PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMK NEGERI 4 MAKASSAR
Abstract
Tulisan ini akan membahas tentang pelaksanaan pendidikan karakter dan resolusi untuk peningkatannya di SMK Negeri 4 Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan multi disipliner (berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan), yaitu: pendekatan yuridis normatif, pedagogis, psikologis dan sosiologis. Sumber data primer adalah a). Guru Pendidikan Agama Islam, b). Peserta didik, dan c). Pengurus organisasi Remaja Pencinta Mesjid (RPM), sedangkan data sekunder, yaitu data yang berupa catatan atau dokumen–dokumen yang terkait dengan fokus penelitian yang diarsipkan oleh pihak sekolah. Pengumpulan data dilakukan melalui 1). Observasi (observation); 2). Wawancara mendalam (indepth interview); 3). Studi dokumentasi; dan 4). Focus Group Discussion (FGD) yang terbagi kedalam 2 (dua) sesi, yakni: 1) FGD siswa; dan, 2) FGD manajemen sekolah. Analisis data dilakukan berdasarkan model interaktif dari Miles dan Hubermann. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan yaitu: 1). Reduksi data; 2). Penyajian data; dan 3). Verifikasi dan penarikan kesimpulan. Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan kredibilitas. Adapun teknik yang dilakukan antara lain: 1). Pengamatan secara seksama yang dilakukan secara terus menerus; 2). Triangulasi; dan 3). Melakukan membercheck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanan pendidikan karakter di SMK Negeri 4 Makassar, terdiri dari: 1) Pendidikan karakter di setiap mata pelajaran yang dilakukan oleh setiap guru sebelum memulai materi mata pelajaran dengan durasi sekitar 5 (lima) menit; 2) Menjadikan pembentukan karakter sebagai salah satu target capaian pembelajaran yang diposisikan sebagai penopang kompetensi kerja, yakni pengetahuan dan keterampilan kerja yang menjadi kecirian dari SMK Negeri 4 Makassar sebagai sekolah kejuruan; 3) Menjadikan penilaian sikap sebagai syarat mutlak bagi siswa untuk naik kelas; 4) Membangun budaya berkarakter dalam lingkungan sekolah, yang diwujudkan melalui program 3S (Senyum, Salam dan Sapa) dan budaya lingkungan bersih; dan, 5) Mewajibkan siswa untuk mengikuti kegiatan pramuka, yang diakui secara nasional sebagai kegiatan yang ekstrakurikuler yang bermuatan pendidikan karakter.
References
Anees, Bambang Q dan Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an Jakarta: Simbiosa Rekatama Media, 2010.
Azzel, Ahmad Muhaimin, Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia; Revitalisasi Pendidikan Karakter terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa Yogyakarta: ar-Ruzz Media, 2011.
Cholisin, Konsolidasi Demokrasi Melalui Pengembangan Karakter Kewarganegaraan, Jurnal Civics, Vol. 1, No. 1, Juni, pp. 14-28, 2004.
Denpasar, Santo Yoseph, Pendidikan Karakter Di Pendidikan Dasar Dan Menengah. Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Mengah Pertama, 2012.
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal. Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter Melalui Satuan Pendidikan Nonformal, Jakarta: 2013.
Fauzan, Abdul Azizl al-, Fiqh at-Ta’amul Ma’a an-Nas. Terj. Iman Firdaus dan Ahmad Solahudin, Fikih Sosial, Cet. I; Jakarta: Qisthi Press, 2007.
Husaini, Adian, Pendidikan Islam Membentuk Manusia Berkarakter dan Beradab, Cet. I; Jakarta: Cakrawala Publishing, 2010.
Kementerian Pendidikan Nasional, Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Jakarta: 2011.
Mulyasa, E., Manajemen Pendidikan Karakter, Cet.IV; Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Munawar, Wahid, “Peengembangan Model Pendidikan Afeksi Berorientasi Konsiderasi untuk Membangun Karakter Siswa yang Humanis di Sekolah Menengah Kejuruan”, Makalah dalam Procedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung: UPI, 8-10 November 2010.
Muslich, Masnur, Pendidikan Karakter manjawab Tantangan Krisis Multidimensional Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Nasirudin, Mohammad, Pendidikan Tasawuf, Semarang: Rasail Group, 2010.
Shihab, M. Quraish, Membumikan al-Qur’an’ Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Cet. XXIII; Bandung: Mizan, 2002.
Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam al-Qur’an, Cet. I; Bandung: Alfabeta, Bandung.
Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat Pembelajaran dan Kemahapeserta didikan. Kurikulum Pendidikan Tinggi Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
Tim Penyusun, Pedoman Pelaksanaan pendidikan Karakter: Berdasarkan Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan, Jakarta: Puskurbuk Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional, 2011.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Cet. II; Jakarta: Sinar Grafika, 2012.
Yaumi, Muhammad, Makalah Seminar Pendidikan Karakter Bangsa: Peran Guru, Teori dan Implementasi (Bekasi: Yayasan Pendidikan Ar-Rahman, 2012.
Yus, Anita, “Pengembangan Karakter Melalui Hubungan Anak-Kakek-Nenek”’ dalam Arismantoro, Tinjauan Berbagai Aspek Character Building Tiara Wacana: Yogyakarta, 2008.
Sumber Wawancara
Muttalib Wakasek Bidang Kurikulum. Wawancara pada tanggal 20 Oktober 2017.
Abdul Azis Olly, Wakasek Bidang Kesiswaan. Wawancara pada tanggal 17 Oktober 2017.
Alimuddin Sunusi (AS): Guru Pendidikan Agama Islam, paling senior Wawancara pada tanggal 18 Oktober 2017.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3)Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).