ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA UIN ALAUDDIN MAKASSAR DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN DOSEN
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesantunan berbahasa mahasiswa dalam berkomunikasi dengan dosen baik yang dilakukan secara langsung maupun melalui sms. Untuk memecahkan permasalahan digunakan konsep strategi kesantunan dalam bentuk maksim Leech (1983) yang disesuaikan dan disederhanakan oleh penulis. Penggunaan teori ini karena sesuai dengan konteks yang diajukan dan situasi yang dialami. Secara metodologis data dikumpulkan melalui simak, observasi dan dokumentasi yang kemudian dianalisis (B. Bungin 2003). Dari enam maksim yang diajukan oleh Leech didapatkan bahwa komunikasi yang dilakukan mahasiswa dengan dosen masih mempertahankan kesantunan berbahasa yang nampak pada penggunaan maksim kearifan, maksim pujian, maksim kejujuran dan maksim kesederhanaan. Dengan penggunaan maksim tersebut diharapkan dapat membangun komunikasi secara efektif antara keduanya tanpa harus menghilangkan nilai tenggang rasa, penghormatan dan penghargaan bagi lawan bicara yang memiliki status yang lebih tinggi baik dari segi usia maupun status pendidikan. Namun demikian, selain menggunakan maksim kesopanan dalam berkomunikasi, mahasiswa juga masih melakukan pelanggaran terhadap kesantunan berbahasa. Meskipun tidak secara keseluruhan, namun pelanggaran tersebut jika dilakukan secara berulang-ulang atau terus menerus akan mengganggu komunikasi antara penutur dan lawan tutur. Bentuk pelanggaran tersebut terlihat pada kesalahan dalam pemakaian diksi dan gaya penulisan. Penggunaan maksim kesantunan yang lebih dominan menunjukkan bahwa karakter mahasiswa dalam berbahasa dan berkomunikasi masih terjaga dengan baik sebagai upaya mempertahankan budaya IndonesiaReferences
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Brown, J. D., & Theodore, S. R. (2002). Doing Second Language Research. Oxford: Oxford University Press.
Bungin, B. (2003). Analisis data penelitian kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Fairclough, N. (1989). Language and power. Essex: Longman Group UK Limited.
Grundy, P. (2000). Doing Pragmatics. New York: Oxford University Press, Inc.
Gunarwan, A. (1994). Pragmatik: Pandangan mata burung. In S. Dardjowodjojo (Ed.), Mengiring rekan sejati: Festcrif buat Pak Ton. Jakarta: Unika Atma Jaya.
Gunarwan, A. (2007). Pragmatik: Teori dan kajian nusantara. Jakarta: Universitas Atma Jaya.
Halliday, M. A. K., & Hasan, R. (1985). Language, context and text: Aspects of language in social-semiotic perspective. Victoria: Deakin University.
Kristiansen, T. (1997). Language attitude in Danish Cinema. In N. Coupland & A. Jaworski (Eds.), Sociolinguistics: A reader and coursebook (pp. 291-306). London: Macmillan Press Ltd.
Leech, G. (1983). Principles of pragmatics. London: Longman.
Pateda, M. (1990). Linguistik: Sebuah pengantar. Bandung: Angkasa.
Wardhaugh, R. (1987). Introduction to Sociolinguistics. Oxford: Basil Blackwell.
Wardhaugh, R. (2006). Introduction to Sociolinguistics (5th ed.). Main Street, Malden, MA: Blackwell Publishing.
Watts, R. J. (1992). Politeness in language. Berlin, New York: Mouton de Gruyter.
Wijana, I. D. P., & Rohmadi, M. (2009). Analisis wacana pragmatik kajian teori dan analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.
The authors of a work hold the copyright and grant the Al-Daulah: Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan the right of first publication. The work is also licensed under the Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0), which enables others to share the work while acknowledging the authorship and initial publication in the journal. The authors can make separate contractual agreements for the non-exclusive distribution of the published version of the work, such as by posting it to an institutional repository or editing it for a book, with an acknowledgment of its initial publication in this journal. Authors are allowed and encouraged to post their work online, such as in institutional repositories or on their website, before and during the submission process. This can lead to productive exchanges and greater citation of the published work.