MARRIAGE ISBAT IN QIYAS PERSPECTIVE

  • Muhammad Thamrin Thamrin Achmad Pengadilan Agama Makassar Kelas I A
    (ID)
  • Lomba Sultan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Muammar Muhammad Bakri Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Hamzah Hasan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

The main problem discussed in this dissertation is how the implementation of qiyas for marriage isbat (confirmation of marriage).

This dissertation discusses about marriage isbat from qiyas perspective, analysing three sub-problems which are the focuses of this study; first, what factors that highly influence isbat of marriage in Makassar Religious Court. Second, how Judge's consideration in the case isbat of marriage, and third, how is the implementation of qiyas related to the case of marriage sibat in Makassar Religious Court.

This research is a field study. Data sources were obtained during the field research at Makassar Religious Court by doing an interview with the judges. The data was analyzed by deductive method and presented descriptively using normative, juridical, sociological and philosophical approaches. Theories used in analyzing data were theories of justice, certainty and expediency, judges, existence, progressive law, in order to implement isbat of marriage in Makassar Religious Court.

The results show that the number of marriage isbat is still high in Makassar Religious Court which is driven by some factors, for instance: the case of spouses asked for marriage certificate (Marriage contract), spouses who asked for jointed-property, children who need birth certificate, or inheritance purpose. Submission of marriage isbat application to religious court is in line with the law No. 1 of 1974, Article 2 Paragraphs (1) and (2) of Marriage Compilation of Islamic Law Article 7 Paragraph (3) letter d. The application for isbat of marriage which was filed with the court and consideration of the judge the judge's consideration in granting the divorce was not bound by positive law alone, but also the consideration of justice, the sociology of law and the public good.

The implication of this study recommends the importance of strengthening regulations that can accommodate present and future problems to avoid greater harm so that the problem of "Sirri marriage" that increases can be avoided. The importance of tightening up the conditions in examining the Marriage isbat case and the need for a reconstruction of Law Number 1 of 1974 Article 2 paragraph (2), Regarding Marriage in conjunction with Presidential Instruction Number 1 of 1991 Article 7 Paragraph (3) letter d Regarding Compilation of Islamic Law.

References

A. Rasyid, Raihan. Hukum Acara Peradilan Agama. Jakarta: CV. Rajawali, 1991.

Abdurrahman , Kompilasi Hukum Di Indonesia. Jakarta : Akademika Presindo, 1995.

Abu Bakar, Syeikh. Al-Faraidul Bahiyyah, terj. Moh. Adib Bisri, Al-Faraidul Bahiyyah. Kudus: Menara Kudus, 1977.

Abu Zahrah. Muhammad, Ushul al-Fiqh, terj. Saefullah Ma’shum, et al., Ushul Fiqih. Jakarta: Pustaka Firdaus, Cet. 9, 2005.

Alam, Andi Syamsu, Usia Perkawinan dalam Perspektif Filsafat Hukum dan Kontribusinya Bagi Pengembangan Hukum Perkawinan Indonesia, sinopsis Disertasi, UGM, Bandung, 2011.

Al- Asfihani, Al Garib. Mufradat al Faz al-Quran. TTP : Dar al Katib al-Arabi,tt.h.

Al-Fakhr al- Razi, Al-Tafsir al-Kabir. Teheran :Dar al-Kutub al-Ilmiyat, tt.h.

Ali, Achmad. Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis). Penerbit Toko Gunung Agung, Jakarta, 2002.

Ali, Muhammad al-Sabuni, Rawai’ al Bayan :Tafsir Ayat al-Ahkam min Alquran (Kuwait : Dar Alquran al-Karim, 1972.

Ali, Muhammad Daud dan Habibah Daud, Lembaga-Lembaga Islam di Indonesia, Cet. I; Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 1995.

Al-Bukhari, Sahih al-Buhkari, Juz 1, Cet. I; Beirut: Dar al-Kutub al-ilmiyah, 1992.

