SEKOLAH BERASRAMA DI SULAWESI SELATAN

  • Faridah Faridah Universitas Negeri Makassar
    (ID)
  • Arismunandar Arismunandar Universitas Negeri Makassar
    (ID)
  • Bernard Bernard Universitas Negeri Makassar
    (ID)

Abstract

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskirpisikan pengelolaan sekolah berasrama di Sulawesi Selatan. Fokus penelitian ini adalah pengelolaan pendidikan akademik dan kehidupan keasramaan di sekolah berasrama. Penelitian dilakukan di 4 sekolah berasrama, 2 merupakan sekolah negeri, 1 sekolah swasta, dan 1 pesantren. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD), observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sekolah berasrama dianggap lebih baik dibanding non-berasrama. Sekolah non-berasrama dianggap tidak bisa menghasilkan luaran yang mampu bersaing dengan siswa-siswa lain secara nasional dan global. Seleksi untuk masuk ke sekolah berasrama cukup ketat dan kompetitif, yang terdiri atas seleksi berkas, tes akademik, psikotes, dan wawancara. Ketatnya seleksi ini karena sekolah berasrama menetapkan standar akademik yang lebih tinggi dibandingkan sekolah lainnya. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya di sekolah berasrama masih sangat terbatas. Umumnya masih dalam bentuk dukungan finansial dan sarana prasarana.

Abstract:

This study aims to describe the management of boarding schools in South Sulawesi. The focus of this study is on academic aspect and students’ life in boarding school. This study conducted in 4 boarding schools, 2 public schools, 1 private school, and 1 Islamic Boarding School (pesantren). Data collection techniques were conducted through Focus Group Discussion (FGD), observation and documentary study. The results show boarding schools are considered better than non-boarding. Non-boarding schools are believed unable to produce students who can compete with other students at the national and global level. The admission system for boarding school is quite strict and competitive, consisting of administrative selection, academic test, psychological test, and interview. This selection is very tight because boarding schools set higher academic standards than those of non-boarding schools. The results also show that parents' involvement in their children's education in boarding schools is still very limited. Their involvement is mostly in in the form of financial support for school facilities.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Behagel L., de Chaisemartin, C., Gurgand, M. (2015). Ready for Boarding? The Effects of A Boarding School for Disadvantaged Students. Diunduh dari

https://www2.warwick.ac.uk/fac/soc/economics/staff/cdechaisemartin/ready_for_boarding.pdf.

Dean, M. (2010). Governmentality: Power and Rule in Modern Society (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications Inc.

El Kaifa, K (2012). Pola Pendidikan Islam Sistem Boarding School di SMP-SMA Srage Bilingual Boarding School, Gemolong, Sragen Tahu 2012/2013. Naskah Publikasi: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Graham, A., G. (2012). The Power of Boarding Schools: A Historiographical Review. America Educational History Journal. Volume 39 (2), 467 – 481.

Hirshberg, D. & Sharp, S. (2005) Thirty Years Later: The Long-Term Effect of Boarding Schols on Alaska Natives and their Communities. Institute of Social and Economic Research, University of Alaska: Anchorage, Alaska.

Hodges, J., Sheffield, J., & Ralph, A. (2013). Home away from home? Boarding in Australian Schools. Australian Journal of Education 57(1), 32 – 47.

Kamberelis, G., & Dimitriadis, G. (2008). Focus Groups: Strategic Articulations of Pedagogy, Politics, and Inquiry. In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Eds.), Collecting and Interpreting Qualitative Materials. (pp. 375-502). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2015). Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019. Jakarta.

Musiran, M. (2012). Model Pembelajaran Al-Islam dengan Sistem Boarding School (Sinopsis Tesis tidak terpublikasi). Institut Agama Islam Negeri, Walisongo, Semarang.

Perakyla, A. (2008). Analyzing talk and text. In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Eds.), Collecting and Interpreting Qualitative Materials. (pp. 351-374). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc.

Presiden Republik Indonesia (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta.

Presiden Republik Indonesia (2003). Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, Jakarta.

Vigar-Ellis, D. (2013). Boys’ Boarding School Management: Understanding the Choice Criteria of Parents. South African Journal of Education, 33(1), 447-461.

Wickenden, J. (2013). Creating the Future: New Challenges for Boarding Schools. Diunduh dari http://50.28.56.57/~wickende/cms/wp-content/uploads/2013/02/Creating-the-Future.pdf.

Yue et al. (2014). Dormitory Management and Boarding Students in China’s Rural Primary Schools. China Agricultural Economic Review, 6(3), 523 -550.

Zakiyah, N., Hidayati, F., N., R., & Setyawan, I. (2010). Hubungan antara Penyesuaian Diri dengan Prokrastinasi Akademik Siswa Sekolah Berasrama SMPN 3 Peterongan Jombang. Jurnal Psikologi Undip, 8(2), 156 – 167.

Published
2019-03-16
How to Cite
Faridah, F., Arismunandar, A., & Bernard, B. (2019). SEKOLAH BERASRAMA DI SULAWESI SELATAN. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 21(2), 142-153. https://doi.org/10.24252/lp.2018v21n2i1
Section
Vol. 21 No. 2
Abstract viewed = 1274 times