CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SMP NEGERI 2 JEMBER DAN SMP NEGERI 3 JEMBER

  • Mashudi Mashudi IAIN Jember
    (ID)
  • Fatimah Azzahro IAIN Jember
    (ID)

Abstract

Abstrak:

Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang berusaha menghubungkan materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan nyata. Belajar dengan menghubungkan materi dengan konteks kehidupan nyata siswa, menjadikan materi pendidikan agama Islam dan budi pekerti lebih bermakna bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktek pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti pada kurikulum 2013 yang merupakan perwujudan dari komponen contextual teaching and learning. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan rancangan multisitus yang dilaksanakan di SMPN 2 Jember dan SMPN 3 Jember. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti mencakup delapan komponen yaitu membuat keterkaitan yang bermakna, melakukan kegiatan yang berarti, melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan penilaian autentik.

Abstract:

Contextual learning is a learning that seeks to relate the material learned to the real-life context. Learning by connecting the instructional materials with the students' real-life context, making the Islamic education and the character materials become more meaningful for students. This study aimed to explore the learning practice of the Islamic education and the character in the 2013 curriculum as the manifestation of the contextual teaching and learning component. The qualitative ddescriptive was used as the research approach with multi-sites design which was implemented at State Junior High School 2 and 3 in Jember. The findings indicated that the Islamic education and the character learning consisted of eight components, namely, creating the meaningful connections, doing the significant works, self-regulated learning, collaborating, the critical and creative thinking, nurturing the individual, reaching the high standards, and using the authentic assessment.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Cowley, S. (2011). Panduan Manajemen Perilaku Siswa: Terjemahan oleh Gina Gania. Jakarta: Esensi.

Friend, M., & Lynn, C. (2013). Interactions: Collaborations Skills for School Professionals. America: Pearson Education.

Gredler, M. (1991). Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali.

Jacobsen, D., Paul, E., & Donald, K. (2009). Methods for Teaching: Metode-metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Johnson, E. (2002). Contextual Teaching and Learning: What it is and why it’s here to stay. California: Corwin Press, Inc., Thousand Oaks.

Mashudi. (2014). Teori & Model Pembelajaran: Langkah Sukses Pembelajaran di Madrasah/Sekolah. Jember: STAIN Jember Press.

Mawardi, I. (2013). Karakteristik dan Implementasi Pembelajaran PAI di Sekolah Umum (Tinjauan dari Performa dan Kompetensi Guru PAI). At-Tajdid, 2(1), 201–219.

Menengah, D. J. P. (2015). Panduan Remedial dan Pengayaan Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Moore, K. (2014). Effective Instructional Strategies: From Theory to Practice. Singapore: SAGE Publications Asia-Pacific Pte.Ltd.

Muhaimin. (2007). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Mulyasa. (2016). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Pintrich, P., & Elisabeth, G. (1990). Motivational and Self-Regulated Learning Components of Classroom Academic Performance. Journal of Educational Psychology, 82(1), 33–40.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Mengah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan agama dan pendidikan Keagamaan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Richard, A. (2009). Learning to Teach: Ninth Edition. The McGraw-Hill Companies: Connect Learn Succed.

Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raha Grafindo Persada.

Sagala, S. (2013). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Sahlan, A. (2013). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Pendekatan Kontekstual. El-Hikmah Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 8(2), 217–227.

Slavin, R. (2005). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Terjemahan oleh Nurulita Yusron. Bandung: Nusa Media.

Sulaiman. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di Universitas Negeri Padang. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 14(2), 45–54.

Sunawan. (2005). Beberapa Perilaku Underachievment dari Perspektif Teori Self-Regulated. Jurnal Ilmu Pendidikan, 12(2), 128–142.

Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Turner, A. M. (2008). Resep Pengajaran Hebat: 11 Bahan Utama. Terjemahan oleh Hartati Widiastuti. Jakarta: PT Indeks.

Yamin, M. (2013). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Refrensi.

Zuriah, N. (2008). Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan: Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti Secara Kontekstual dan Futuristik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Published
2019-06-23
How to Cite
Mashudi, M., & Azzahro, F. (2019). CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SMP NEGERI 2 JEMBER DAN SMP NEGERI 3 JEMBER. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 22(1), 21-39. https://doi.org/10.24252/lp.2019v22n1i3
Section
Vol. 22 No 1
Abstract viewed = 447 times