Al-Suyuti, Jalaluddin. Al-Asbah wa al-Nazdo’ir. Semarang: Maktabah Usaha Keluarga, 1987.

Al-Syatibi, Al-I’tishom. Beirut: Dar al-Fikr, 1991.

Amin, KH Ma'ruf. Ketua Panitia Pengarah Ijtima' Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia II, www.hukumonline.com,

Amin, Muhammad, Ijtihad Ibn Taimiyyah dalam bidang Fikih Islam, Jakarta: Indonesian Netherlands Cooperation in Islamic Studies (INIS), 1991

Arto, Mukti. Praktek Perkara Pedata Pada PengadilanAgama . Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.

Asy-Siddieqy, Hasbi. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

Aulawi,A. Wasit. Pernikahan Harus Melibatkan Orang Banyak, dalam Mimbar Hukum Aktualisasi Hukum Islam, No. 28 Thn. VII. Jakarta: Yayasan Al Hikmah, 1996.

Bakry, Muammar, Fiqh Prioritas Konstruksi Metodologi Hukum Islam dan Kompilasi Kaidah Prioritas Hukum Islam, Jakarta; Pustaka Mapan, 2009.

Bisri, Cik Hasan, Peradilan Islam dalam Tatanan Masyarakat Indonesia, Cet. I; Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 1997.

Brannen,Julia. Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.

Bryman,A. Quantity and Quality in Social Recearch. London: Unwin Hyman, 1988.

C. Bogdan, Robert. Qualitative Research For education: An Introduction to Theory and Methods, (USA: Sari Knopp Biklen, 1982.

Darmabrata, Wahyono. Tinjauan UU No. 1 Tahun 1974. Gitama Jaya, Jakarta, 2003.

Departemen Agama RI, Bahan Penyuluhan Hukum. Jakarta: Departemen Agama RI, 2000.

-------, Pedoman Penghulu, Jakarta: t.p., 2008.

-, Analisa Hukum Islam tentang Anak diluar NIkah, Jakarta: t.p., 2004.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia,. Cet. Ill; Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Djalil,A. Basiq. Peradilan Agama di Indonesia.Jakarta: Kencana, 2006.

Djubaidah,Neng. Pencatatan Perkawinan Dan Perkawinan Tidak Dicatat Menurut Hukum Tertulis di Indonesia Dan Hukum Islam, Sinar Grafika, Jakarta, 2012.

G. Kartaapoetra Rien. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Bina Aksara, Cetakan I, 1988.

Haq, Hamka, Islam Rahmah Untuk Bangsa, Cet. I; Jakarta: PT. Wahana Semesta Intermedia, 2009.

Harahap, M. Yahya, Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama, Undang- undangNomor 7 Tahnn 1989, Jakarta: Garuda Metropolitan Press, 1990.

----------. M. Yahya, Hukum Acara Perdata. tt: tp, tth..

Hasan, Damsy.i Permasalah Marriage isbat (Kajian terhadap pasal 2 UU. No. 1 tahun 1974 dan pasal 7 KHI) Artikel dalam Mimbar Hukum, No. 31. Jakarta: Al-Hikmah dan Ditbinbapera Islam, 1997.

Indra. M Ridwan, Hukum Perkawinan Di Indonesia. CV. Haji Masagung, Jakarta, 1994.

Jamil (ed.), Mukhsin. Kemaslahatan dan Pembaharuan Hukum Islam. Semarang: Walisongo Press, 2008.

Junus, Mahmuda. Hukum Perkawinan Islam Menurut Mazhad : Sayfi’I, Hanafi, Maliki danHambali. Jakarta : Pustaka Mahmudiyah, 1989.

Kamus Hukum . Bandung: Citra Umbara, 2008.

Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor : 4/MUNAS VII/MUI/8/2005 tentang Perkawinan Beda Agama.

