PENDIDIKAN ISLAM DI ZAWIYAH PADA MASA KESULTANAN BUTON ABAD KE-19
Abstract
Zawiyah sebagai institusi pendidikan Islam pada masa kesultanan Buton merupakan hasil adaptasi antara ajaran Islam dan tradisi masyarakat lokal, dicirikan dengan bangunan sebagai tempat pembelajaran agama Islam dalam bidang tasawuf dan fikih. Didirikan pada awal abad ke-19 (kesembilan belas) di masa pemerintahan Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin sampai masa Sultan Muhammad Umar (1824/1851-1885/1906 M). Terdapat empat Zawiyah pada masa kesultanan Buton, dibangun sesuai dengan nama pendirinya, yaitu Zawiyah Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin, Zawiyah H. Abdul Ganiu (Kenepulu Bula), Zawiyah Muhammad Nuh (Kanepulu Bente) dan Zawiyah Sultan Muhammad Umar (1885-1906 M). Pelaksanaan pendidikan Islam di Zawiyah bersifat tradisional dan sentralistik atau cenderung bersifat struktural. Materi pembelajarannya memuat dua unsur yaitu ilmu tasawuf, dan ilmu fikih. Ilmu tasawuf yang meliputi tasawuf tarekat dan tasawuf teosofi atau falsafi. Sedangkan ilmu fikih mencakup kaidah uṣūl dan fikih, atau meliputi ibadah mahḍah dan muamalah. Metode pembelajaran yang paling menonjol di Zawiyah adalah metode suluk dalam tasawuf. Hubungan antara mursyid dan murid di Zawiyah dilandasi semangat kepercayaan yang diimplementasikan melalui tingkah laku dan perbuatan sehari-hari. Adapun peran Zawiyah terhadap perkembangan pendidikan Islam di Buton sebagai wadah dalam menanamkan kesadaran berfikir tentang hakekat keislaman bagi masyarakat Buton yang ada di wilayah keraton, sekaligus sebagai bentuk syiar ajaran Islam yang mesti melekat dalam kehidupan masyarakat Buton secara keseluruhan.
References
Abdullah, Muh. Naskah Keagamaan dan Relevansinya dengan proses Islamisasi Buton Abad ke-14 hingga 16: Naskah Dunia. Bau-Bau: Penerbit Respect, 2009.
Aidrus, Tazikri, dalam SBF: 213 ditranskrip dan diindonesiakan oleh A. Mulku Zahari bekerjasama dengan KITLV Jakarta. Baubau: stensilan, 1985.
Alifuddin, M. Islam Buton (Interaksi antara Islam dengan Budaya Lokal) Seri Disertasi. Cet. I; Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2007.
Al-Nuaymi. “A1-Dāris fī Tārikh a1-Madāris. Beirut: Dār al-Kutūb al-‘Ilmīyah, 1990.
Anceaux, J.C. Wolio dictionary-Wolio-English-Indonesia. Foris Publication Holand, 1987.
Asari, Hasan. Menyingkap Keemasan Islam: Kajian atas Lembaga-lembaga Pendidikan Isla. Bandung: Mizan, 1994.
Barkey Jonathan. The Transmission of Knowledge in Medieval Cairo; a Social History of Islamic Education. Pringeton: Pringeton Uneversity Press, 1992.
Corteseo, Armado. The Suma Oriental of Tome Pires. Vol. 1. 1944.
La Niampe, Syair Ajonga Inda Malusa: Pengantar dan Suntingan Naskah Kendari: FKIP Unhalu, 2009.
Ligtvoet. “Beschrijing en Geschiedenis van Buton”, BKI. Vol. 26. 1878.
Little, Donald P. “The Nature Of Khanqah, Ribath and Zawiyah” Islamic Studies To Charles Adams. ed. Leiden: E.J. Brill, 1990.
Mahrudin. “Kontribusi Falsafah Pobinci-Binciki Kuli Masyarakat Islam Buton Bagi Dakwah Islam Untuk Membangun Karakter Generasi Muda Indonesia”. Jurnal Dakwah, Vol. XV, No. 2. 2014.
Moersidi. “Mengungkap Nilai-Nilai Kepemimpinan Buton Sebelum dan Sesudah Datangnya Agama Islam”, Makalah Pada Kerukunan Mahasiswa Indonesia Buton. 1990.
Partanto, Pius A dan M. Dahlan al-Barry. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkaloka, 2001.
Pramudito, Bambang. Kitab Negara Kartagama: Sejarah Tata Pemerintahan dan Peradilan Keraton Majapahit. Yogyakarta: Gelombang Pasang, 2006.
Trimigham, J. Spencer. The Sufi Orders in Islam, ter. Lukman Hakim, Mazhab Sufi. Bandung: Pustaka, 1999.
Warson, Ahmad. Al-Munawwir, Kamus Arab Indonesia, telaah. Ali Ma’ṣun, Zainal Abidin Munawwir. Cet. XIV; Surabaya, Pustaka Progres, 1997.
Yunus, Abd. Rahim. Posisi Tasawuf dalam Sistem Kekuasaan di Kesultanan Buton pada Abad ke-19. Jakarta: Indonesian-Netherlands Coorperation in Islamic Studies (INIS), 1995.
Zahari A. Mulku. Sejarah dan Adat fī Dār al-Butuni. Jilid. I,II,III. Jakarta: Depdikbud, 1977.
______. “Sejarah Masuknya Islam di Buton dan Perkembangannya” Makalah Disampaikan dalam Seminar Sejarah Masuknya Islam di Buton yang Diadakan oleh Fakultas Tarbiyah, IAIN Aluaddin Baubau pada Tanggal 1 Maret. 1990.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3)Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).