Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus spina-christi L.) berdasarkan Gambaran Morfologi dan Histologi Hati Mencit

  • Nur Syamsi Dhuha Farmasi FKIK UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Haeria Haeria
    (ID)
  • Hardiyanti Eka Putri
    (ID)

Abstract

Daun bidara (Ziziphus spina-christi L.) digunakan sebagai obat tradisional. Daun Bidara memiliki khasiat antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antifungi dan mencegah timbulnya tumor. Penggunaan daun bidara berkhasiat berdasarkan bukti empiris, tetapi belum diteliti keamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas toksisitas ekstrak etanol daun bidara berdasarkan gambaran morfologi dan histologi hati mencit. Prosedur dimulai dengan ekstraksi simplisia daun bidara secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Mencit sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok I (kontrol) yang hanya diberi Na-CMC 1%. Kelompok II, III, IV, dan V adalah kelompok perlakuan yang diberi ekstrak etanol daun bidara dengan dosis berturut-turut 60, 200, 600, dan 2000 mg/kgBb. Pemberian ekstrak dilakukan per oral selama 14 hari kemudian pada hari ke-15, toksisitas diamati. Toksisitas diamati dari preparat histologi hati mencit berdasarkan nilai kerusakan parenkimatosa, hidropik dan nekrosis. Ekstrak etanol daun bidara memberi pengaruh pada gambaran morfologi yaitu pada warna dan berat basah hati mencit serta adanya kerusakan histopatologi. Batas toksisitas diamati pada dosis 600 mg/kgBB.

 

Kata kunci: Daun bidara, toksisitas, morfologi, histologi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdel-Galil, F., & El-Jissly, M. (1991). Phytochemistry 30.

Agus, W. M., & Rasmaya, N. (2006). Buku Ajar Toksikologi Umum. Bali: Jurusan Farmasi Universitas Udayana.

Astri, Y., Sitorus, T., Sigit, J. I., & Sujatno, M. (2012). Toksisitas Akut per Oral Ekstrak Etanol Daun Dewa (Gynura pseudochina (Lour.) DC) terhadap Kondisi Lambung Tikus Jantan dan Betina Galur Wistar. Majalah Kedokteran Bandung, 44(1). doi:10.15395/mkb.v44n1.71

Dewoto, H. R. (2007). Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Majalah kedokteran, 57.

Dorland, W. A. (2002). Kamus Kedokteran Dorland (19 ed.). Jakarta: EGC.

Frank, C. L. (2010). Toksikologi Dasar (2 ed.). Jakarta: UI-Press.

Harbone, J. (1987). Metode Fitokimia terbitan ke-2. Bandung:

Penerbit ITB.

Manggung, R. E. (2008). Pengujian Toksisitas Akut Lethal Dose 50 (LD50) Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (AverrhoabilimbiL.) Pada Mencit (Mus musculus albinus). Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Prior, R. L. (2003). Fruit and vegetable in The Prevention of Cellular Oksidative Damage. American Journal of Clinical Nutrition, 78, 570S-578S. doi:10.1093/ajcn/78.3. 570S.

Priyanto. (2010). Farmakologi Dasar. Depok: Leskonfi (Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi).

Published
2019-06-18
How to Cite
Dhuha, N. S., Haeria, H., & Putri, H. E. (2019). Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus spina-christi L.) berdasarkan Gambaran Morfologi dan Histologi Hati Mencit. Ad-Dawaa’ Journal of Pharmaceutical Sciences, 2(1). https://doi.org/10.24252/djps.v2i1.6706
Section
Artikel
Abstract viewed = 1550 times

Most read articles by the same author(s)