Konsep Syura dan Gagasan Demokrasi (Telaah Ayat-ayat Al-Qur’an)
Abstract
Pengertian syura sebagai masdar dari kata kerja syawara-yusyawiru yang memberi makna menampakkan dan menawarkan sesuatu, dipahami bahwa, musyawarah adalah mengeluarkan atau memberikan gagasan untuk hal-hal yang baik dan benar dalam menyelesaikan suatu masalah. Atau pembahasan bersama yang dimaksudkan untuk memperoleh suatu keputusan dan disepakati bersama oleh peserta musyawarah. Syura, juga adalah suatu forum dimana setiap orang mempunyai kemungkinan untuk terlibat di dalamnya untuk memecahkan persoalan umat. Ketika al-Qur’an berbicara tentang musyawarah, tidak ditetapkan bentuk-bentuk musyawarah mana yang paling pantas dilakukan. Nabi pun melaksanakan musyawarah dengan bentuk dan cara yang berbeda tergantung dari suasana yang mengitarinya. Karena itu, dipahami pula bahwa, pola dan bentuk pelaksanaan musyawarah tergantung kepada kondisi yang dapat disesuaikan dengan perkembangan budaya dan pengetahuan suatu masyarakat.
References
Ahmad, Abu Husayn bin Faris bin Zakariyya, Mu’jam Maqayis al-Lughah, Juz III (Mesir: Mustafa Al-Bab al-Halabi, 1972
Al- Qurtubi, Tafsir al-Qurtubi, Juz IV al-Asqallani, Ibn Hajar Fath al-Bari, Juz XIII Kairo: Dar al-Fikr, t.th.
al-Baqi, Muhammad Fuad, Al-Mu’jam al-Mufahras li al-Faz al-Qur’an al-Karim Cet. I; Kairo: Dar al-Hadis, 1996M-1417H
Al-Fakhr al-Razi, Tafsir al-Kabir, Juz IX Al-Jassas, Ahkam al-Qur’an, Juz II
al-Rays, Muhammad Diya al-Din, al-Nazariyyah al-Siyasiyyah al-Islamiyyah (Kairo: Maktabah al-Misriyyah, 1957.
al-Suyuthi, Jalal al-Din al-Jami’ al-Shagir fi Ahadis al-Basyir wa al-Nazir (Kairo: Dar al- Qalam, 1966.
Al-Tabari, Tarikh al-Umam wa al-Mulk, Jilid II Mesir: Dar al-Fikr, 1979
Asir, Ibn al-Kamil fi al-Tarikh, Jilid II Beirut: Dar al-Sadr, 1965.
Departemen Agama, R.I., Al-Qur’an dan Terjemahnya Jakarta : PT. Toha Putra Semarang, 1989.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
Haikal, Muhammad Husain, Hayat Muhammad Kairo: Matba’ah Misr, 1974.
Huwaydi, Fahmi Al-Islam wa al-Dimuqratiyah, diterjemahkan oleh Muhammad Abdul Gofar E.M. dengan judul Demokrasi Oposisi dan Masyarakat Madani Cet.I; Bandung: Mizan,1996.
Madjid, Nurcholish, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi baru Islam Indonesia Cet. I; Jakarta: Paramadina, 1995.
Qutub, Sayyid Tafsir Fi Zilal al-Qur’an, Juz IV Beirut: Dar al-Ma’rifah, t.th
Rahardjo, M Dawam, Ensiklopedi al-Qur’an Cet. I; Jakarta: Paramadina, 1996.
Shihab M, Quraish, Tafsir al-Misbah Pesan, kesan dan keserasian al-Qur’an, Vol. II Cet. I; Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2000.
Shihab M, Quraish, Wawasan al-Qur’an Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan Umat Cet. II; Bandung: Mizan, 1996
Zafir al-Qasimi, Nizam al-Hukm fi al-Syari’ah wa al-Tarikh, Juz I Beirut: Dar al-Nafais, 1973.
The authors of a work hold the copyright and grant the Al-Daulah: Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan the right of first publication. The work is also licensed under the Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0), which enables others to share the work while acknowledging the authorship and initial publication in the journal. The authors can make separate contractual agreements for the non-exclusive distribution of the published version of the work, such as by posting it to an institutional repository or editing it for a book, with an acknowledgment of its initial publication in this journal. Authors are allowed and encouraged to post their work online, such as in institutional repositories or on their website, before and during the submission process. This can lead to productive exchanges and greater citation of the published work.