ANALISIS EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI BUDAYA LITERASI DI MI NASRUL HAQ MAKASSAR

  • Mufiyah Fauziah Ashal Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia
    (ID)
  • Yusuf T Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia
    (ID)
  • Umar Sulaiman Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia
    (ID)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang analisis ektivitas impementasi budaya literasi di MI Nasrul Haq Makassar.Tujuan penelitian ini (1) untuk mengetahui gambaran implementasi budaya literasi di MI Nasrul Haq Makassar, (2) untuk mengetahui efektifitas implementasi budaya literasi di MI Nasrul Haq Makassar, dan (3) untuk mengetahui apa kendala implementasi budaya literasi di MI Nasrul Haq Makassar. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti memilih jenis penelitian kualitatif dengan desain evaluasi program model CIPP, dengan pendekatan pedagogis, dan pendekatan sosiologis. Untuk memperoleh data, penulis melakukannya dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk menguji keabsahan data digunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: implementasi budaya literasi ditandai dengan adanya pembiasaan kegiatan membaca surah-surah pendek dan doa-doa harian sebelum pembelajaran dimulai dan setelah pembelajaran berakhir. Untuk kegiatan menulis dan berhitung masuk pada proses pembelajaran dimulai, baik itu kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dalam pembelajaran. Kemudian efektivitas implementasi budaya literasi di sekolah ini mengalami penurunan dikarenakan sarana dan prasarana seperti
fasilitas sekolah yang tidak difungsikan dengan baik sehingga menjadi pemicu kemalasan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan budaya literasi di sekolah tersebut. Adapun kendala yang dihadapi dalam kegiatan budaya literasi ditandai dengan adanya faktor pendukung dan penghambat, dimana faktor pendukungnya ialah: buku pembelajaran dan buku berjenjang, ruangan perpustakaan dan ruang kelas. Sedangkan yang menjadi faktor penghambatnya ialah: buku-buku perpustakaan yang tidak difungsikan dengan baik sehingga membuat peserta didik kurang berminat masuk kedalam perpustakaan, lalu ruangan yang masih dibagi menjadi 2 dalam 1 ruangan.

Published
2023-07-28
Section
Artikel
Abstract viewed = 45 times