PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS POWTOON PADA MATERI SEL
Abstract
Abstrak
Pendidikan pada bangku persekolahan terkadang tidak bisa diterima secara totalitas oleh semua peserta didik, dikarenakan peserta didik mempunyai gaya belajar masing-masing sehingga memunculkan sebuah permasalahan dalam proses pembelajarannya, khususnya seorang guru kadang dalam proses mengajar di kelas masih sering menggunakan media papan tulis dan metode ceramah hingga membuat peserta didik merasa bosan dan tidak mampu memahami materi yang disampaikan oleh gurunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran biologi berbasis PowToon yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini mengadaptasi model pengembangan 4-D yang meliputi empat tahap yakni define (pendefenisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui tingkat kevalidan media pembelajaran biologi berbasis PowToon berada pada kategori sangat valid dengan nilai rerata sebesar 3,66. Tingkat kepraktisan media pembelajaran biologi berbasis PowToon berada pada kategori sangat praktis dengan nilai rerata sebesar 3,53. Hasil tes peserta didik dikategorikan sangat efektif karena mencapai rata-rata hasil belajar 83,54 dengan interval >80). Sehingga media pembelajaran biologi berbasis PowToon layak digunakan karena memenuhi tiga kriteria yakni kevalidan, kepraktisan serta keefektifan. Media pembelajaran biologi berbasis PowToon diharapkan dapat diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran di kelas.
Abstract
Education in school is sometimes not acceptable in totality by all learners, because learners have their own learning style so that it raises a problem in the learning process, especially a teacher sometimes in the process of teaching in the classroom still often uses whiteboard media and lecture methods to make learners feel bored and unable to capture the material delivered by their teachers. This research aims to develop a valid, practical, and effective PowToon-based biological learning medium. This research adapts the 4-D development model which includes four stages namely define (defining), design (design), develop dessiminate. Based on the results of the study, it is known the the level of validity of the PowToon based biology learning media is in the valid category and the mean value is 3.66. The level of practicality of the PowToon based biology learning media is in the very practical category with an average value of 3.53 student test results are categorized as very effective because they achieve an average learning outcome of 83.54 with intervals (>80). So that the PowToon based biology learning media is feasible to use because it meets three criteria, namely validity, practicality and effectiveness. PowToon based biology learning media is expected to be implemented in classroom learning activities.
Downloads
References
Arum, A. P. (2020). Strategi pembelajaran kooperatif pada mata kuliah penataan rambut. JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan, 22(2), 132–139. https://doi.org/10.21009/jtp.v22i2.16490
Arywiantari, D., Agung, A. . G., & Tastra, I. D. K. (2015). Pengembangan multimedia interaktif pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 2 singaraja. Jurnal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1), 3. ), https://dx.doi.org/10.23887/jeu.v3i1.5611
Deliviana, E. (2017). Aplikasi powtoon sebagai media pembelajaran: manfaat dan problematikanya.
Dwijayani, N. M. (2017). Pengembangan media pembelajaran ICARE. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 8(2), 126–132. https://doi.org/10.15294/kreano.v8i2.10014
Fajar, S. (2017). Pengaruh penggunaan media PowToon terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial terpadu. Jurnal Pengajaran MIPA, 3(2), 101–114. http://ejournal.upi.edu/index.php/edutechnologia/article/view/8957
Fayanto, S., Herawati, R., & Sulisworo, D. (2019). The development of learning videos on powtoon-based work and energy topics to support flipped classroom learning. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME), 9(4), 51–58. https://doi.org/10.9790/1959-0904015158
Hamansah, H., & Hading, H. (n.d.). Pengaruh penerapan modul stiles biologi sel terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa pada angkatan 2015 jurusan pendidikan biologi fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Jurnal Biotek, 4(1), 150–167. https://doi.org/10.24252/jb.v4i1.1778
Hardiyanti, H., Mustami, M. K., & Mu’nisa, A. (2020). Pengembangan game puzzle berbasis construct 2 sebagai media pembelajaran sistem peredaran darah kelas XI di SMA Negeri 1 Selayar. Biolearning Journal, 7(1), 6–11. https://doi.org/10.36232/jurnalbiolearning.v7i1.503
