Fiqhi Cinta: Cara Bijak Hukum Islam Menyemai Cinta dan Membina Keluarga

  • Kurniati Kurniati Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Tulisan ini membahas tentang Fiqhi Cinta: Cara Bijak Hukum Islam Menyemai Cinta dan Membina Keluarga. Rumusan masalah tulisan ini adalah bagaimana hukum dan hakekat cinta? bagaimana kiat Islam menyemai cinta dan membina keluarga? Dan bagaimana implementasi cinta menurut hukum Islam? Tulisan ini bersifat pengembangan teori-teori yang berkaitan dengan fiqhi cinta dengan menggunakan pendekatan hukum Islam. Adapun hasil yang ditemukan adalah bahwa Hakekat cinta dalam Hukum Islam mengandung makna yang luas dan rinci, dalam arti mencakup berbagai segi. Cinta merupakan perasaan senang dan bahagia terhadap sesuatu, sebagai anugerah Allah yang intensitasnya dapat meninggi atau merendah bahkan dapat hilang dan menjadi benci. Hukum  Islam memiliki kiat dan aturan tersendiri dalam menyemai cinta dan membina keluarga yang berbeda dengan aturan dan budaya yang berlaku pada masa sekarang, terutama aturan dan budaya yang merupakan pengaruh gaya hidup modern dari Barat. Implementasi cinta dan kasih sayang menurut Hukum Islam dapat dirasakan dalam pola sikap dan prilaku sehari-hari, baik dalam kehidupan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

References

A. Mudjab Mahalli, Menikahlah Engkau Menjadi Kaya, Cet.VII; Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2005.

Abd. Rachman Assegaf, Studi Main Kontekstual: Elaborasi Paradigma Baru Muslim Kaffah, Cet.I; Yogyakarta: Gama Media, 2005.

Abdullah Muhammau Ibn Ismail al-Bukhariy, Shahih al-Bukhari, Juz 4, t.c.; Indonesia: Maktabah Dahlan, t.th.

Abu Al-Gifari, Fiqih Remaja Kontemporer, Cet.I; Bandung: Media Qalbu, 2005 Ali Qoimi, Keluarga dan Anak Bermasalah (Cet.II; Bogor: Cahaya, 2002), 52.

Athian Ali Moh. Dan'i, Keluarga Sakinah, Cet.III; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Erich Fromn, Love and Happy Family, Diterjemah oleh Kamil Musa, dengan Judul Cinta dan Keluarga Bahagia, Cet.I; Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.

Ibrahim Amini, Memilih Jodoh dan Tata Cara Meminang dalam Islam, Cet.III; Jakarta: Gema Insani Press, 1998.

M.B. Reek, Seks and Sosial in Islam, Diterjemah oleh Rahmani Astuti, dengan Judul Seks dan Masyarakat dalam Islam, Cet.I; Bandung: Pustaka, 1995.

Mahmud Mahdi a1-Istanbuli, Nisa' Haul al-Rasul wa al-Rad `ala Muftarayat al- Mustayriqin, Diterjemah oleh Ahmad Sarbaini dengan Judul, Istri-Istri dan Putri-Putri Rasulullah serta Peranan Beliau terhadap Mereka, Cet.II; Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2003.

Muhammad Thohir, Pengantar Memasuki Paradigma Baru Kehidupan yang Lebih Bermartabat, Lebih Sehat dan Lebih Bahagia, Cet.I; Jakarta: Lentera Hati, 2006.

Murtadha Muthahhari, The Rights of Women in Islam, Diterjemah oleh M.Hashem, dengan Judul Hak-Hak Wanita dalam Islam, Cet.VI; Bandung: Pustaka; 2000.

Ummu Salamah binti Ali al-Abbas, al-Intishar li Huquq al-Mu'minat, Cet. I; Yaman: Dar al-Atsarm 1423 H./2002 M.

Published
2016-06-12
How to Cite
Kurniati, K. (2016). Fiqhi Cinta: Cara Bijak Hukum Islam Menyemai Cinta dan Membina Keluarga. Al-Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 1(1), 1-15. https://doi.org/10.24252/ad.v1i1.1432
Abstract viewed = 1188 times