Laporan Tahunan Pengadilan Agama Makassar Tahun 2017, 2018 dan 2019

Lembaga IKIP Malang, Dasar-dasar Metodologi Pendidikan. Malang: Lembaga Pendidikan IKIP, 1997.

Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. XXXI; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

M. Zein, Satria Effendi, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, Cet. II; Jakarta: Kencana, 2004.

Mahkamah Agung RI, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama, Jakarta: t.p., 2010.

Manan, Abdul, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia, selanjutnya disebut Aneka, Cet.I; Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.

-----------, Abdul, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama selanjutnya disebut Penerapan, Cet. III; Jakarta: Kencana, 2005

Marzuki, Peter Mahmud. Pengantar Ilmu Hukum,. Kencana, Jakarta, 2008.

Maslehuddin, M. Islamic Yurisprudence and The Rule of Necessity and Need, terj. A. Tafsir, Hukum Darurat dalam Islam. Bandung: Pustaka, Cet-1, 1985.

Menteri Agama Republik Indonesia, Kompilasi Hukum Islam, Hukum Perkawinan, Waris

Mertokusumo, Sudikno. Hukum Acara Perdata Indonesia . Yogyakarta: Liberty, 1996.

Mujahidin, Ahmad, Pembaharuan Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah Syari ’ah di Indonesia, Cet. I; Jakarta: IKAHI, 2008.

Muhadjir,Noeng. Metodologi PenelitianKualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996.

Muhammad Ibn Yazid al-Qazwini, Abi Abdillah. Sunan Ibn Majah, Juz 2. Bairut: Dar al-Fikr, tt.

Mulyana,Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif; Paradigm Dari Ilmu Komunikasi Dan Ilmu SocialLainnya . Cet, IV; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Al-Munawwir, Arab-Indonesia. Yogyakarta, tp. 1984.

Mustafa al-Maraghi, Ahmad. Tafsir al-Maraghi. Beirut: Dar al-Fikr, Juz I.

Nasib Muh. Ar Rifa’I. Taisiru Al Alliyul Qodir Li Ikhtishari Tafsir Ibnu Katsir. Riyadh: Maktabah Am’arif, 1989. Terjemahan, Syihabuddin, Jakarta: Gema Insani Press, 1999.

Nasruddin, Enas. “Ikhwal Marriage isbat”, Artikel dalam Mimbar hukum. No. 33 tahu. Jakarta: Al Hikmah dan Ditbinbapera,1977.

Nur, Djamaan. Fiqh Munakahat. Semarang: CV. Toha Putra, 1993.

Patton,Michael Quinn. Qualitative Evaluation Methods. Beverly Hills: Sage Publications, 1987.

Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Pedoman Kerja Hakim Panitera dan Jurusita sewilayah Pengadilan Tinggi Agama Makassar, ed. Revisi, Makassar: t.p, 2011.

Perwakafan, Impres No. 1 TH 1991 berikut penjelasan. Surabaya: Karya Anda, 1991.

Prawirohamidjojo, Soetojo. Pluralisme Dalam Perundang-Undangan Perkawinan Di Indonesia. Airlangga University Press, Surabaya, 1986.

quthb, Sayyid. Fi Zhilalil Qur’an, terjemahan As’ad Yasin, et al., “Tafsiar Fi Zhilalil Qur’an di Bawah Naungan Al Qur’an”, Jilid I (Jakarta: Gema Insani Press, 2000.

Quthub, Sayyid. Tafsir fi zilalial-Qur’an. Beirut: Dar al-Ihya al-Arabi, 1971.

R. Tjitrosudibyo, R. Subekti. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Jakarta: Pradnya Paramita.

Rasjid, Sulaiman. Fiqih Islam. Jakarta : Attahiriyah, 1993.

Rato, Dominikus. Filsafat Hukum Mencari: Memahami dan Memahami Hukum. Laksbang Pressindo, Yogyakarta, 2010.

