ANOMALI REFORMASI PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN DI INDONESIA

  • M. Yusuf T. M. Yusuf T. FTK UINAM
    (ID)

Abstract

Abstract: Reform is layered changes that led to the creation of new designs for an order. Educational settings are vital nation order that has not yet reached full reform implementation even if the notice had anomalous orientation after UUSPN endorsed national education. If you listened to, the national educational regulations have changed the paradigm of national learning paradigm to paradigm constructivism forming behavior. Translation is a new way of organizing learning into practice is not easy, requiring a comprehensive conceptual transformation boils down to the micro sector of education, namely the class. The argument is simple, the quality of learning in the classroom indicate the quality of the education system as a whole.

Abstrak: Reformasi adalah perubahan berlapis yang berujung pada penciptaan desain baru atas suatu tatanan. Tatanan pendidikan adalah tatanan sangat vital berbangsa yang belum mencapai reformasi utuh bahkan mengalami anomali penyelenggaraan jika memperhatikan orientasi pendidikan nasional setelah UUSPN disahkan. Jika disimak, regulasi pendidikan nasional tersebut telah mengubah paradigma pembelajaran nasional dari paradigma pembentukan perilaku kepada paradigma konstruktifistik. Terjemahan cara baru tersebut ke dalam praktek penyelenggaraan pembelajaran tidaklah mudah, membutuhkan transformasi konseptual yang secara komprehensif bermuara pada sektor mikro pendidikan, yaitu kelas. Argumennya sederhana, kualitas pembelajaran di kelas mengindikasikan kualitas sistem pendidikan secara menyeluruh. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Banathy, Bela H., System Design of Education: A Journey to Create the Future, Englewood Cliffs, NJ., 1991.

Carnoy, Martin and Henry M.Levin, “Educational Reform: Its Meaning?”, dalam The Limits of Educational Reform, David McKay Company, Inc, New York.

Delors, Jacques et. Al., learning the Treasure Within, Report to UNESCO of The International Commission on Education for Twenty-First Century, Paris, UNESCO, 1998.

Entwistle, Harold., Class, Culture and Education, London, University of Cambridge, 1979.

Garis-gari Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1993.

Global Post, Edisi Sabtu 7 Maret 2009.

Matson, Floyd W., “Humanistic Theori: The Third Revolution in Psychologi”, dalam P. Zimbardo and C. Maslach, Psychologi for Our Times, Glenview: Foresman and Co., 1973.

Miarso, Yusufhadi., Menyemai Benih Pendidikan, diterbitkan atas kerjasama PUSTEKKOM DIKNAS, 2009.

Pietrofesa, John J., Counseling: Theory, Research, and Practice, Chicago: Rand Mc Nelly Publishing Comp., 1978.

Surakhmat, Winarno., Guru dan Pendidikannya, Jakarta, Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis DEPDIKBUD, 1969.

Undang-Undang RI No. 2 tahun 1989.

Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003.

Published
2012-06-30
How to Cite
M. Yusuf T., M. Y. T. (2012). ANOMALI REFORMASI PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN DI INDONESIA. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 15(1), 85-91. https://doi.org/10.24252/lp.2012v15n1a7
Section
Vol. 15 No. 1
Abstract viewed = 365 times