EKSISTENSI HUKUM WARIS ADAT DALAM MASYARAKAT MUSLIM DI KOTA GORONTALO DALAM PERSPEKTIF SEJARAH

  • Hamid Pongoliu
    (ID)
  • Usman Jafar
    (ID)
  • Mawardi Djalaluddin
    (ID)
  • Nur Taufiq Sanusi
    (ID)

Abstract

Tulisan ini menguraikan tentang eksistensi hukum waris adat dalam masyarakat muslim di Kota Gorontalo. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan bercorak deskriptif kualitatif, dianalisis dengan alur pikir prosedur deduktif yang bersumber dari data primer dan data sekunder dengan menggunakan beberapa pendekatan, yaitu: pendekatan syar’i, yuridis, antropologis, sosiologis, historis, dan filosofis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hukum waris adat yang eksis dalam masyarakat muslim di Kota Gorontalo pada awalnya berasal dari nilai-nilai budaya masyarakat setempat. Namun dengan masuknya Islam dan menjadi agama seluruh masyarakat Gorontalo, hukum waris adat tersebut berubah menjadi Islami yang ditandai dengan hidupnya hukum Islam tercermin pada pelaksanaan hukum dalam masyarakat pada saat itu selalu mengacu pada tiga prinsip hukum adat Gorontalo, yaitu: (1) adati hula-hula’a to syara’a (hukum adat bertumpuk pada hukum syarak); (2) adati hula-hula’a to syara’a, syara’a hula-hula’a to adati (hukum adat bertumpuk pada hukum syarak dan hukum syarak bertumpuk pada hukum adat); (3) adati hula-hula’a to syara’a, syara’a hula-hula’a to Kitabi (hukum adat bertumpuk hukum syarak dan hukum syarak bertumpuk pada al-Qur’an dan hadis Nabi saw). Tiga macam prinsip ini merupakan pijakan masyarakat Gorontalo dalam menyelesaikan persoalan hukum, tetapi kemudian hal ini berubah disebabkan kebijakan politik hukum Belanda dengan teori hukumnya (teori resceptie in complexu dan teori receptie), berhasil mengeluarkan hukum adat dari pengaruh hukum Islam yang hingga sekarang masih dirasakan. Inilah sebabnya munculnya praktik pewarisan yang tidak sejalan dengan prinsip hukum Islam dalam masyarakat.

References

Abbas, Arfan, Kaidah-Kaidah Fiqh Mu’amalah dan Aplikasinya dalam Ekonomi Islam dan Perbankan Syariah, Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Islam dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2012.

Abdullah, Taufik, “Modernization in the Minangkabau World: West Sumatera in the Early Decades of the Twentieth Century”, dalam Claire Holt, ed., Culture and Politics in Indonesia(Ithaca and London: Cornell University Press, 1972.

Abdurrahman, M. Toha, Hukum Waris Islam, Cet. XIV; Yogyakarta: UII Pres Yogyakarta, 2001.

Ali, Zainuddin, Pelaksanaan Hukum Waris di Indonesia Cet. 1; Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2008.

Anshari, Endang Saifuddin, Ilmu, Filsafat dan Agama Surabaya: Bina Ilmu, 1987.

Azhary, Tahir, Karakteristik Hukum Kewarisan Islam dalam Bunga Rampai Indonesia, Jakarta, 1992.

Badan Pembinaan Hukum Nasional, Seminar Hukum Adat dan Pembinaan Hukum Nasional Bandung: Bina Cipta, 1976.

Dahlan, Tamrin, Kaidah-Kaidah Hukum Islam: Kulliyah al-Khamsah, Malang: UIN Maliki Press, 2010.

Fadjar, A. Muktie, Aspek-Aspek Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis Kefilsafatan Ilmu Malang: Hand Out Mata Kuliah Filsafat Ilmu PDIH Unibraw, 2007.

Haar, Betrand Ter, Asas-Asas dan Susunan Hukum Adat. Terj. K. Ng. Soebakti Poesponoto Surabaya: Fadjar, 1953.

