UJI AKURASI ARAH KIBLAT MASJID MENGGUNAKAN METODE TONGKAT ISTIWA’ DI DESA KAPIDI KECAMATAN MAPPEDECENG KABUPATEN LUWU UTARA
Abstract
Abstract
Facing the Qibla is one of the conditions for the validity of the prayer, in performing the prayer facing the Qiblah is one that must be considered, during the prayer, it is obligatory to face the Qiblah either standing, sitting, or lying down. However, in facing the Qibla there is no problem for people who live near the Kaaba, but the problem is areas that are far from Mecca like Indonesia. The average Muslim worship buildings in Indonesia are still far from perfect in terms of the true direction of Qibla. Areas that are very far from Makkah such as Indonesia, in measuring the Qibla direction in Indonesia need calculation methods, both regarding coordinate data and regarding the measurement system, and using tools to measure one of them is the istiwa’ stick. In measuring the Qibla direction, the direction used is the direction closest to the Kaaba, as in Indonesia, which is in the eastern hemisphere, while the Kaaba is located in the western part of the earth slightly to the north about 22.5° which is commonly called northwest northwest.
Keywords: Qibla direction, Istiwa’ Sticks', Accuracy, Measuring Qibla direction.
Abstrak
Menghadap ke kiblat adalah salah satu syarat sahnya salat, dalam melaksanakan salat menghadap kiblat adalah salah satu yang harus diperhatikan, selama dalam melaksanakan salat, wajib menghadap ke kiblat baik itu dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring. Namun dalam menghadap kiblat tidak ada masalah bagi masyarakat yang tinggal dekat kakbah akan tetapi yang jadi permasalahan yakni daerah yang jauh dari Makkah seperti Indonesia. Rata-rata bangunan-bangunan ibadah umat muslim yang ada di Indonesia masih jauh dari kata sempurna dalam ketepatan arah kiblat yang sesungguhnya. Wilayah-wilayah yang sangat jauh dari Makkah seperti Indonesia, dalam mengukur arah kiblat di Indonesia perlu metode-metode perhitungan, baik mengenai data koordinat maupun mengenai sistem ilmu ukurnya, dan menggunakan alat untuk mengukur salah satunya tongkat istiwa’. Dalam mengukur arah kiblat maka arah yang digunakan adalah arah yang paling dekat dengan Kakbah, seperti di Indonesia yang berada di belahan bumi bagian timur, sedangkan kakbah terletak di bagian bumi sebelah Barat agak ke Utara yang biasa di sebut Barat barat laut.
Kata Kunci: Arah kiblat, Tongkat Istiwa’, Akurasi, Mengukur arah kiblat.
References
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Rahma dan Muh. Taufiq Amin, “Kalibrasi Arah Kiblat Masjid di Kecamatan Makassar Kota Makassar”, ELFALAKY : Jurnal Ilmu Falak 4, no. 2, (2020): h. 233-258.
Arifin, Nurul “Integrasi Teks-Teks Syar’I Yang Terkait Dengan Arah Kiblat Dalam Konteks Astronomi”, ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak 4, no. 1 (2020): h. 73-92
Badan Peradilan Agama Islam. Pedoman Penentuan Arah Kiblat, Jakarta: Proyek Pembinaan Badan Peradilan Agama, 1985.
Budiwati, Anisah. “Tongkat Istiwa’, Global Positioning System (GPS) dan Google Earth Untuk Menentukan Titik Koordinat Bumi dan Aplikasinya dalam Menentukan Arah Kiblat”, al-Ahkam26, no. 1 (2016): h. 65-92
Butar-Butar Arwin Juli Rakhmadi. Pengantar Ilmu Falak Teori, Praktik, dan Fikih, cet.1; Depok: Rajawali Pers, 2017.
Hasbiansyah, O, “Pendekatan Fenomenologi (Pengantar Praktik Penelitian dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi”, Mediator 9 no. 1 (2008): h. 163-180.
HL, Rahmatiah. “Pengaruh Human Eror Terhadap Akurasi Arah Kiblat Masjid dan Kuburan di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan”, ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak 4, no. 2 (2020): h. 170-185
Kasim, A. Jusran “Tingkat Akurasi Aplikasi Azimuth Matahari Pada Google Play Store (Analisis Perbandingan Rasd al-Qiblah Harian Sistem Hisab Data Ephemeris dan Software Hisab Komputer)”, ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak 4, no. 2 (2020): h. 186-206
Kementerian Agama RI. Mushaf Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan, Solo: Penerbit Abyan, 2014.
Khotijah, Ana “Akurasi Penentuan Arah Kiblat Dalam Rubu’ Muqantharaat di Lingkungan Pondok Pesantren Al-Inaroh Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember”, ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak 1, no. 1 (2017): h. 82-98
Nafi’Agus Yusrun. “Verifikasi Fatwah MUI Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Arah Kiblat,”, Mahakam 9, no. 1 (2015): h. 50-62
Rasjid, H. Sulaiman. Fiqh Islam: Hukum Fiqh Lengkap, cet. 2; Jakarta: Attahiriyah, 1976.
Syarif, Muh. Rasywan, “Problematika Arah Kiblat dan Aplikasi Perhitungannya”, Hunafa: Jurnal Studia Islamika 9, no. 2 (2012): h. 245-269.
Syarif, Muh. Rasywan. Ilmu Falak: Integrasi Agama dan Sains, cet. 1; Gowa: Alauddin University Press, 2020.
Copyright (c) 2021 Rahmasyarita S
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.