PANDANGAN IBNU TAIMIYAH TERHADAP WALI

  • Sukimin Sukimin Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Makassar
    (ID)
  • Barsihannoor Barsihannoor
    (ID)
  • Salahuddin Salahuddin
    (ID)

Abstract

Tulisan ini akan mendeskripsikan tentang pandangan Ibn Taymiyah terhadap wali dalam kitabnya al-Furqan Baina Auliyai al-RahmanWa Auliyai al-Syaithan, adalah buku yang ditulis oleh Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah terkait dengan respon dan pemikiran Ibnu Taimiyah tentang wali Allah. Penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan (library research), karena sumber datanya adalah berbagai karya tulis dari Ibn Taymiyah. Metode pendekatan dalam penelitian ini dilakukan secara disipliner, metode yang terpakai dalam kajian ini; menggunakan pendekatan disiplin pemikiran Islam khususnya metode sejarah (historic-method) karena penelitian ini dimaksudkan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, menguji dan mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Implikasi dari penggunaan studi historis, maka setidaknya ada empat langkah yang harus penulis tempuh, yakni heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kewalian adalah buah dari ketakwaan kepada Allah. Jika para wali Allah menjaga hati mereka dari  berbagai kekotoran jiwa maka Allah pun memperbaiki kondisi fisik mereka. Ibnu Taimiyah berkata, “Jika engkau memperbaiki batinmu maka Allah akan memperbaiki lahirmu. Kewalian syar’i menurut pengertian bahasa berarti al-qarib artinya dekat. Kata al-wali diambil dari kata al wala’ yang bermakna al-qarbu, artinya  dekat. Walatullahi, kewalian Allah adalah al-muwafaqah persetujuan Allah dengan mencintai apa yang dicintai Allah, membenci apa yang dibenci Allah, meredhai apa yang Ia redhai, mendukung wali-walinya, memusuhi musuh wali-walinya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menegaskan siapa saja yang sampai kepadanya risalah Nabi Muhammad saw. maka ia tidak akan menjadi wali Allah kecuali dengan mengikuti beliau saw., karena apa saja yang diperoleh oleh seseorang berupa petunjuk dan agama yang benar ia mesti melalui perantaraan Nabi Muhammad saw.  Begitu pula yang sampai kepadanya risalah seorang rasul tidak akan menjadi wali kecuali jika ia mengikuti  sang rasul.

References

Abdillah, Ashim Ibn, Mukhtashar Haqiqat al-Wala dan al-Bara fi al-kitab wa al-Sunnah, Hai-ah Kibar ulama 1426 H.

Ahmad, Muhammad Riyadh, “pengantar” dalam Ibnu Taimiyah, al-Fuqan Baina Auliyai al-RahmanWa Auliyai al-Syaithan, Beirut: almaktabah al-Ashriyah 2012.

Arify, Muhammad Abd a-Rahman al-, Mauqif Ibn Taimiyah Min al Tasawuf, Maktabah Dar al-Minhaj.

Banani, Ahmad Muhammad, Mauqifu Imam Ibn Taimiyah min al-Taṣawufi wa al-ṣufiyah, Jamiah Ummil Quro 1987.

Bazzar, Al-Hafizh Abu Hafs Umar Ibn Ali al-, al-A’’lam al-Aliah fi Manaqib Syaikh Islam Ibni Taimiyah. Dar al-Kitab al-Jadid.

Bukhari, Shahih al-Bukhari, kitab bad’u al-khalq, vol.3.

Hanbali, Mar’i Ibnu Yusuf al-Karami al-, al-Kawakib al-durriyah fi Manaqibi Syaikh al-Islam Ibn Taimiyah, Dar al-Gharb al Islami, 1986.

Hariyono, Mempelajari Sejarah Secara Efektif, Cet. I; Jakarrta: Pustaka Jaya, 1995.

Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihaya Dār al-Ma’ārif, beirūt lebanon, 1998 vol. 6.

Ibnu Taimiyah, al-Iman, Maktabah Dar al-Hadis, Kairo 2003.

, al-Fuqan Baina Auliyai al-RahmanWa Auliyai al-Syaithan, Beirut: al-Maktabah al-Ashriyah 2012.

, al-Tuhfah al-‘Iraqiyyah fi al-A’mal al-Qalbiyah, Maktabah al-Rusyd

, Jami’ al-Masail li Syaikh al-Islam vol.2 Dar alim al-fawaid, Makkah 1422

, Majmu’ al-Fatawa, Majma’ Malik Fahd, KSA 1985 Vol. 11.

Imam Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, Kitab al-Adab, maa Jaa-a fi al-Nazhafah, vol.5 hal. 111 hadis No.2799

Imran, Ali Muhammad al-, Takmilah al-Jami’ li Sirati Syaikh al-Islam, Dar almi al-Fawaid.

Isaac, Stephen dan William B. Michael, Handbook In Research and Evaluation California: EdTs Publisher, 1981.

Madjid Nurchalish, Khazanah Intelektual Islam, Jakarta, Bulan Bintang 1994.

Maqdisy, Muhammad Ibn Ahmad Abd al-Hady al-, al-‘Uqud al-durriyah fi zdikri ba’dhi maanaqibi syaikh al-Islam Ibn Taimiyah, Maktabah Daar aalim al-Fawaid.

Mauludi, Sahrul, Ibnu Taimiyah: Pelopor Kajian Islam Kritis, Jakarta, Dian Rakyat. 2012.

Qahtani, Muhammad Said al-, al-Wala wa al-Bara fi al-Islam Cet. 6; Maktabah al-Thayyibah Makkah al-mukarramah.

Sa’di, Abd al-Rahman al-, Thariq al-Wushul ila al-Ilmi al-Ma’mul al-Qahirah: Maktabah Ibni Taimiyah, 1993.

Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Cet. VI; Jakarta: Rajawali Press, 1991.

Syaibani, Muhammad Ibrahim al-, Auraqu Majmuati min Hayati Syaikh al-Islam Ibni Taimiyah, Maktabah Ibn Taimiyah 1989.

Syaikh, Shalih Ibn Abd al-Aziz Alu al-, Syarh al-Furqan, al-Qahirah: Maktabah Dar al-Hijaz 1444 H.

Yusuf, Mar’i Ibnu, al-Kawakib al-Durriyah fi Manaqib al-mujtahid Ibn Taimiyah, Dar al-Gharb al-Islami 1986.

Zahroh, Muhammad Abu, Ibnu Taimiyah; hayatuhu, wa Asruhu, Arauhu wa Fiqhuhu, Dar al-Fikr al-Arabi 1991.

Published
2018-04-30
How to Cite
Sukimin, S., Barsihannoor, B., & Salahuddin, S. (2018). PANDANGAN IBNU TAIMIYAH TERHADAP WALI. Jurnal Diskursus Islam, 6(1), 156-174. https://doi.org/10.24252/jdi.v6i1.7113
Section
Artikel
Abstract viewed = 3472 times

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>