Hadikusuma, Hilman, Hukum Waris Adat Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993.

Haga, B.J., De Lima Pohala (Gorontalo) Voksordering, Adatrecht en Bestuur Politiek. Terj. Jakarta: Jembatan, 1981.

Harahap, M. Yahya, Kedudukan Janda, Duda Dan Anak Angkat Dalam Hukum Adat, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993.

Hazairin, Bab-bab Tentang Hukum Adat Jakarta: Pradnya Paramita, 1975.

, Hukum Kekeluargaan Nasional Jakarta: Tintamas Indonesia, 1982.

, Tujuh Serangkai tentang Hukum Islam Jakarta: Tintamas, 1974.

Ichtiyanto, Pengembangan Teori Berlakunya Hukum Islam di Indonesia, Bandung: Rosdakarya, 1991.

Kau, Sofyan A.P., Tafsir Ahkam: Tema-tema Kontroversial Cet. 2; IAIN Sultan Amai Gorontalo: Sultan Amai Press, 2010.

Khallaf, A. Wahab, Ushul al Fiqh, Diterj. oleh Tolchah Mansoer dan Nur Iskandar Yogyakarta: Tanpa Penerbit, 1980.

Koentjaraninggrat, Beberapa Pokok Antropologi Sosial Jakarta: Dian Rakyat, 1985.

Lubis, Suhrawardi K. dan Komis Simajuntak, Hukum Waris Islam (Lengkap dan Praktis) edisi ke-2 Cet. I; Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007.

Lukito, Ratno, Pergumulan antara Hukum Islam dan Hukum Adat di Indonesia, Jakarta: INIS, 1998.

Mahfud, Moh MD., “Perkembangan Politik Hukum: Studi Tentang Pengaruh Konfigurasi Politik Terhadap Produk Hukum di Indonesia”, Yogyakarta: Disertasi dalam Ilmu Hukum pada UGM, 1993.

Maruci, Muslich, Ilmu Waris Semarang: Mujahidin, 1990.

Meliala, Djaja Sembiring dan Aswin Peranginangin, Hukum Perdata Adat Karo dalam Rangka Pembentukan Hukum Nasional (Bandung: Tarsito, 1978.

Mertokusumo, Sudikno, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 1988.

, Mengenal Hukum Suatu Pengantar Jokyakarta: Liberty, 1999.

Muhibbin, Moh. dan Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaruan Hukum Positif di Indonesia, Cet. 1; Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009.

Muhmud Bakari Selaku Ahli Waris dan Selaku Ulama Muda Gorontalo, Wawancara, Tanggal 02 Juni 2018.

Muttaqin Taki Niode, Selaku Tokoh Pemangku Adat Masyarakat Gorontalo, Wawancara, Tanggal 29 Mei 2018.

Nur, S.R., Beberapa Aspek Hukum Adat Tata Negara Kerajaan Gorontalo pada Masa Sultan Eyato Ujung Pandang: UNHAS, 1979.

Polontalo, Ibrahim, Upaya-Upaya Pemertahanan Sistem Nilai Adat Bersendikan Syarak, Syarak Bersendikan Kitabullah sebagai Prinsip Adat Gorontalo, Gorontalo: UNG, 2004.

Rasyid, Roihan A, Hukum Acara Peradilan Agama, Jakarta: Rajawali Pers, 1991.

Riedel, J.G.F., De Landchappen Hulontalo, Limoetoe, Bone, Boalemo, en Atinggola of Andagile, Terj. Moodoeto dan S.R. Nur, Buulu Tutu (Gorontalo: UII, 1870), h. 10.

Roy, Muhammad, “Nalar Qur’ani al-Syafi’i dalam Pembentukan Metodologi Hukum: Telaah tehadap Konsep Qiyas”, dalam al-Nur, Jurnal Studi Islam, Vol. 1, Nomor 1 September 2004.

