KONSEP PENDIDIKAN MORAL MENURUT AL-GAZALI DAN ÉMILE DURKHEIM

  • Ratna Ratna Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Abstract: The development of science and technology has brought about many changes in society life. However, the main concern here is that the changes have caused the existence of moral crisis. This is based on the fact that the development of knowledge in the area of technology and information is not balanced with the development of moral of modern society. The reality of life that drives educa­tional activity continuously to run and change that demand the new acceleration in educational world, especially moral education. Therefore, the concept of moral education still needs to be specifically examined because the concept of moral education is very important in educational world. Moral education is not a new problem. There are many experts that have formulated the concept of education and have taken moral as not a separated part of educational system. Even, moral education has to integrate the spiritual and intelectual aspects and also normatif  and hystorical aspects (reality). The integration of all these aspects will become the core for the balance between the aspects of cognitive (mind), affective (faith), and pychomotoric (deed) in education practices.

Abstrak: Perkembangan sains dan teknologi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan masyarakat. Tetapi, yang memprihatinkan adalah perubahan itu justru mendorong munculnya krisis moral. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan di bidang teknologi dan informasi tidak selalu sebanding dengan kemajuan di bidang moral pada masyarakat modern. Realitas kehidupan yang menggiring aktivitas pendidikan terus berjalan dan berubah-ubah menuntut adanya suatu akselerasi baru dalam dunia pendidikan terkhusus pendidikan moral. Oleh karena itu, konsep pendidikan moral masih perlu dikaji secara spesifik karena konsep pendidikan moral adalah hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Pendidikan moral memang bukanlah persoalan baru. Banyak ahli pendidikan telah merumuskan konsep pendidikan dan menjadikan moral sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendi­dikan. Bahkan pendidikan moral harus mampu mengintegrasikan aspek-aspek spiritual dan intelektual serta aspek normativitas dan historitas (realitas). Integrasi keseluru-han aspek tersebut akan menjadi inti bagi keseimbangan aspek kognitif, (akal), afektif (iman), dan psikomotorik (amal) dalam pendidikan secara praktis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, Amin. Filsafat Etika Islam: Antara Al-Gazali dan Kant. Cet. II; Bandung: Mizan, 2002.

Abu Daud, Sulaiman bin al-Asy‘asy al-Sajastani al-Azdi. Sunan Abi Daud, Kitab al-Aqdiyah fi al-Sulh Bab Ijtihad al-Ra’yi fi al-Qada’. Jilid II, Beirut: Dar al-Fikr, 1994.

Durkheim, Émile. Moral Education terj. Lukas Ginting, Pendidikan Moral. Jakarta: Erlangga, 1990.

AL-Gazali, Zainuddin Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Tusi. Ihya’ ‘Ulum al-Din. Jilid IV, Kairo: al-Sya‘b, t.th.

Hasan, Muhammad Tholhah. Prospek Islam dalam Menghadapi Tantangan Masyarakat. Cet. VI; Jakarta: Lantabora Press, 2005.

Lacyendecker, L. Tata, Perubahan, dan Ketimpangan Sosial: Suatu Pengantar Sejarah Sosial. Cet. II; Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1983.

Muhni, Djuretna A. Imam. Moral & Religi: Menurut Émile Durkheim dan Hendri Bergson Cet. I; Yogyakarta: Kanisius, 1994.

Ritzer, George & Douglas J. Goodman. Sociological Theory. Mcgraw-Hill: New York, 2004.

Siraj, Fuad Mahbub. Al-Gazali Pembela Sejati Kemurnian Islam. Cet. I; Jakarta: Dian Rakyat, 2012.

Published
2015-06-01
How to Cite
Ratna, R. (2015). KONSEP PENDIDIKAN MORAL MENURUT AL-GAZALI DAN ÉMILE DURKHEIM. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 18(1), 73-81. https://doi.org/10.24252/lp.2015v18n1a6
Section
Vol. 18 No. 1
Abstract viewed = 1049 times