zapota Linn) TERHADAP BEBERAPA MIKROBA PENYEBAB DIARE
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang Formulasi Sirup Sari Buah Sawo Manila (Manilkara zapota Linn) Sebagai Obat Antidiare Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Mikroba Penyebab Diare, dengan tujuan untuk memperoleh formulasisirupdari sari buahsawo manila yang stabil secara farmaseutika dan untuk mengetahui aktivitasnya terhadap bakteri Escherichia Shigellacoli, dysenteriae dan Vibrio cholera.
Penelitian ini diawali dengan menentukan konsentrasi dari liofilisat yang memiliki aktivitas terhadar beberapa bakteri penyebab diare. Konsentrasi yang diperoleh akan dijadikan dasar dalam memformulasi sirup sari buah sawo manila. Kemudian dilakukan pengujian stabilitas sirup dalam dua tahap yaitu pengujian aktivitas antibakterinya dengan melihat zona hambatan yang terbentuk serta pengujian stabilitas fisika dengan metode penyimpanan dipercepat dengan parameter organoleptis, viskositas dan tipe aliran serta pH sediaan.
Dari pengujian aktivitas antibakteri diperoleh hasil bahwa ketiga sirup sari buah sawo manila memiliki aktivitas antidiare. Dan dari parameter pengujian stabilitas fisika menunjukan bahwa formula B (Formulasi sirup sari buah sawo manila konsentrasi liofilisat 10%) memiliki sifat farmaseutika yang optimal.
References
Ansel, C. Howard. Pengantar Bentuk sediaan Farmasi, edisi keempat. UI Press. Jakarta.1989
Arthur, G., Mikrobiologi dan Imunologi, Binarupa, Jakarta. 1994
Attwood, David. Fasttrack Physical Pharmacy. Pharmaceutical Press; Chicago, London. 2008
Banker, G.S Modern Pharmaceutical 3rd ed. New York: Marcel Dekker 1nc. 1996
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Tentang baku mutu air bersih. Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, Jakarta.1990
Depkes RI. Buku Ajar Diare. Ditjen PP & PL. Jakarta. 2000
Djide,N., Sartini., Analisis Mikrobiologi Farmasi. Universitas Hasanuddin. Makassar. 2008
Djide, N., Sartini., Kadir,S. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Universitas Hasanuddin. Makassar. 2005
Ditjen POM. Farmakope Indonesia. Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.1995
Dwijoseputro. Dasar-Dasar Mikrobiologi . Djambatan. Jakarta. 2005
Dwiyana, Z, Buku Ajar Mikrobiologi Dasar. UNHAS. Makassar.2004
Entjang, I. Mikrobiologi & Parasitologi. Citra Aditya Bakti: Bandung. 2003
Fahmi, Febry. Daya Antibakteri Ekstrak Metanol Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara In Vitro. Pekan Baru : Universitas Riau. 2008
Fardiaz, S., Analisa Mikroba Pangan, PT Raga Medika, Jakarta. 1993
Fardiaz, S., R. Dewanti, dan Suliantari. Senyawa Antimikroba. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor.1988
Frazier, W. C. dan D.C. Westhoff. Food Microbiology 4th ed. Tata Mc Graw Hill Publ. Co., New Delhi.1988
Ganiswarna, S, G., Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, Bagian Farmakologi-Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta. 1995
Garrity, M.George, Taxonomic Outline of The Prokaryotos Bergey’s Manual Systematic Bacteriology.Second Edition. 2004
Hakimah, Indi Ainun. Macam Buah Berkhasiat Istimewah. Jawa Barat; Syura Media Utama. 2010
Heyne, K. Tumbuhan Berguna Indonesia II.,Badan Litbang Departemen Kehutanan. Jakarta. 1987
Jones, David. Fasttrack Pharmaceutical Dosage Form and Design. Pharmaceutical Press. Chacago.London. 2008
Kaltzung dan Bertram. Farmakologi Dasar dan Klinik. Terjemahan bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Salemba Medika. Surabaya. 2004