Sabiq, Sayyid, Fiqh al-Sunnah}, terj. Nor Hasanuddin, dkk., Fiqih Sunnah} Cet. I; Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006.

Salman, H.R. Otje, Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Hukum Waris Bandung: Alumni, 1993.

Soekanto, Soerjono, Hukum Adat Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001.

Soepomo, R., Bab-Bab Tentang Hukum Adat, Jakarta: Pradnya Paramita, 2000.

Sudiyat, Imam, Hukum Adat Sketsa Asas Jakarta: Liberty, 1990.

Suma, Muhammad Amin, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam Cet. I; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004.

Suparman, Eman, Hukum Waris Indonesia dalam Perspektif Islam, Adat, dan BW Cet. 1; Bandung: PT. Rafika Aditama, 2005.

, Inti Sari Hukum Waris Indonesia Bandung: Armico, 1985.

Syah, Ismail Muhammad, Penggantian Tempat dalam Hukum Waris Menurut KUH Perdata, Hukum Adat dan Hukum Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1998.

Syarifuddin, Amir, Hukum Kewarisan Islam, Jakarta: Kencana, 2004.

, Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan Adat Minangkabau Jakarta: Gunung Agung, 1984.

Tacco, R., Het Volk Van Gorontalo, Historich, Tradisionel, Cultureel, Social, Karakteristiek en Economisch,

Taufik Hasan Ngadi, Selaku Panutera di Pengadilan Agama Gorontalo, Wawancara, Tanggal 02 Juni 2017.

Thalib, Sajuti, Reception A Contrario: Hubungan Hukum Adat dan Hukum Islam Jakarta: Bina Aksara, 1985.

Usman, Muchlis, Kaidah-Kaidah Istinbath Hukum Islam: Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002.

Wignjodipoero, Soerojo, Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat Cet. 8; Jakarta: Haji Masagung, 1989.

Wulansari, Dewi, Hukum Adat Indonesia: Suatu Pengantar Cet. 1I; Bandung: PT Refika Aditama, 2012.

Sumber Wawancara

Alim S. Niode, Akademisi, Budayawan, Sosiolog, Tokoh Adat di Kota Gorontalo.

Ismail Puhi, Selaku Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Sultan Amai Gorontalo, Tokoh Masyarakay Gorontalo.

Karim Abas, Selaku Ahli Waris dan Selaku Guru Agama.

Karim Pateda Selaku Tokoh Adat Masyarakat Muslim di Kota Gorontalo.

KH. Abd. Mu’in Mooduto, Ketua MUI Kota Gorontalo.

KH. Abdurrasyid Kamaru, Penceramah, Qa di Provinsi Gorontalo dan Ahli Waris.

Muhidin Liti Selaku Panitera Muda Hukum di Pengadilan Agama Limboto Tinggal di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo.

Sofyan AP. Kau, Selaku Akademisi di Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Supriyanto Hanapi Selaku Dosen Hukum Adat di Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo, Wawancara, Tanggal 1 Agustus 2018.

Taki Niode, Selaku Ketua Pembangku Adat di Kota Gorontalo, Tokoh Masyarakat, dan Selaku Ahli Waris.

Taufik H. Ngadi, Pantera Pengadilan Agama Gorontalo.

Tomi Asram, Selaku Praktisi Hukum Waris dan Hakim di Pengadilan Agama Gorontalo.

Umar Tigela, Selaku Guru Agama di Pesantren Al-Khairaat Dembe II Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

Published
2018-08-30
How to Cite
Pongoliu, H., Jafar, U., Djalaluddin, M., & Sanusi, N. T. (2018). EKSISTENSI HUKUM WARIS ADAT DALAM MASYARAKAT MUSLIM DI KOTA GORONTALO DALAM PERSPEKTIF SEJARAH. Jurnal Diskursus Islam, 6(2), 361-401. https://doi.org/10.24252/jdi.v6i2.6866
Section
Artikel
Abstract viewed = 1838 times

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>