KOMPETENSI PEMBUATAN INSTRUMEN PENGUKURAN HASIL BELAJAR OLEH GURU IPS SMP DI KOTA BANDUNG

Abstract

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan guru IPS Sekolah Menengah Pertama Kota Bandung dalam membuat alat ukur hasil belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ukur bentuk tes lebih dominan digunakan dibandingkan bentuk non tes, baik pada Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian Akhir Semester (UAS). Selain itu, hanya sebagian kecil responden guru yang membuat soal dengan mengacu pada kisi-kisi, bahkan ada guru yang tidak membuat kisi-kisi. Alat ukur tes yang dibuat pun tidak melalui tahap uji validitas dan reliabilitas. Responden guru belum menunjukkan peningkatan kualitas dalam pengembangan alat ukur hasil belajar peserta didik. Peneliti merekomendasikan kepada semua pihak terkait untuk melakukan peningkatan, pembiasaan dan pengawasan terhadap guru untuk membuat alat ukur hasil belajar, khususnya bagi guru-guru IPS.

Abstract:

This study aimed to analyze the ability of the Social Studies Teachers of Junior High School of Bandung city in creating instruments to measure the students’ learning outcomes. This research used survey method. The result of this study showed that the test form was more dominant than non-test forms, both on Daily Tests and Middle or Final Semester Exams. In addition,  only a few teachers made questions referring to the question framework, and several teachers did not even use it. The instrument also did not pass the validity and reliability test. Teachers had not indicated the quality improvement in developing instrument to measure the students’ learning outcomes. Researcher recommended to all relevant parties to improve, habituate and supervise teachers to make learning outcome instruments, especially for Social Studies teachers.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arifin, Z. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kartowagiran, B., & Jaedun, A. (2016). Model Asesmen Autentik untuk Menilai Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 20(2), 131–141. Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/10063/8450

Kemendikbud. (2014). Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.

Komara, E. (2016). Perlindungan Profesi Guru di Indonesia. Mimbar Pendidikan: Jurnal Indonesia Untuk Kajian Pendidikan, 1(2), 151–160. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/313543106_Perlindungan_Profesi_Guru_di_Indonesia

Kurniawan, M. A., Miftahillah, A., & Nasihah, N. M. (2018). Pembelajaran Berbasis Student-Centered Learning di Perguruan Tinggi: Suatu Tinjauan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Lentera Pendidikan, 21(1), 1–11. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/lp.2018v21n1i1

Mustikarani, W., & Ruhimat, M. (2018). Kelemahan dan Keunggulan Implementasi Authentic Assessment dalam Pembelajaran Geografi. Jurnal Gea, 8(2), 147–153. Retrieved from http://ejournal.upi.edu/index.php/gea/article/view/13526/7976

Nursalam, Angriani, A. D., & Usman, H. (2017). Pengembangan Tes Kemampuan Penalaran Matematis Peserta Didik Madrasah Tsanawiyah di Makassar. Lentera Pendidikan, 20(1), 1–11. Retrieved from http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/view/3959/5366

Purwanto, E. (2014). Evaluasi Proses dan Hasil dalam Pembelajaran: Aplikasi dalam Bidang Studi Geografi. Yogyakarta: Ombak.

Setiadi, H. (2016). Pelaksanaan Penilaian Pada Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 20(2), 166–178. Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/7173/8446

Shariffuddin, S. A. (2009). Cheating in Examinations: A Study of Academic Dishonesty in A Malaysia College. ASIAN Journal of University Education, 5(2), 99 – 124. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/284714447_Cheating_in_Examinations_A_Study_of_Academic_Dishonesty_in_a_Malaysian_College

Solihatin, E., & Raharjo. (2011). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Somantri, M. N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Program Pascasarjana dan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia Kerjasama dengan Remaja Rosdakarya.

Sugiyanto, Maryani, E., & Ruhimat, M. (2017). Studi Tingkat Kepahaman Guru IPS tentang Literasi Geografi. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 26(2), 205–218. Retrieved from http://ejournal.upi.edu/index.php/jpis/article/download/8568/pdf

Yani, A. (2014). Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.

Yani, A. (2016). Penundaan Implementasi Kurikulum 2013 di Indonesia; Perspektif Budaya dan Sosial-Politik di Era Kabinet Jokowi-JK. Jurnal Sosiohumanika: Jurnal Pendidikan Sains Sosial Dan Kemanusiaan, 9(1), 153 – 172. Retrieved from https://anzdoc.com/penundaan-implementasi-kurikulum-2013-di-indonesia-perspekti.html

Yunus, M. (2016). Profesionalisme Guru dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Lentera Pendidikan, 19(1), 112–128. Retrieved from http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/view/2074/1999

Published
2019-03-16
How to Cite
Ruhimat, M. (2019). KOMPETENSI PEMBUATAN INSTRUMEN PENGUKURAN HASIL BELAJAR OLEH GURU IPS SMP DI KOTA BANDUNG. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 21(2), 176-187. https://doi.org/10.24252/lp.2018v21n2i4
Section
Vol. 21 No. 2
Abstract viewed = 1111 times