Teori Emanasi dalam Hubungannya dengan Sains: Modern Sebuah Kajian Kritis

  • muhaemin latif
    (ID)

Abstrak

Landasan filosofis dari konsep emanasi adalah keinginan untuk menghindarkan Tuhan dari alam yang pluralis dalam rangka memurnikan keesaan Tuhan dari segala hal yang material. Gagasan dasar Islam tentang Tuhan adalah Keesaan-Nya, penciptaan oleh-Nya dari ketidakadaan dan ketergantungan semua ciptaan kepada-Nya. Menurut Al-Kindi, Tuhan adalah yang benar dan tinggi serta dapat disifati hanya dengan sebutan-sebutan yang negatif, seperti Tuhan bukan materi, tidak berbentuk, tidak berjumlah. Untuk membuktikan keesaan Tuhan berikutnya datang al-Farabi dengan teori emanasinya, menurutnya bahwa alam ini memancar dari Tuhan dengan melalui akal-akal yang jumlahnya sepuluh.

Referensi

Boer, T.J. De. The History of Philosophy in Islam, translated by Edward R Jones, B. D., (New York: Dover Publication, INC., 1967), h. 107.

Daudy, Ahmad. Kuliah Filsafat Islam. Cet. III; Jakarta: Bulan Bintang, 1992.

Hadiwijono, Harun. Sari Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta: Kanisius, 1993.

Madjid, Nurkholish. Khasanah Intelektual Islam .Jakarta: Bulan Bintang, 1984.

Majeed, S. Abdul. Islam and Sciense, Religion Orthodoxy and the Battle for Rationality, terj. Sari Meutia, Ikhtiar Menegakkan Rasionalitas, (Cet. I; Bandung: Mizan, 1996), h. 184.

Muhamad Hatta, Alam Pikiran Yunani. Jakarta: UI Press, 1986.

Nasution, Harun. Filsafat Mistisisme dalam Islam.Jakarta: Bulan Bintang, 1992.

Nasution, Harun. Falsafat Agama. Cet. VIII; Jakarta: Bulan Bintang, 1991.

Nata, Abuddin. Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998.

Nurisman, “Konsep Metafisika al-Farabi”, jurnal on line, 1 Agustus 2011

Sharif, M. Para Filosof Muslim (Bandung: Mizan, 1985)0, h. 22.

Shihab, M. Quraish. Mukjizat al-Quran. Bandung: Mizan, 1998.

Suteja, Hardiansyah. “Kosmologi Baru dan Implikasinya pada Religiusitas”, Makalah yang dipublikasikan di Munich Personal Archive, 7 November 2010.

Weij, Van der. Filosof-Filosof Besar tentang Manusia, terj. K Bertens. Jakarta: Gramedia, 1988.

Endnotes

Ahmad Daudy, Kuliah Filsafat Islam (Cet. III; Jakarta: Bulan Bintang, 1992), h. 33.

Dua filosof ini menurut al-Farabi adalah termasuk nabi yang tidak disebutkan dalam al-Qur’an.

Harun Nasution, Falsafat Agama (Cet. VIII; Jakarta: Bulan Bintang, 1991), h. 53-55.

Nurisman, “Konsep Metafisika al-Farabi”, Jurnal on line 1 Agustus 2011

Muhamad Hatta, Alam Pikiran Yunani (Jakarta: UI Press, 1986), h. 29-30.

Van der Weij, Filosof-Filosof Besar tentang Manusia, terj. K Bertens (Jakarta: Gramedia, 1988), h. 19.

Harun Nasution, Filsafat Mistisisme dalam Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), h.16.

Ibid., h.17.

Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat (Yogyakarta: Kanisius, 1993), h.19.

Van der Weij, op. cit.,h.26-27.

Harun Nasution, Filsafat Mistisisme… op. cit.,h. 17

Ibid., h.17.

M. Sharif, Para Filosof Muslim (Bandung: Mizan, 1985)0, h. 22.

Ibid.,h.21.

S. Abdul Majeed, Islam and Sciense, Religion Orthodoxy and the Battle for Rationality, terj. Sari Meutia, Ikhtiar Menegakkan Rasionalitas, (Cet. I; Bandung: Mizan, 1996), h. 184.

Ahmad Daudy, op. cit.,h. 37.

Ibid.,h.38.

Harun Nasution, Filsafat…, op. cit.,h. 27-28.

Ibid.,

Ahmad Daudi, op. cit., h. 19.

T.J. De Boer, The History of Philosophy in Islam, translated by Edward R Jones, B. D., (New York: Dover Publication, INC., 1967), h. 107.

Abuddin Nata, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), h. 125.

Nurkholish Madjid, Khasanah Intelektual Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), h. 24.

Harun Nasution, Filsafat, op. cit.,h. 27-28.

Hardiansyah Suteja, “Kosmologi Baru dan Implikasinya pada Religiusitas”, Makalah yang dipublikasikan di Munich Personal Archive, 7 November 2010.

Ibid.,

Ibid.,

M. Quraish Shihab, Mukjizat al-Quran (Bandung: Mizan, 1998), h. 175.

Hardiansyah Suteja, loc. cit.,

Ibid.,

Ibid.,

Diterbitkan
2017-03-27
Bagian
Vol. 20 No. 2 2016
Abstrak viewed = 1581 times