PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI KAWASAN PERBATASAN NEGARA INDONESIA MALAYSIA DI SAMBAS
Abstract
Tulisan ini mengurai tentang perkembangan pembangunan ekonomi kawasan perbatasan negara Indonesia Malaysia di Sambas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). pengumpulan data secara detail dengan menggunakan berbagai macam prosedur baik dengan observasi, wawancara, maupun dengan studi dokumentasi serta dalam waktu yang berkelanjutan. Adapun jenis studi yang dipakai yakni studi mengenai model pengembangan ekonomi kawasan perbatasan negara Indonesia Malaysia di Sambas perspektif ekonomi Islam. Untuk melihat strategi pengembangan kawasan perbatasan negara Indonesia Malaysia di Sambas, dalam penelitian ini dilakukan analisis mendalam terhadap kinerja Bagian Pengelolaan Perbatasan Sekretariat Daerah Kabupaten Sambas. Kemudian akan dikembangkan kesimpulan sementara sebagai bahan dalam pengamatan selanjutnya. Sumber data primer adalah pihak expert/ ahli atau orang-orang yag terlibat langsung dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan perbatasan negara di Kabupaten Sambas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis ekonomi Kabupaten Sambas menunjukkn bahwa pembangunan infrastruktur kawasan perbatasan Indonesia Malaysia di Sambas yang sedemikian pesatnya hakikatnya belum mampu mensejahterakan masyarakat perbatasan itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan tipologi daerah menunjukkan bahwa Kabupaten Sambas adalah merupakan daerah relatif tertinggal (low growth and low income), yang memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat, dengan rata-rata kontribusi sektoral hanya 5,37 persen. Adapun yang menjadi sektor potensial di Kabupaten Sambas adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Sedangkan salah satu sektor berkembang yang harus diperhatikan adalah sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.
References
Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia . Desain Besar (Grand Design) Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan 2011-2025 Jakarta: BNPP,2011.
Husnadi, “Menuju Model Pengembangan kawasan Perbatasan Daratan Antar Negara (Studi Kasus: Kecamatan Paloh dan Sajingan Besar Kabupaten sambas, Kalimantan Barat)” Tesis Semarang: Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponogoro, 2006.
Kuncoro, Mudrajat. Dasar-Dasar Ekonomika Pembangunan, Yogyakarta: UPPT STIM YKPN, 2010.
Kurniadi, Dedi. “Strategi Pengembangan Wilayah Perbatsan Antarnegara: Memacu Pertumbuhan Ekonomi Entikon Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat”. Tesis. (Semarang: Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah Dan Kota Universitas Diponegoro., 2009.
Pemerintah Kabupaten Sambas, Kebijakan Program Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan di Kabupaten Sambas. Sambas: Pemerintah Kabupaten Sambas, 2016.
Prasojo, Zaenuddin Hudi. “ Dinamika Masyarakat Lokal di Perbatasan”, Walisongo 21, No. 2 2013.
Purnamasari, Wulan, “Analisis Pengelolaan Kawasan Perbatasan Negara di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat (Studi: Kawasan PLBN dan Komersial Zone Aruk)” Tesis Yogyakarta: Prorgam Studi Magister Ekonomika Pembangunan Bidang Ilmu-Ilmu Sosial. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, 2014.
Republik Indonesia. Undang Undang No. 24 Tahun 1999 Tentang: Penataan ruang, Pasal 10 ayat 3.
Tarigan, R. Ekonomi Regional. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Tirtosudarmo, Riwanto, “Kalimantan Barat sebagai ‘Daerah Perbatasan’: Sebuah Tinjauan Demografi-Politik”. Antopologi Indonesia No. 67 Tahun 2008.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3)Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).