Haviz, M. (2016). Research and development; penelitian di bidang kependidikan yang inovatif, produktif dan bermakna. Ta’dib, 16(1). https://dx.doi.org/10.31958/jt.v16i1.235
Heryanto, G., & Rahayu, S. (2021). the Influence of Powtoon Media in Teaching Listening. PROJECT (Professional Journal of English Education), 4(1), 86. https://doi.org/10.22460/project.v4i1.p86-90
Kumalasani, M. P. (2018). Kepraktisan penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran tematik kelas IV SD. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, 2(1A), 1–11. https://doi.org/10.21067/jbpd.v2i1A.2345
Latifah, N., & Lazulva, L. (2020). Desain dan uji coba media pembelajaran berbasis video animasi powtoon sebagai sumber belajar pada materi sistem periodik unsur. JEDCHEM (Journal Education and Chemistry), 2(1), 26–31. https://doi.org/10.24036/jep/voI4-iss2/509
Listiani, D., & Prihatnani, E. (2018). Pengembangan media pembelajaran dart board math bagi siswa kelas VII SMP. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 21–33. https://doi.org/10.33654/math.v4i1.80
Maimunah, M. (2016). Metode penggunaan media pembelajaran. Al-Afkar : Jurnal Keislaman & Peradaban, 5(1). https://doi.org/10.28944/afkar.v5i1.107
Masita, M., & Wulandari, D. (2018). Pengembangan buku saku berbasis mind mapping pada pembelajaran IPA. Jurnal Kreatif: Jurnal Kependidikan Dasar, 9(1). https://repository.unja.ac.id/5077/1/artikel%20skripsi%20gue.pdf
Megawati, N. M. S., & IGALP, U. (2020). English learning with Powtoon animation video. Journal of Education Technology, 4(2), 110–119. http://dx.doi.org/10.23887/jet.v4i2.25096
Muntari. (2015). Upaya guru mengatasi kesulitan belajar siswa bidang studi pendidikan agama islam di SD Mujahidin 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan Islam, 4(1). http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Tadarus/article/view/1117/pdf
Nasution, S. H., Anwar, L., Sudirman, & Susiswo. (2016). Pengembangan media pembelajaran untuk mendukung kemampuan penalaran spasial siswa pada topik dimensi tiga kelas X. Jurnal KIP (Keguruan Dan Ilmu Pendidikan), IV(2), 903–913. http://journals.ukitoraja.ac.id/index.php/jkip/article/view/66
Nor, M., Zuhdi, Z., & Asbiah, A. (2021). The development of learning media based on powtoon in global warming materials for class XI high school. Journal of Educational Sciences, 5(2), 278. https://doi.org/10.31258/jes.5.2.p.278-286
Nurdiyanti, Mustami, K., & Ali, A. (2017). Pengembangan buku ajar dan augmented reality pada konsep sistem ekskresi di Sekolah Menengah Atas. UNM Journal of Biological Education, 1(1), 23–31. https://ojs.unm.ac.id/UJBE/article/view/5762
Pangestu, M. D., & Wafa, A. A. (2018). Pengembangan multimedia interaktif PowToon pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan kebijakan moneter untuk siswa kelas xi ips di sma negeri 1 singosari. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 11(1), 71–79. http://journal2.um.ac.id/index.php/jpe/article/view/3129/1982
Priyayi, D. F., Keliat, N. R., & Hastuti, S. P. (2018). Masalah dalam pembelajaran menurut perspektif guru biologi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Salatiga dan kabupaten Semarang. Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi, 2(2), 85–92.
Purwono, J. (2014). Penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan. Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran, 2(2). https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/tp/article/view/3659
Puspitarini, Y. D., & Hanif, M. (2019). Using learning media to increase learning motivation in elementary school. Anatolian Journal of Education, 4(2), 53–60. https://doi.org/10.29333/aje.2019.426a
Rahardja, T., & Umar Dan, S. L. (2005). La Sulo, Pengantar pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2(3), 24–45.
Saondi, O., & Suherman, A. (2015). Etika profesi keguruan.
Setiyadi, M. W. (2017). Pengembangan modul pembelajaran biologi berbasis pendekatan saintifik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Journal of Educational Science and Technology (EST), 3(2), 102–112.
Siti Sapuroh. (2010). Analisis kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep biologi pada konsep monera.
Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Tafonao, T. (2018). Peranan media pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103. https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.113
Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 238.
Zaenal Arifin. (2017). Kriteria instrumen dalam suatu penelitian. Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics), 2(1), 28–36. https://dx.doi.org/10.31949/th.v2i1.571
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).