EKSISTENSI TRADISI SAYYANG PATTU’DU DI DESA BARU KECAMATAN LUYO KABUPATEN POLEWALI MANDAR

  • Arif Surianto Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Dea Larissa Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstrak

Sayyang Pattu’du atau Tomessawe (naik/menunggangi kuda) merupakan tradisi Suku Mandar, yang diselenggarakan dengan mengarak keliling kampung seorang anak yang telah khatam al-Qur’an menggunakan kuda. Tradisi Sayyang Pattu’du menjadi motivasi bagi seorang anak untuk lebih giat mengaji dan menghatam al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana eksistensi tradisi Sayyang Pattu’du di Desa Baru Kecamatan Luyo Kabupaten Polewali Mandar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian lapangan (field research), dengan sumber data berupa data primer dan sekunder, yang didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dan pustaka, data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Sayyang Pattu’du merupakan salah satu tradisi suku Mandar yang mensinergikan agama dan budaya lokal, keberhasilan seorang anak dalam mengkhatam al-Quran (To Tamma’) akan dirayakan secara meriah melalui Sayyang Pattu’du. Eksistensi tradisi Sayyang Pattu’du khususnya di Desa Baru Kecamatan Luyo masih terus terawat dan telah menjelma menjadi living Law, bahkan pelaksanaannya dilakukan secara massal pada setiap tahun, dengan dukungan dari pemerintah desa.

Kata Kunci: Khatam al-Qur’an; Sayyang Pattu’du; Tradisi

Referensi

Buku

Ali, Mohammad Mahrus., “Tafsir Konstitusi Menguji Konstitusionalitas dan Legalitas Norma”, (Depok: Rajawali Pers, 2019).

Alimuddin, Muhammad Ridwan. “Warisan Salabose”, (Yogyakarta: penerbit Ombak, 2013).

Idham dan Saprillah, “Malaqbiq Identitas Orang Mandar”, (Yogyakarta: Zada Haniva, 2011).

Sudiyat, Iman., “Asas Asas Hukum Adat Bekal Pengantar”, (Yogyakarta : Liberti Yogyakarta, 1991.

Wulansari, Dewi., “Hukum Adat di Indonesia”, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010).

Wawancara

Amanillah, Tokoh Agama, wawancara, Desa Baru, tanggal 12 Juni 2020.

Yudianto Syahrir, Kepala Desa Baru, wawancara, Desa Baru, tanggal 17 Juni 2020.

Diterbitkan
2020-09-30
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 733 times