Periwayatan Hadis

Teknik, Bentuk, Syarat dan Metode yang Digunakan

  • Jusmiati
    (ID)
  • Sulkifli Idrus Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
    (ID)
Kata Kunci: Tekhnik Periwayatan Hadis, Bentuk Periwayatan HAdis, Syarat Periwayatan Hadis

Abstrak

Hadis merupakan sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-Qur’an, yang dijadikan sebagai pedoman dan pengontrol dalam kehidupan umat Islam. Dalam cabang ilmu yang disebut dengan Ulumul Hadis, terdapat suatu cara dalam meriwayatkan sebuah hadis yang baik dan benar agar terhindar dari adanya kekeliruan dalam meriwayatkan hadis. Tekhnik periwayatan hadis adalah suatu cara atau metode yang digunakan seseorang dalam kegiatan penerimaan dan penyampaian hadis, serta penyandaran hadis itu kepada rangkaian periwayatnya dengan menggunakan istilah atau lambang tertentu. Terdapat dua bentuk dalam periwayatan hadis yaitu, periwayatan dengan lafadz dan periwayatan dengan makna. Muhadditsin telah melakukan pengkajian terhadap syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang periwayat dalam menerima dan menyampaikan hadis. Kemudian dalam melakukan periwayatan hadis mayoritas ulama membagi ke menjadi delapan metode periwayatan yaitu, as-sima’ min lafdzhi as-syaikh (mendengar dari perkataan guru), al-qiraatu ‘ala as-syaikh (pembacaan kepada syekh), ijazah, munawalah (penyerahan), al-kitabah (catatan), al-I’lam (pengumuman), wasiat, dan al-wijadah (perolehan).

Referensi

Abdurrahman. Pergeseran Pemikiran Hadits Ijtihad al-Hakim dalam Menentukan Status Hadits. Jakarta Selatan: Paramadina, 2000.
Ahmad, Arifuddin. Paradigma Baru Memahami Hadis Nabi Refleksi Pembaharuan Pemikiran Prof. Dr. Muhammad Syuhudi Ismail. Jakarta: Renaisan, 2005.
Aisyah, Siti. Imunitas Kritik Hadis dalam Kitab Shahih Al-Bukhari (Respon Pakar Hadis Kontemporer Sulawesi Selatan). Makassar: Alauddin University Press, 2014.
Alfiah dkk., Studi Ilmu Hadis. Riau: Kreasi Edukasi, 2016.
Darussamin, Zikri. Kuliah Ilmu Hadis I. Yogyakarta: Kalimedia, 2020.
Gaffar, Abdul. Difa’an Al-Sunnah (Usaha dalam Mempertahankan Ajaran Rasulullah Saw). Makassar: Alauddin University Press, 2014.
Gani, Burhanuddin Abd.. “Periwayatan Hadis dengan Makna menurut Muhadditsin”. Al-Mu’ashirah 16, no. 1 Januari (2019).
Hamid, Syamsul Rijal. Buku Pintar Hadits Edisi Revisi. Jakarta Barat: Qibla, 2011.
Idri, dkk., Studi Hadis. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2021.
Ilyas, Abustani dan La Ode Ismail Ahmad. Studi Hadis: Ontologi, Epitemologi dan Aksiologi. Makassar: Alauddin University Press, 2011.
Ismail, Syuhudi. Hadis Nabi Menurut Pembela, Pengingkar, dan Pemalsunya. Jakarta: Gema Insani Press, 1995.
Khadijah. Ulumul Hadis. Medan: Perdana Publishing, 2011.
Khon, Abdul Majid. Ulumul Hadis. Jakarta: Amzah, 2010.
Mardani. Hadis Ahkam. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Munawwar, Said Agil Husin dan Abdul Mustaqim. Asbabbul Wurud Studi Kritis Hadis Nabi Pendekatan Sosio-Historis-Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Nadhiran, Hedhri. “Periwayatan Hadis Bil Makna Implikasi dan Penerapannya sebagai ‘Uji’ Kritik Matan Di Era Modern”. JIA, no. 2 (2013): h. 189-190.
Shafwan, Muhammad Hambal. Studi Ilmu Hadits (Panduan Lengkap Memahami Ilmu Hadits Dirayah dan Riwayah, serta Dilengkapi Studi Sembilan Kitan Induk Hadits). Malang: Pustaka Learning Center, 2020.
Syahraeni, A. Kritik Sanad dalam Persfektif Sejarah. Makassar: Alauddin University Press, 2011.
Thahan, Mahmud. Taisir Mushthalal al-Hadists, terj. Abu Faiz, Ilmu Hadits Praktis. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2005.
Thahhan, Mahmud. Taisir Mushthalah al-hadits, terj. A. Muhtadi Ridwan, Intisari Ilmu Hadits. Cet. I; Malang: UIN Malang Press, 2007.
Umar, Mustafa. Antologi Hadis. Makassar: Alauddin University Press, 2011.
Yahya, Muhammad. Metode Kritik Hadis oleh Nasiruddin Al-Albani (Telaah Kitab Silsilah al-Ahadis al-Dhaifah wa al-Maudhu’ah). Makassar: Alauddin University Press, 2014.
Yuslem, Nawir. Ulumul Hadis. Ciputat: Mutiara Sumber Widya, 2001.
Diterbitkan
2024-08-24
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 60 times