Rofiq, Ahmad. Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. Ke IV, 2000.

Rofiq, Ahmad. Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000.

S. Nasutioan,Metodologi Research (penelitian Ilmiah), Usui Tesis: desam penelitian, validitas,Sampling, populasi, observasi, wawancara, dan angket. Cet. VIII; Jakarta: Bnmi Aksara, 2006.

S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistic Kualitatif. Bandung: Tarsito, 1996.

Salim, Nasrudin. Itsbat Nikah Dalam Kompilasi Hukum Islam (Tinjauan Yuridis, Filosofis dan Sosiologis), dalam Mimbar Hukum Aktualisasi Hukum Islam, No. 62 Th. XIV. Jakarta: Yayasan Al Hikmah, 2003.

Satwat,Ahmad. Qa’idat Islah Qanun al-ahwal al-Syakhsiyyah (Makalah pada pertemuan baru Association di Alexandria, Mesir, tanggal 5 Oktober 1917.

Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Quran:Tafsir Maudhu’I atas pelbagi Persoalan Umat (Bandung: Mizan, 1996.

-------- , Quraish, Tafsir al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an , Vol. 15, Jakarta: Lentera Hati, 2002.

-------- , Quraish, Tafsir al-Qur’an al-Karim Tafsir atas Surat-surat Pendek berdasarkan urutan turunnya wahyu selanjutnya disebut Tafsir al-Qur’an, Cet. II; Bandung: Pustaka Hidayah, 1997.

Singarimbun, Masri. “Metode dan Proses Penelitian”, dalam mMasri Singarimbun dan Sofian Effendi (ad), Metode Penelitian Survei. Jakarta: P3SE, 1989.

Soemiyati. Hukum Perkawinan Islam Dan Undang-Undang Perkawinan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1986.

Sudarsono,Hukum Perkawinan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Sugiyono,Metode Penelitian Kombinasi. Cet. II; Bandung: Alfabeta, 2012.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Cel. II; Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004.

Syahar, Saidus. Undang-undang dan Masalah Pelaksanaannya ditinjau dari segi hukum islam. Bandung: Penerbit Alumni, 1981.

Syahrani, Riduan. Rangkuman Intisari Ilmu Hukum. Penerbit Citra Aditya Bakti,Bandung, 1999.

Syukur, armin. Sumber-sumber Hukum Islam. Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.

Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka, Cet. Ke-3, 1990.

Tim Redaksi, Insklopedi Hukum Islam. Jakarta: P.T. Ichtiar Baru van Hoeve, 1996.

Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.

W. Bahctiar, Harsja. "Pengamatan Sebagai suatuMetode Penelitian", dalam koentjaraningrat,metodemetodepenelitian Masyarakat. Get. V; Jakarta: Gramedia,1993.

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Ed. III, Cet. I; Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Wahab Khallaf, Abdullah. Ilmu Ushulul Fiqh, terj. Noer Iskandar al-Bansany, Kaidahkaidah Hukum Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet-8, 2002.

Yahya, Muhktar dan Fatchurrahman, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islam, Cet. I; Bandung: al-Ma’arif, 1986.

Yunus, Muhammad. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggaraan Penerjemah dan Penafsir al-Qur’an, 1973.

Al-Zuhaili, Wahbah, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, juz IX, Cet. IV; Damaskus: Dar al-Fikr, 1997.

Zuhdi, Masjfuk, Nikah Sirri, Nikah di Bawah Tangan, dan Status Anaknya menurut Hukum Islam dan Hukum Positif, Mimbar Hukum, No. 28 Thn VII 1996, September Oktober.

Published
2020-07-07
How to Cite
Achmad, M. T. T., Sultan, L., Bakri, M. M., & Hasan, H. (2020). MARRIAGE ISBAT IN QIYAS PERSPECTIVE. Al-Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 9(1), 1-22. https://doi.org/10.24252/ad.v9i1.11360
Abstract viewed = 1579 times